CHAPTER 33

193 18 0
                                    

Key menatap orang di depannya ini dengan tatapan tak mengerti. Dan yang di tatap pun hanya melebarkan senyumnya.

"Kan gue udah bilang, kalo gue nggak bisa pergi. Kok Kak Rafi tetap dateng sih?" terdengar nada tak bersahabat dari Key. Ini kali pertamanya bersikap ketus kepada Rafi.

"Kenapa nggak bisa? gue lihat lo juga kayak nggak mau kemana-mana. Lo free kan di rumah?" Key terdiam.

Iya Key memang tidak mau kemana-mana. Dia akan ada di rumah. Namun, masalahnya bukan pada hal itu melainkan ada pada Farga. Cowok itu melarang dengan keras Key pergi bersama Rafi. Menyesal Key memberitahu pacarnya itu kalau Rafi mengajaknya pergi keluar.

"Tapi tetep aja,"

"Farga ngelarang lo pergi sama gue?" pertanyaan Rafi itu membuat Key diam. Apa yag harus dia katakan, masa jujur."Dia takut gue rebut lo dari dia? berarti dia nggak percaya dong sama lo,"

Perkataan Rafi itu membuat Key mengerut kening."Maksud Kak Rafi apa,"

"Iya Key, kalau dia larang lo pergi sama gue artinya dia gak percaya sama cinta lo ke dia, iya kan?"

"Buk-"

"Bukan gue nggak percaya. Tapi ada kalanya kita akan merasa cemburu saat orang yang kita sayang pergi sama cowok lain, apalagi kalau cowok menaruh perasaan."

Suara itu membuat Key dan Rafi langsung menoleh, Key terkejut melihat Farga. Rafi mengepalkan tangannya. Untuk apa Farga datang.

"Key, aku bolehin kamu pergi sama dia. Asalkan pulangnya aku yang jemput," Farga berjalan mendekati Key.

"Tapi kalo kam-"

"Aku nggak papa, emang nggak seharusnya aku cemburu kan. Sana siap-siap, mungkin dia mau ngomongin sesuatu yang penting?" Farga melirik sinis Rafi yang masih duduk dengan tenang.

"Okey," Key pergi ke kamarnya untuk bersiap.

"Apa yang mau lo bicarain sama Key?"

"Apa urusan lo?" Rafi meninggalkan Farga di tempatnya.

*****

Kini, Key dan Rafi berada di sebuah bukit dengan pemandangan pemukiman kota yang penuh lampu dan gedung tinggi. Tempat ini cukup sepi, namun sangat sejuk dan nyaman.

Key tetap setia menatap indahnya kota Jakarta dari atas sini. Key tersenyum saat hembusan angin menerpa kulit wajahnya, menerbangkan beberapa helai rambutnya.

Rafi? tentu menatap Key yang jelas sudah menjadi milik Farga.

Bicara soal Farga, dengan berat hati ia harus membiarkan Key bersama Rafi disini. Tenang, kan pulangnya Key akan bersamanya. Setidaknya hanya itu yang membuat Farga tenang.

"Key," panggil Rafi."Lo sayang banget sama Farga?"

Key sempat terkejut mendengar pertanyaan itu. Namun, ia langsung tersenyum."Iya,"

"Lo cinta sama dia?"

"Kenapa tanya kayak gitu sih? apa yang mau Kak Rafi omongin," Key merasa ada yang aneh.

Dengan tiba-tiba, Rafi meraih kedua tangan Key yang bebas. Di genggamnya tangan lembut itu. Key berusaha melepasnya, namun malah itu membuat Rafi semakin mempererat genggamannya.

"Kak-"

"Rasa lo buat gue udah hilang Key?"

Key menaikan sebelah alisnya."Hah? maksud Kak Rafi apa sih, rasa? rasa apa?"

My Secret PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang