part38

719 22 0
                                    

pagi harinya, Febi mulai bangkit. ia benar benar ingin melupakan kejadian kemarin.

Febi meraih ponsel nya yang berada tak jauh darinya. Febi menelepon Irham

"irham, lo udah disekolah?"

"belum. kenapa,feb?"

"jemput gue bisa gak?"

"gue emang udah jemput lo. gue didepan rumah lo."

"hahh? ya udah gue turun." 

***

"hai..," sapa Febi setelah masuk mobil Irham

"hei. "  balasnya

"dari tadinya nunggu?" tanya Febi

"dari habis saur gue langsung kesini." jawabnya ngasal.

"hahh? serius?"

"ya kagaklah. gue baru 10 menit ko disini."

"hmm.. lain kali kalo mau jemput ngabarin gue dulu.," ucap Febi lalu memasang sabuk pengamannya.

"gue suka hal yang dadakan." balas Irham lalu menyalakan mesin mobilnya dan tancap gas.

***

tibanya disekolah Febi menghela nafasnya berat. ia belum siap bertemu dengan Reza. ia memutuskan untuk menunggu Irham yang entah sedang apa didalam mobilnya.

"gak ke kelas duluan,feb?" tanya Irham 1 menit kemudian

"bareng."

"ya udah." jawab Irham.

mereka berdua berjalan beriringan, semua sorot mata tertuju pada mereka. tatapan iri, benci, bahkan dengki dilontarkan kepada Febi oleh gadis gadis yang mereka lewati.

didepan Aula, Reza sudah berdiri disana. Febi menghentikan langkahnya sebentar.

"kenapa?" tanya Irham ikut berhenti.

"lo duluan aja. gue ke kelas sebentar." elaknya lalu pergi. Irham tak mau ambil pusing. ia masuk Aula tanpa memperdulikan Reza.

"ish... bentar lagi ustadz nya masuk. tapi Reza masih berdiri disana. gue males ketemu dia. mendingan gue telat bener dah." umpatnya dalam hati. Febi terus berjalan tak tau mau kemana. ia berjalan sambil menunduk sampai sampai ia menabrak seseorang didepannya.

"jalan pake kaki woyy.. jangan pake jidat." bentak wanita didepannya.

"lo lagi."

"kalian lagi. mau apa sih kalian selalu ganggu hidup gue." ucap Febi kepada Angel dan Dewi.

"ohh Febi sayang... maaf yaa Reza lebih cinta gue dari pada lo." ejek Angel. lalu ia mengangkat kasar dagu Febi.

"sekali lagi gue ingetin, jauhin Reza atau hidup lo bakal lebih menderita dari ini. gue bisa aja buat nama baik lo hancur. denger itu!" lalu gadis iblis itu melepaskannya dengan kasar juga. Febi tak bisa melawan, ia masih lemas karena kejadian kemarin.

"beraninya main keroyokan yaa,mbak." untung saja Melissa langsung datang.

"ehh cewek pengecut! lo bisa kan bersaing secara sehat. gak main kasar kayak gini. dasar cewek laknat." cetus Melissa

"udah,mel. ayo kita pergi." kata Febi menarik Melissa. namun wanita disampingnya masih terus berkokok

"mungkin Febi diem aja lo giniin, tapi nggak dengan gue. liat aja Reza bakal tau semuanya meskipun Febi atau gue gak ngasih tau. tapi gue janji gue bakal bikin lo yang ngakuin kesalahan lo sendiri. denger itu Angel. gue gak main main. gue bersumpah gue bakal bikin lo ngakuin kesalahan lo sendiri. camkan Angel camkan!"  Melissa terus berteriak meskipun Febi menariknya.

Keselek Cinta Gadis IPS (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang