Part11

959 35 0
                                    

setelah mengambil mobil Melissa, Andra benar-benar kehilangan jejaknya. ia pergi seolah sedang menghindari sesuatu

"dasar cewek aneh! bukanya bilang makasih. maen ngeluyur aja kayak ular sawah." umpat Andra dalam hati. ia pun segera kembali kerumah Gilang untuk melaporkan apa yang terjadi.

***

Melissa berniat pergi menemui Febi.
namun, ditengah perjalanannya, sebuah mobil berhenti tepat didepan mobil Melissa. ia turun untuk memastikan siapa itu. dan orang di mobil itupun turun.

"dewi? mau apa lo?" tanya Melissa kepada Dewi. wanita yang sangat hina baginya. ia datang bersama sahabatnya Angel.

"gue cuma mau bilang sama lo. jauhin Tomi." pintanya kasar. Melissa tersenyum licik. ia sama sekali tidak takut pada mereka.

"cihh... tanpa lo suruh pun, gue emang udah jauhin Tomi. so, lo tenang aja.. gue gak bakal ngambil Tomi. karena gue tau mana hak gue dan mana hak orang lain." Melissa menyindir

"pinter ngomong lu,yak. bagus kalo lu nyadar, Tomi itu bukan milik lo lagi." kata Angel

"maaf yaa,mbak. saya gak ada urusan sama mbak. gak usah so ikut campur." tegas Melissa. yaa begitulah Melissa ucapannya selalu membuat orang naik darah.

"dan satu lagi, ajarin temen lo cara cari pacar yang halal. cihh..  ketahuan gak lakunya banget. ampe ampe pacar orang diembat." Melissa tersenyum sinis. Dewi dibuat bungkam oleh Melissa. ia tak tau harus menjawab apa.

"sorry, gue gak ada waktu buat ngeladenin manusia iblis kayak kalian. gue sibuk bahagia. eitt.. ada yang lupa, kalo Tomi itu paling benci sama cewek tukang maling. maling pacar orang contohnya..."  dan Melissa pergi meninggalkan mereka, tak lupa Middle Finger ia arahkan pada mereka.

sesampainya di rumah, Melissa langsung memasuki kamarnya,mengunci pintunya, terbaring disana. dan menangisi semuanya.
" lo harus kuat,mel. cowok kayak Tomi gak pantes lo tangisin mending lu kentutin." katanya menyemangati diri sendiri.

kamar Melissa yang meriah kini terlihat semu,  suasana hening hanya terdengar isakan kecil disana. Melissa benar benar terpuruk. ia tidak percaya Tomi melakukan semua ini. Melissa memukuli dadanya yang terasa sesak. membayangkan wajah Tomi membuatnya semakin sakit.

tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu diluar, Melissa beranjak untuk membukakannya, tak lupa ia menghapus air matanya terlebih dahulu.

"ehh Om Jack." Melissa terkejut dengan siapa yang datang. ya Ayah dari manusia aneh Reza datang ke rumahnya. dalam hati ia berdoa semoga Reza tak ikut.

"tadi om pencet bel gak ada yang bukain pintu. ya udah om masuk aja."

"hehehe... maaf ya,om. Icha gak denger." Icha adalah panggilan sayang Mr.Jack kepada Melissa. Mr.Jack jauh lebih dekat dengan Melissa ketimbang anaknya sendiri. selain menginginkan anak perempuan, Mr.Jack juga kasihan kepada Melissa yang harus jauh dari orang tuanya  yang bekerja tak henti-henti.

"gak papa. kakakmu mana? ini om bawain makanan."

"wahh.... apa itu om?"

"makanan pastinya. ayo kita makan sama-sama. panggil kakakmu."

perhatian Mr.Jack kepada Melissa sangatlah  besar. sampai-sampai ia selalu menanyakan kabar Melissa kepada Reza. dan tentunya membuat Reza iri.

Keesokan harinya.

di sekolah, sedari tadi Melissa tak melihat penampakan Tomi. wah... gadis ini mencarinya..

"feb, gimana kaki lo? mendingan?" tanya Melissa. hari ini Febi sudah bisa masuk sekolah.

"dari kemaren juga udah mendingan,mel." jawabnya

"feb, anter gue ke perpustakaan dong. ada buku yang pengen gue pinjem." kata Caren. semua orang tertawa.

"what so funny?"

"sejak kapan lo mau minjem buku? kesambet jurig perpus lo " ledek Melissa. mereka kembali tertawa

"enak aja! justru kalian harus seneng liat gue berubah. gue beneran mau tobat." jelasnya.

"ya udah serah lo. ayo gue anter." jawab Febi

"Ghea sama Melissa nunggu disini " kata Ghea

"mau lu nunggu di stasiun manggarai juga gue mah gak peduli." cetus Caren lalu pergi bersama Febi.

sesampainya di sana, suasana perpustakaan nampak tak terlalu ramai dan tak terlalu sepi.

"feb, gue cari buku disana. lo liat liat aja dulu."

"cihh.. laga lo kek resepsionis gadungan." celotehnya pelan.

setelah melihat-lihat akhirnya Febi menemukan buku yang dianggapnya menarik. namun, letaknya sangat tinggi. ia berusaha meraihnya namun tetap tidak bisa. sampai febi terjinjit jinjit pun tetap tidak bisa. dan akhirnya ada sebuah tangan yang dapat menggapainya. dan menyerahkan buku itu pada Febi.

"makasih ya.." ucapnya tanpa melihat wajah itu.

"iya sama-sama.. lain kali tumbuh tuh keatas. gak kebawah " kata orang itu

Sepertinya febi mengenali suara itu. ternyata benar dugaan Febi. itu Reza

"cihhh... ngapain lo disini?" bentak Febi.

"jualan cangcimen."

"serah lo. balikin buku ini ke tempatnya. biar gue bisa ambil sendiri. dan gue gak mau berhutang budi sama lo."

"songong banget lu jadi cewek. oke gue balikin " Reza merebut buku itu. meletakannya ditempat semula.

"ayo coba ambil." kata Reza sombong.

Febi mendecak sebal. ia pun mengambil kursi. dan menaikinya.

"pegangin kursinya. nanti gue jatuh "

"bodo!"

"iiihhh Reza! cepetan." paksa Febi. akhirnya Reza pun memegangi kursinya dan Febi naik. tapi Reza sengaja menggoyang-goyangkan kursinya.

"ehh..ehh.. berhenti woyy nanti gue jat..."

*BRUKKK...

Febi terjatuh dan mendarat tepat diatas Reza. mata mereka bertemu di satu titik.  jantung mereka berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Febi!"

Keselek Cinta Gadis IPS (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang