CHAPTER 31

247 24 10
                                    

Seorang pria membuat seluruh warga kantin SMA Garuda terperangah, menatap heran dan tak percaya dengan pemandangan di depan mata mereka. Sosok pria yang sedang menjadi pusat perhatian itu tanpa perduli sekitar terus merajuk, merengek, bahkan memanyunkan bibirnya.

Siapa lagi kalau bukan Farga.

Bahkan, Sasa, Dilla, Nathan, Fathur dan Yogi sampai melongo.

"Key, kamu kok gitu sih! aku kan mau makan satu meja sama kamu masa di usir," rajuk Farga sembari mengerucutkan bibirnya.

"Jijik asli," ujar Nathan bergidik ngeri. Bagaimana bisa sahabatnya yang satu ini jadi begini?

Joshe Farga Angkasa, cowok populer di sekolah yang jarang sekali tertawa, berekspresi, dan cerewet ini bisa berubah menjadi, aduh harus bilang gini nih. Alay.

Ice Prince macam Farga Alay? tenggelamkan saja Key yang sudah membuat Farga seperti ini.

"Ga, apaan sih. Sana makan di meja lain, aku gak fokus makan. Kita dilihat banyak orang," Key mencoba menjelaskan.

"Heh lo berdua pakai kata aku-kamu?" kaget Sasa.

"Iya, biar gue sama Key lebih romantis daripada Rangga-Cinta, Dylan-Milea, Starla-Hema, Digo-Sisi, Sampai Mak eros dan Kemi!" jawab Farga mantap.

"Gue dipaksa nih, suruh pakai itu." bela Key.

"Loh, emang kenapa? Iya ngga Than? Gi? Sa? Dil? Thur?"

Dengan kompak ke empat orang itu hanya bisa mengangguk dengan tatapan yang hanya satu artian. Tidak percaya.

Dilla dan Sasa jadi berpikir. Dulu sebelum adanya Key, mereka berdua adalah fans fanatik seorang Farga. Dilla dan Sasa akan menjerit dan kegirangan saat melihat Farga. Bahkan, hanya mendengar suaranya dari dekat sudah membuat mereka berdua bahagia.

Sekarang, sosok pria itu ada di depan mereka. Yang dulu mereka puja-puja bisa seperti ini? bukankah patut untuk terkejut.

Dilla dan Sasa memutuskan untuk melepas dan pensiun menjadi penggemar Farga mengingat bahwa Farga adalah pacar dari sahabat mereka. Lagi pula, sekarang Dilla dan Sasa bagian dari jajaran teman Farga. Benar-benar beruntung mereka berdua. Dan mereka jadi di kelilingi banyak cogan.

Yogi, Nathan, dan Fathur juga memiliki tampang yang tidak main-main. Mereka tampan, banyak siswi yang juga menjadi pengagum mereka. Hanya saja, Farga lebih mencolok.

"Yaudah terserah kamu deh," akhirnya Key menyerah, Farga tersenyum lebar.

"Gi. Cepat laksanakan," ucap Farga.

"Apa?" tanya Yogi cengo.

"Noob pipel emang lo! ya pesen makanan sana" Farga melempar Yogi dengan tutup pulpen yang ia bawa.

"Jancuk! kena mata Sat!" umpat Fathur, karena lemparan Farga meleset, bukan meleset lebih tepatnya Yogi yang menghindar.

"Saatnya bernyanyi," Farga melirik ke arah Nathan dan Yogi yang sedang cengengesan karena melihat Fathur mengucek-ucek matanya.

"Lah bodo amat. Lah bacot amat. Bodo amatlah. Bacot amatlah. Lah bodo amat, Lah bacot amat, Bodo amat, Bacot amat🎵" nyanyi ketiga orang itu.

"Fuck!" hardik Fathur.

Keberadaan Key benar-benar bisa membuat Farga mulai bisa kembali kepada kepribadiannya yang hilang 2 tahun yang lalu. Yah, jika kalian ingin tahu. 2 tahun yang lalu, seorang Farga bahkan lebih gila daripada ini.

...........

Di ruang kerja yang luas dan nyaman di kantornya, Mr. Bram berkutik dengan laptopnya. Mr. Bram adalah orang yang bisa dikatakan sangat sibuk, perusahaan yang ia bangun dari nol yaitu Angkasa Heel's ini mempunyai saham yang sangat banyak, banyak pusat perbelanjaan yang Mr. Bram punya di Indonesia ini, bahkan ada yang di luar negeri. Tepatnya Paris.

My Secret PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang