CHAPTER 59

238 19 16
                                    

Hai gaes, sebelum kalian mulai baca part ini, aku mau curhat sedikit ya ehe....

Lama2 gatau kenapa aku bener2 ilang semangat buat lanjutin ini cerita, aku udah start My Secret Prince ini udah dari 2018 bulan Mei, udah satu tahun lebih, dan sayangnya makin kesini readers ku hilang, yang biasa rajin vote rajin komen, semua gatau kemana. Mungkin mereka udah punya cerita kesukaan yang baru, aku ngerasa makin kesini cerita ini makin gada peminat. Padahal aku sebisa mungkin bikin alur yang nyambung dan menarik  dan menurut aku itu udah jadi nilai plus. Tapi kenapa keliatan kek stuck aja gitu:(

Ya aku tau si, ga semua cerita bisa sukses. Tapi boleh ga si aku berharap ceritaku ini banyak pembacanya, ampe beratus ratus ribu bahkan juta, smpe ada penerbit ngelirik, bolhe ga si aku berharap kaya gitu?

Please Suport aku:(

..........

Di ruangan yang penuh dengan setumpuk berkas, laptop yang menunjukan kurs, hingga rak2 berisi buku tebal, Farga berdiri menatap lurus sang papa yang sedari tadi mengabaikan ucapannya dengan tetap bergelut pada laptopnya.

Hal itu membuat Farga kesal.

"Pah, please. Dengerin Aga," eluhnya.

Mr. Bram hanya melirik tanpa minat lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.

Karna sudah sangat kesal, Farga berjalan mendekat dan dengan beraninya menutup kasar laptop sang papa, membuat Mr. Bram menatap Farga tajam.

"Apa-apaan kamu ini Aga! mulai tidak sopan,"

"Itu karna papa dari tadi terus mengabaikan Aga,"

"Papa tidak ada waktu untuk mendengarkan celotehmu mengenai hubungan anak John itu dengan Fika. Itu tidak penting,"

Farga menghembuskan napas lelah. Demi apa, Rey harus tau perjuangannya untuk membela hubungan dia dengan adiknya. Agar Rey berhutang budi. Harus!

"Pah, Rey sepertinya benar-benar menyukai Fika. Keputusan papa mengirim Fika kembali ke London menurut Aga salah pah,"

Sembari memijit pelipisnya, Mr. Bram menjawab perkataan Farga.

"Salah dimananya? jika Fika ada di Jakarta terus, lalu anak itu terus berhubungan dengan Rey, dan dia tau yang sebenarnya bagaimana? lagi pula papa itu sudah lelah Ga, harus berlapang dada menerima kamu mencintai salah satu anak John saja sangat sulit sampai sekarang, jika kamu ingin tahu. Lalu apa sekarang papa harus berusaha  berlapang dada lagi untuk kedua kalinya?"

"Mengerti kamu?"

"Pah, tapi––"

"Tidak ada tapi-tapian Farga. Papa tidak akan biarkan Fika benar-benar mencintai Rey. Fika akan tetap pergi ke London. Sekali lagi, Rey bukan pria yang baik untuk Fika. Apa kamu tega membiarkan Fika terus mencintai pembunuh ayahnya?"

"Pah, Ag––"

CTARRRRR

Demi apa bunyi gelas pecah itu hampir membuat jantung Farga copot.

Kedua lelaki yang sedari tadi berdebat itupun sama-sama menoleh ke arah pintu, mendapati gadis dengan linang air mata yang menatap mereka sendu.

"Jadi, Kak Rey orangnya?" gumam Fika parau.

...........

Key mengacak rambutnya frustasi. Iya benar-benar kesal dengan guru Geografinya. Kenapa menyebalkan sekali sih.

My Secret PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang