CHAPTER 5

825 92 42
                                    

Ingin ku marah
Ku tak dapat sikapmu yang ramah
Kau yang dekat namun tak bisa ku jamah
Namun aku senang
Kau selalu menungguku tanpa lelah

..............

Setelah urusan dengan bukunya usai, Key melanjutkan langkahnya untuk kembali ke kelas. Namun, jalannya terhenti saat ada seseorang yang memanggilnya dari kejauhan, kemudian berlari kearahnya.

"Key, tunggu!" teriak pria itu dengan berlari.

"Iya kenapa kak?"

"Lo Keyza?" tanya pria yang berwajah manis itu.

"Iya,"

"Kenalin, gue Rafi." pria yang bernama Rafi itu mengulurkan tangannya. Dengan senang hati Key membalas uluran tangan itu.

"Gue kelas XII IPS 4," Rafi tersenyum.

"Oh oke," jawab Key dengan senyum canggung.

"Gue boleh minta ID Line lo?" tanya Rafi dengan nada ragunya.

Key mengerjapkan matanya. Mmmm kasih nggak kasih nggak kasih nggak kasih. Yah begitulah yang Key pikirkan sekarang.

"Boleh ngga? Kalo ngga, nggak papa kok. Lagian gue ngga maksa," Kata Rafi terdengar sedikit kecewa, dan ia tersenyum.

Key masih terdiam. Tapi kini diamnya bukan karna sedang komat-kamit dalam hati karna bingung melainkan terpana dengan senyuman manis Rafi.

"Hallo, gimana. Boleh ngga?" Tanya Rafi lagi dengan mengibaskan tangannya pada mata Key.

"Hah, eh iya apa?" Key kelimpungan sendiri. Aduh dasar cewek kalo liat cowok ganteng jadi gagal fokus. Andai si Farga kaga jutek jutek amat yak hehehe.

"Nama ID Line Key, boleh ngga?" Jelas Rafi, raut wajahnya seolah mengatakan boleh dong yah .

"Boleh?"

Rafi tersenyum senang. Setelah mendapat nama ID Linenya Keyza, Rafi pamit untuk pergi ke lapangan basket, mengikuti pelajaran olahraganya.

"Duluan Key,"

"Iya kak," Key menatap punggung Rafi yang mulai menjauh.

Key masih mempertahankan senyumnya walau Rafi sudah tak terlihat lagi. Sesaat kemudian, seakan Ia tersadar. Ia langsung mengusap wajahnya.

"Hih, Key. Apaan sih lo. Lo itu harus inget My Prince Lo. Inget, okey. Senyum dia pasti lebih manis dari Kak Rafi, ngerti." Gumam Key pada dirinya sendiri.

Key pun berbalik dan akan kembali ke kelasnya. Namun, anehnya Ia melihat sosok Farga yang juga berbalik dan pergi.

"Itu kan cowok reseh, dih ngapain dia. Katanya mau cepet-cepet ke kelas. Huh, dia abis ngapain. Jadi kesel lagi kan nih gue." Sunggut Key pada sosok pria bernama Farga.

Farga, pria dingin yang kadang membuat jantungnya berpacu kencang, tapi nanti dengan mudahnya membuat jantungnya seakan berhenti berdetak.

.......


Farga menghembuskan napas berat. Sedikit mengacak rambutnya, dan kembali menatap pria di depannya ini dengan kesal.

My Secret PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang