1※ The Mansion

10.9K 833 77
                                    

"Terima kasih, Pak."

Aku segera berjalan didepan gerbang rumah— ralat, maksudku mansion besar dan mewah. Sayangnya, mansion itu sudah ditumbuhi tanaman merambat di dindingnya.

Aku membuka gerbang itu dan menggeret koperku untuk menjadi tamu disini. Ku ketuk pintu mansion tersebut.

Tok tok

Berkali-kali aku mengetuk pintu itu. Sayang sekali, tak ada orang yang membukanya. Apa mereka tidak tahu kalau ada tamu? Perasaan, Papa sudah di telfon oleh mereka.

Aku mencoba membuka pintu itu. Dan, itu tidak dikunci. Hebat! Rumah sebesar ini, tidak dikunci?! Apa mereka tidak takut kalau ada maling yang akan mengambil barang-barang mereka?

"Ha-halo?"

Ucapanku menggema. Daebak, sebesar apa mansion ini sampai suara saja menggema? Dan tak lama, suara petir membuatku terkejut setengah mati.

Duuuuuarrrr

'Ya Tuhan, apa itu tadi?' Batinku.

Aku pun berjalan mengelilingi mansion besar ini. Dan yang benar saja, tak ada keberadaan satu pun manusia kecuali aku. Lalu? Kemana pemilik mansion ini?

Karena lelah mengelilingi mansion ini, aku memutuskan untuk beristirahat di ruang tamu dulu. Sekilas, ada orang yang sedang tidur di sofa. Aku pun mendekatinya.

"Mm, permisi. Maaf kalau mengganggu, apa kau pemilik rumah ini?" Tanyaku.

Pertanyaan yang ku lempar padanya, sama sekali tak dijawab. Orang itu juga tak sama sekali bergerak. Apa mungkin, dia sakit? Karena penasaran, aku pun menempelkan punggung tanganku di dahinya.

Tidak panas, melainkan dingin. Sangaaaat dingin. Aku pun mencoba menyentuh tangannya. Wah! Dingin. Orang ini manusia atau bukan sih? Seluruh tubuhnya dingin.

Saat aku hendak mengambil ponselku, dia langsung menarik tanganku dan menggenggam tanganku erat-erat.

Aku terlihat cengo, tapi dia langsung membuatku terdian dengan menarikku lalu ia mengunci kedua tanganku dengan kedua tangannya yang erat. Tak lupa, ia juga mendekatkan wajahnya padaku.

"Cih, berani sekali kau menganggu tidur ku?!"

Dari cara bicaranya, dia benar-benar kesal padaku. Bagaimana tidak? Aku tadi menganggunya tidur. Aku berhak mendapat hukuman darinya. Aku siap.

"M-m-maaf." Ucapku terbata-bata.

Dia langsung tersenyum psikopat. Sepertinya dia meremehkan ku.

"Apa dengan meminta maaf akan membuatku luluh didepanmu dan memaafkanmu?

Jawabannya tidak!"

Dari cara dia berbicara, sepertinya dia benar-benar kesal. Dan itu membuatku menciut. Tiba-tiba nyaliku menciut karenanya.

"Karena kau telah membuatku terbangun, kau harus dihukum." Kata laki-laki itu sambil mendekatkan diriku padanya.

Dan tak lupa, ia menarikku hingga aku jatuh di atas sofa. Ia takkan menyia-nyiakan waktu ini. Dengan cepat, ia menindihku lalu mendekatkan wajahnya.

Tampan. Ya, dia memang tampan. Ini diluar dugaanku. Dia jauh lebih tampan dari ekspektasiku.

"A-a-apa maksudmu?" Tanyaku terbata-bata.

Dia tersenyum psikopat lagi. Cih, aku yakin dia akan melakukan hal (itu) padaku. Muka tampan, tapi sifatnya brengsek. Ku benci ini.

"Jangan berpura-pura tidak tahu. Aku tahu kalau kau tahu apa yang akan kulakukan."

Oke, aku sekarang sedikit takut. Dia bisa membaca pikiranku. Aku takut sekali kalau ia akan membaca pikiranku. Lagi.

Tanpa basa-basi, dia menyentuh tengkukku lalu menariknya untuk mendekatkan leherku padanya. Sebenarnya, apa mau dilakukan laki-laki ini?

Aku pasrah. Tenagaku takkan kuat sepertinya. Karena aku ditakdirkan untuk lemah di depan laki-laki. Dan hanya laki-laki yang mempunyai tenaga kuat untuk melindungi siapapun itu.

"Seungmin! Hentikan!"

Tiba-tiba ada seseorang muncul  dan memanggil seseorang. Dan seseorang itu adalah laki-laki yang hendak memberi tanda miliknya di leherku.

"Cih, ganggu saja." Gumam laki-laki bernama Seungmin itu.

"Seungmin. Huh, lupakan saja. Lebih baik kau pergi kekamarmu sana." Ucap laki-laki yang terlihat lebih tua dari Seungmin. Hmm, sangat bijak. Aku suka.

"Maaf kan dia. Dia memang seperti itu kepada semua orang." Ucap laki-laki itu. Tampan sih, tapi entah kenapa aku sedikit ragu untuk jatuh cinta padanya.

"Ah, tak masalah."

Laki-laki itu tersenyum simpul lalu mengajakku sambil membawa koper ke sesuatu tempat. Hampir sama dengan ruang tamu, tapi ini berbeda. Ini seperti ruang keluarga.

Disini sudah ada televisi lcd, lampu seperti didalam dongeng, gelas emas, dll. Jadi, disini terkesan mewah.

"Silahkan duduk."

Aku pun duduk. Dan aku menoleh ke kanan. Aku melihat seorang laki-laki sedang tertidur di sofa sambil menggumpal telinganya dengan earphone miliknya.

"Chan, tolong panggilkan semua orang untuk datang kemari."

Orang yang diperintah tak kunjung beranjak pergi dari sofanya. Sepertinya, memerintah orang seperti dia bakal sia-sia.

"Baiklah kalau kau tak mau."

Laki-laki itu langsung pergi untuk memanggil. Belum saja beranjak pergi, beberapa laki-laki atau beberapa cowok berdatangan. Termasuk juga cowok bernama Seungmin tadi.

"Rupanya kalian sudah datang. Baiklah, kalau begitu. Kita akan mulai acara perkenalan dirinya." Kata cowok itu.

Cowok itu langsung memulainya dari yang tertua. Dan itu adalah cowok yang sedang tertidur di sofa. Cowok itu langsung mengatur posisi duduknya menjadi duduk. Oke, kalian pasti paham.

"Perkenalkan, aku Kim Woojin. Panggil saja Woojin." -Woojin.

"Kalau aku Bang Chan."

Oke si tampan Bang Chan memang tipe ku. Dan akan menjadi suamiku disuatu hari nanti. Canda.

"Ini namanya Lee Minho, dia Seo Changbin, Hwang Hyunjin, Han Jisung, Lee Felix, dan... huh dia adalah Kim Seungmin. Maaf kan dia kalau dia berbuat yang tidak sopan padamu tadi." Kata Bang Chan. Emmm, maaf maksudku Chan.

"Dan yang terakhir, dia Yang Jeongin yang paling muda diantara kami."

Ya ampun, mukanya imut sekali! Ku ingin bawa pulang dan kuperkenalkan dia pada kedua orang tuaku.

"Hmm, kalau aku Xu (Y/n). Panggil saja aku (Y/n)"

Aku mulai menperkenalkan diri pada mereka. Saat aku memperkenalkan diri, tatapan mereka menjadi berubah. Yang dulunya datar, sekarang tatapan mereka berubah menjadi... tatapan yang intens dan... lupakan.

"Apa kau ingin ke kamar? Jika iya, kamarmu ada di sebelah sana."

Aku mengangguk lalu berjalan. Dan...

Shit! Aku tersandung kakiku sendiri. Dan, lututku berdarah. Aku pun merubah posisiku. Dan...

Tatapan mereka sangat tajam dan dapat dideskripsikan bahwa mereka ingin sekali darahku. Mungkinkah, mereka... VAMPIR?!

___

Need krisar qaqa ^_^

Maaf y klo byk kesalahan, wajar masih pemula.

Semoga klian suka

haunted dark bridal -; k.seungmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang