Part28

835 24 0
                                    

Febi masuk keruang ganti untuk mencoba busana yang dipilihkan Reza.
5 menit berselang, Febi keluar mengenakan busana itu. sangat menawan. warnanya yang natural cocok di padukan dengan kulit Febi yang putih bersih. Febi memutar-mutarkan tubuhnya agar Reza menilai penampilannya.

"gimana,za? cantik gak?" tanya Febi sambil terus memutarkan tubuhnya
Reza tak menjawab, ia hanya memperhatikan Febi dengan lekatnya. Dimata Reza, Febi sangat sempurna sekarang. sangat cantik!

"iiihhhh lo kenapa ngeliatin gue kayak gitu sih. gue risih tau." kata  Febi

"subhanallah, lo cantik banget,feb." Reza memujinya dengan tulus. Febi tersipu malu dan menyembunyikan senyumnya.

"tapi ada yang kurang!" Reza beranjak dan mendekati Febi.

"ini nya taliin kebelakang." sepertinya Febi lupa mengikatkan tali yang ada dipinggangnya. dan nekat Reza mengikatnya kebelakang tubuh Febi, padahalkan Reza berada didepannya. jadi, seolah-olah Reza memeluk Febi.
jantung Febi benar benar tidak berdetak sekarang. seperti ada listrik yang menyetrum dirinya.

"ini baru namanya perfect. lepas gihh.. nanti kotor." kata Reza.
Febi masih dalam dunia khayalannya.

"feb, lepas! ko bengong."

"ohh oke." Febi pun tersadar.

"ya udah gue tunggu disana bareng sama Melissa yak. nanti lo nyusul."

Febi mengangguk.
masuk kedalam ruang ganti, Febi malah loncat-loncat gak jelas disana. sambil mengibas-ibaskan tangannya. dan tersenyum tapi mangap. entahlah! pokoknya Author sulit menjelaskan betapa bahagianya Febi sekarang. hahh? Febi bahagia? kenapa? karena Reza? wah.  baguslah.

"Rezaaaa kenapa lo selalu bikin gue mati berdiri setiap deket lo? dan kenapa tiap lo mandang gue, rasanya jiwa gue melayang.. apa jangan jangan.. gue... suka... argh... gak mungkin. gak mau lagian. masa iya gue suka sama Reza? Melissa tolong gue. " kata Febi pelan.

***

tak lama berselang, Andra datang dengan melempar sebuah paperbag kearah Melissa.

"makan nohh busana." katanya.
Melissa berusaha untuk tidak berubah jadi HulkWati disini, ia melirik Andra dengan tatapan penuh kobaran api.

"makasih!" kata Melissa kasar.

"sama-sama."

"Febi mana,za?" tanya Melissa

"au."

tak lama, Febi datang membawa PaperBag yang sama.

"kuy pulang." ucap Febi penuh senyuman.

"udah lu bayar?" tanya Reza.

"udaah. tenang aja. gue bukan cewek matre ko." jelas Febi bangga

"waduuh.. mau ditaro dimana wajah tampan gue. kebutik ngajak cewek tapi ceweknya bayar sendiri. berapa harganya? sini gue gantiin." kata Reza penuh sesal.

"gak usah. dengan lo nganter gue aja itu udah cukup ko.  ayo pulang.!" Febi mendahulukan diri keluar.

"memang dia wanita idaman,za." kata Melissa sambil menepuk pundak sepupunya itu.

"cewek kayak Febi itu langka,za. lestarikanlah, budidayakan kalo bisa." celoteh Andra.

"berisik lo pada.." kata Reza lalu menyusul Febi.

Melissa melirik Andra sebentar. ternyata sejak tadi Andra memperhatikannya.

"apelo? naksir?" bentaknya

"iya. kenapa?" jawab Andra spontan.

"gak boleh!" lalu Melissa menyusul Reza agar Andra tidak melihat pipinya yang memerah saat itu.

"gue yakin,mel. sekeras apapun lo, gue bakal naklukin hati lo dan akhirnya lo luluh sama gue." Andra membatin.

***

"langsung pulang,feb?" tanya Reza setelah berhasil mengejar Febi.

"iyalah. emang mau kemana lagi? umrah?" jawab Febi.

"ya udah. tapi gue ketoilet dulu bentar yak. nih kunci mobil gue. lo tunggu disana." kata Reza lalu pergi.

Febi tersenyum, entah kenapa ia selalu merasa nyaman bila didekat Reza. ia memenggam erat kunci mobil yang diberikan Reza.

***

"Reza sama Febi kemana?" tanya Melissa

"biarin ajalah. mereka kan udah pada gede. udah bisa ngomong juga, jadi gak mungkin nyasar." jawab Andra

"lo gila."

"emang."

"dasar orang gila." lagi lagi Melissa mengoceh ria.

"mel, gue laper." rengek Anda

"hi laper. gue Melissa." Melissa bergurau.

"lama lama lo juga yang gue makan,mel."

"ayo kita makan dulu." ajak Andra

"lo yang laper kenapa kita yang makan? lo aja sendiri. gue gak mau makan." tolak Melissa

Andra pun langsung merebut handphone Melissa dan tas nya. agar dia tidak bisa pergi kemana-mana.

"ayo. ikut makan sama gue." paksa Andra

"Andra... balikin tas gue." pinta Melissa

"gak. makan dulu. baru gue kasih." ucap Andra menyembunyikan tas Melissa dibelakangnya..

"kali ini lo menang. liat aja nanti. ayo lu mau makan dimana? di empangnya cang Udin?" kata Melissa kesal.

"ikut gue aja."

mereka pun pergi salah ke satu Restourant disana. tak lama, makanan pesanan mereka pun sampai.

"suapin gue, mel. biar romantis gitu.." pinta Andra

"sini gue suapin. pake sendok semen apa garpu taman?" kata Melissa semakin kesal. ia belum lapar tapi dipaksa makan. sungguh Melissa yang malang.

"ya udah gue makan sendiri. dari pada mulut gue hancur." celoteh Andra lalu melahap makanannya.

"tom, lo dimana? gue kangen sama lo. cepet balik sebelum gue suka sama Andra."  Melissa membatin.

"mel, kasian makanannya pusing. jangan lo aduk aduk terus. dimakan! " kata Andra

"gue gak nafsu makan gara gara lo.

" bawel!" Andra pun merebut sendok garpu dari tangan Melissa. mengambil makanannya dan....

"nih aaa.. cepetan aaa. makan woyy. kapan lagi lo disuapin kembarannya Shawn Mendes." katanya.

"what? Andra mau nyuapin gue? apa apaan?". Umpat Melissa dalam hati.

" Melissa buka mulut lo."

akhirnya Melissa menurut, ia membuka mulutnya dan Andra memasukkan makanan kedalamnya.

"gitu aja ko repot." kata Andra

"kebanyakan woyy.." kata Melissa dengan mulut penuh makanan. alhasil mulutnya belepotan dan Andra tak kuasa melihatnya.

"kayak bocah yaa.. cuma makan nasi. goreng aja ampe belepotan kayak gini." kata Andra sambil membersihkan pinggiran bibir mungil Melissa dengan tangan kosong.

ddrrrtt... sepertinya petir menyambar jantung Melissa. jemari Andra Sangat lihai mengelus bibirnya. dan entah aliran listrik dari PLN mana yang menyetrum dirinya.

"gak usah pegang pegang gue." kata Melissa lalu menepis tangan Andra.

"gue udah kenyang ayo kita pulang. mana tas gue?" ucap Melissa lalu beranjak dari tempat duduknya, mengambil tas nya, dan pergi meninggalkan Andra.

"ehh bayar dulu nasi goreng lo." teriak Andra.
Melissa semakin kesal. ia berbalik. memberikan uang lembaran 50 ribuan ke Andra.

"ambil aja kembaliannya." ucapnya lalu pergi.

"Melissa gue cuma bercanda kali. gak asik lo ahh.."

Keselek Cinta Gadis IPS (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang