CHAPTER 39

162 19 0
                                    

Dengan lesuh, Fika keluar dari gerbang sekolah. Bagaimana tidak bersemangat, bayangkan hari ini ia mendapat ulangan dadakan dua kali sekaligus dan parahnya itu dari mata pelajaran fisika dan biologi. Dua mata pelajaran mematikan. Antara menghitung dan menghafal, jangan lupa. Dadakan.

Fika berdiri menunggu jemputannya. Ketika dia sedang memainkan ponsel, tiba-tiba datang mobil berwarna hitam mengkilat berhenti di depannya. Fika mengerut kening, itu bukan mobilnya.

Perlahan, kaca mobil itu terbuka. Fika menatap dengan tanya kaca mobil yang mulai turun itu, saat kaca sudah terbuka. Fika menyipitkan matanya.

"Kak Rey?" Fika mengucek matanya."Idih. Halu gue udah parah, omega omega omega. Gaswat!"

Fika kembali menatap seseorang yang sedang tersenyum ke arahnya itu.

"Kok nggak ilang? ya kali gue ngehalu Kak Rey sampai ke mobil-mobilnya." gumam Fika.

"Masuk," suara itu membuat Fika menatap lagi orang itu.

Seketika matanya membulat sempurna.

"Kak Rey!" teriaknya.

"Hust. Jangan teriak, sini masuk." ucap Rey dengan terkekeh.

"Hah?"

"Lo masuk. Sini," Rey menepuk kursi penumpang di sampingnya.

"Jemputanku gimana?"

"Fika masuk," ulang Rey dengan tersenyum. Fika dengan semangat membuka pintu dan masuk.

"Kak Rey di Indo?" tanya Fika.

"Iya lah."

"Dari?"

"Matamu matamu ku mulai jatuh cinta," Rey melantunkan sembari mengedipkan matanya.

Fika menatap Rey tanpa berkedip.

"Kenapa?" tanya Rey karna merasa aneh dengan tatapan Fika.

"Kak Rey tadi nyatain perasaan ke Fika?" ujar Fika polos tanpa dosa.

Demi apapun Rey terkejut mendengarnya. Sepolos itukah adek gemesnya ini? beri Rey kesabaran, tolong.

"Maksud gu-"

"Fika juga jatuh cinta sama Kak Rey,"

Uhuk uhuk!

"Kak Rey kenapa?"

"Fik lo tad-"

"Kak Rey jatuh cinta kan sama Fika. Lah Fika juga," ucap Fika senang."Kak Rey ngungkapinnya sama lagu lagi,"

Rey menatap Fika. Apakah Fika mengira sambungan lagu Rey tadi pernyataan cinta? tidak. Itu salah! Rey tidak rela jika Fika mengira dirinya menyatakan cinta di mobil dan dengan cara tak wajar seperti itu. Ini salah!

"Fik tadi gue nggak nyatain cinta. Gue cuma sambung lagu," ucap Rey.

Uhuk uhuk!

"Lo nggak papa?"

"Jadi tadi Kak Rey?" Fika menatap Rey tak percaya. Oh apa yang udah dia lakukan. Bodoh!

Mata Fika mulai memanas, Rey jelas bisa melihat ada genangan air disana. Fika menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Eh Fik, jangan nangis."

"Jalanin mobilnya! antar Fika pulang. Jangan nemuin Fika lagi!" seru Fika.

"Hah? kenapa?" Rey masih tak paham apa yang terjadi pada Fika.

Fika menurunkan kedua tangan dari wajahnya. Mengusap hidungnya yang berisi air seperti anak kecil.

My Secret PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang