CHAPTER 3

982 94 32
                                    

Setelah melewati proses mengendap-ngendap yang panjang, akhirnya Farga sampai di kelasnya. Ia bernapas lega, kelasnya kosong pelajaran.

"Eh abang Farga dateng. Adek yogi kangen," Mendengar itu membuat Farga dan Nathan seketika ingin muntah.

Plaakkk

Jitakan pun mendarat mulus di dahi Yogi."Duh. Sakit nyet!"

"Biar saraf otak lo bener lagi,"

Yogi berdecak kesal sambil mengelus elus dahinya yang sakit.


"Telat lagi lo Ga," tanya Nathan heran. Yang ditanya hanya mengangguk sekilas.

"Telat mulu hidup lo, makanya nggak usah bergadang. Karena-"

"Kata pak haji nggak ada gunanya. Itu kan yang mau lo bilang? gue sampai bosen dengernya," potong Yogi.

"Suka-suka," jawab Nathan.

"Iyain aja Bambang!"

"Lo berdua mau jualan?" Farga membuka suara saat melihat minuman yang lumayan banyak di atas mejanya.

Nathan menyunggingkan senyum remeh.

"Ini semua dari penggemar alay lo itu. Lo tuh ngeselin yah, cuek sih cuek tapi gara-gara kecuekan lo itu, tuh fans lo nyerbunya ke gue sama Yogi kampret! Mending minta tanda tangan, lah ini gue sama Yogi harus susah-susah bawa minuman sebanyak ini kesini buat lo!"

"Ya maklumin aja, punya sahabat cakep itu emang susah susah gampang."

"Sialan lo," pekik Yogi

"Mereka berlebihan," ucap Farga datar, namun jelas tampak kekesalan di kedua manik matanya.

"Lo nggak mau? kalo nggak, nih buat gue sama Nathan ya?" Kata yogi dengan menepuk bahu Farga.

Alis Farga naik, apa yang mau dua makhluk abstrak itu akan lakukan?

"Jualan? yaudah bawa aja, tapi gue ambil satu," Farga pun mengambil satu minuman.

"Wah baiknya, thanks." sahut Nathan antusias.

"Laku?" Farga mulai ragu dengan mereka berdua.

"Lakulah jelas, kan gue bilangnya ini minuman udah lo pegang bahkan ada yang udah lo minum," Nathan mengatakannya penuh keyakinan.

"Heh, tapi kok lo ambil sih, rugi nih kita, aelah balikin. Enak aja!" protes Yogi pada Farga yang langsung disambut mata elang milik Farga.

"Eh iya deh iya, nih mau ambil lagi, silahkan ikhlas kok ikhlas gue mah, aku mah apa atuh." ucap Yogi langsung.

Bulu kuduknya berdiri seketika karna tatapan Farga. Kini ia benar-benar takut.

"Kita cari duit dulu ya Ga," Nathan pun menyeret Yogi keluar sebelum ia diterkam oleh Farga.

Sosok Farga memang sulit di tebak. Ia jarang tertawa, jika ada yang lucu yang ia hanya lakukan terkekeh kecil. Seakan ada sesuatu yang menahannya untuk bisa tertawa. Hanya ada ekspresi datar dan sorot mata tajam di wajah tampannya.

My Secret PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang