CHAPTER 41

179 19 0
                                    

Asing.

Yah begitulah keadaan diantara Farga dan Keyza sekarang. Benar-benar berbeda, semua tak lagi seperti dulu.

Kini, di depan rumah Key tak ada lagi sosok Farga yang duduk di atas motor nya, kini tak ada lagi notif pesan yang selalu Farga kirimkan, kini tak ada lagi senyum hangat Farga untuk Key.

Baiklah. Ini sudah menjadi keputusan keduanya, tunggu. Tidak, bukan keduanya. Lebih tepatnya Key.

Farga harus sangat terpaksa melepas Key, ia juga tak bisa memaksa. Hatinya sangat sakit, sangat.

Desas desus kabar putusnya dua sejoli ini tentu sudah menyeruak kemana-mana, bahkan kabar ini menjadi breaking news dan menjadi bahan ghibahan terdepan warga sekolah SMA Garuda. Banyak yang bahagia, banyak yang meng-Alhamdulilah-kan, namun tak sedikit pula yang menyayangkan.

Di pertengahan hari ini, dengan tak bersemangat Key membolak-balikan buku Bahasa Indonesianya.

"Key, kantin yuk. Laper nih," ajak Sasa.

"Sama Dilla aja sana, gue males."

"Dilla kan lagi remidi di ruang guru,"

"Gue males deh," Key tetap menolak.

"Lo kok gitu sih, Lo tega biarin cacing-cacing di perut gue kelaparan. Lo tega Key?" Ujar Sasa dramatis.

"Nggak makan pas istirahat kedua nggak akan bikin Lo mati mendadak, Okey?"

"Ya," Sasa pergi ke bangkunya lagi, dia mengerucutkan bibirnya. Key yang melihatnya memutar bola matanya kesal. Ia tahu Sasa sedang merajuk sekarang.

"Cepetan," Key menghampiri Sasa, seketika Sasa tersenyum lebar.

"Gitu dong baru Keynya Sasa," Sasa mencubit pipi Key gemas.

Key tak protes. Dia malah diam.

Perbuatan Sasa mengingatkan Key tentang Farga.

Kenapa gue jadi keinget dia sih?

Key memukul keningnya berkali-kali, mencoba menghilangkan kenangan itu. Sasa yang melihatnya jadi bergidik.

"Key, Lo kenapa?" Tanya Sasa takut.

"Nggak kok, yuk kantin." Sasa hanya mengangguk saja.

........

Dalam hati Key mengumpati Sasa, ah sial.

Lihat, di depan sana ada gerombolan Farga sedang berjalan berlawanan arah dengannya. Key harus bagaimana, ia sebetulnya menolak ke kantin karna takut kejadian ini terjadi, dan lihat! terjadi beneran kan.

Jauh berbeda dari Key, justru Farga sangat senang bisa berpapasan dengan Key. Jujur ia rindu, biasanya pagi hari ia sudah dapat melihat paras manis Key. Namun hari ini? Boro-boro. Tapi Farga harus menyiapkan hati, pasti Key akan berjalan begitu saja tanpa menatapnya. Itu sudah jelas.

"Ga, nih mantan mau lewat." Ledek Yogi.

"Lo ngomong mantan lagi gue abisin!" Ancam Farga.

Ia tak suka jika ada yang bilang bahwa Key mantannya. Walau ya kenyataan, tapi tetap Farga tak suka.

"Nah lewat nih, tiga dua satu,"

Farga dan Key jalan berlawanan arah. Mata mereka saling bertemu, namun dengan bersamaan mereka saling melepas pandangan dan melanjutkan jalannya.

"Putus beneran asli!"

"Anjir Kak Farga jomblo dong, kesempatan!"

"Si Farga putus nih? Yakin? Ashiap"

"Yah kok putus sih, padahal couple goals banget."

"Mereka kenapa putus yah?"

Anak-anak langsung heboh dan melaksanakan aksi ghibah berjamaah nya selepas melihat Key dan Farga yang tak saling menegur.

..........

"Lo sih! Kan jadi ketemu!" Omel Key.

"Maaf. Kan laper,"

"Key," Dilla datang dan duduk di sisi Key.

"Hmm,"

"Lama Lo Dill," ujar Sasa.

"Susah-susah njir soalnya. Gila, mana gue nggak belajar lagi. Remidi lagi nih gue, ah bodo ah." Seenak jidat Dilla memakan mie ayam milik Sasa.

"Woi punya gue Suyem! Ngapain dimakan, beli ndiri."

"Pelit Lo,"

"Nih makan punya gue, gue nggak napsu." Key menyodorkan mie ayamnya yang masih utuh.

"Are you really?" Mata Dilla berbinar, mendapat makanan gratis.

"Hmm,"

"Maaciw," Dilla langsung menyambar mie ayam itu.

"Key, es tehnya gak sekalian gitu?"

"Ngelunjak ya?" Balas Key sarkas, namun ia tetap memberikan es teh nya. Dilla hanya nyengir.

"Eh tau nggak? Sepanjang gue jalan nih dari ruang guru ke kantin, nama Key sama Kak Farga terus terusan gue denger. Buset, Lo dapet pahala banyak hari ini Key. Soalnya banyak yang ngomongin," ucap Dilla di sela makannya.

"Hmm,"

"Key gue liatin dari tadi Lo cuman hmm hmm hmm doang, mau nge sabyan? Sono hmm hmm aja terus sampe mulut Lo kaku." Kesal Sasa.

........

Malam ini, Key menatap awan hitam di atas langit itu. Langit nampak mendung, mungkin akan turun hujan.

Seakan alam mendukung perasaannya, rintikan hujan mulai jatuh bebas membasahi lantai balkon kamarnya. Walau percikan air itu mengenai dirinya, Key tetap bertahan. Duduk dengan memeluk lututnya, tetes demi tetes air mata mulai keluar dari matanya.

Menangis.

Mungkin itu sudah menjadi hobi bahkan rutinitasnya.

"Aku kangen kamu Ga," lirih Key.

"Tapi aku terlalu sakit untuk berada dekat dengan kamu," Key mulai melepas tangisnya, bersamaan dengan itu hujan juga semakin tambah besar hingga deras. Suara letupan petir menggema di langit, membuat suasana hati Key semakin kacau dan kacau, hancur dan hancur, astaga.

Sekarang kamu dan aku, asing.

..........

Yah:'
Siapa yang menyayangkan?
Vote and comment💜💜

My Secret PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang