10※ Don't Wanna Cry

3.3K 442 3
                                    

Berhari-hari aku tiduran di kamar dan selalu dijaga kedua cowok, akhirnya aku bisa melakukan aktivitasku kembali tanpa ada yang mengawasiku.

"Oh ya (Y/n), sebenarnya kau ini mengalami anemia. Jadi, jangan buat dirimu terlalu lelah ya?"

Hanya itu yang ku ingat dipikiranku sekarang. Jadi, selama ini aku anemia? Mungkin karena darahku habis diminum vampir-vampir itu.

Saat aku berada di dapur untuk membuatkan sarapan, aku dikejutkan dengan suara seseorang yang begitu berat. Menurutku.

"Rupanya kau disini."

Ini bukan suara Seungmin.

Melainkan Felix.

Ah shit, pikiranku mulai berputar pada kejadian waktu itu bersama Felix karena mendengar suaranya saja.

Aku mencoba tak mempedulikannya. Karena aku takut aku akan mulai tergila-gila dengan permainannya itu.

"Hei."

Dia memanggilku. Tapi aku tetap berusaha untuk dingin kepadanya.

Tiba-tiba tangannya menarik pergelangan tanganku hingga aku menatapnya sekarang.

Shit, bibir itu. Bibirnya membuatku deja vu dengan kejadian waktu itu.

"Kalau ada yang memanggil, harusnya kau menjawab." Kata Felix dengan suara beratnya.

Aku berusaha untuk diam dan tidak bertindak apapun.

Dia mendecih lalu melepaskan tangannya dari pergelangan tangaku dengan kasar. Aku masih saja diam dan menatapnya datar lalu kembali melakukan aktivitasku. Memotong buah apel.

Meskipun dilihat dari covernya aku itu diam, tapi sebenarnya aku sedang tidak diam. Hatiku serasa ingin melompat-lompat dan jantungku berdebar-debar. Hanya saja, aku menutupinya.

Dia masih saja di sampingku sambil menatap kearah pintu. Aku hanya bisa diam dan melakukan kegiatanku dengan santai.

Setelah memotong apel, aku mencucinya dan memakan apel itu. Aku memakannya sambil membelakangi Felix. Karena aku tak kuat melihat wajahnya.

Wajahnya membuatku trauma. Meskipun hanya sebuah gigitan dan ciuman, tapi aku sulit melupakannya. Bahkan itu masih menghantuiku sampai sekarang.

Hening.

Akhirnya, suasana hening. Hanya suara apel yang kumakan. Dan belum ada seseorang yang kulihat selain Felix pagi ini. Dan diam masih saja setia menungguku.

Dan sekian lama hening, akhirnya dia mulai angkat bicara.

"Apa kau masih mengingat kejadian itu?"

Aku tertegun dengan pertanyaan yang ia lontarkan. Jadi, dia tahu?

Aku masih berusaha untuk diam. Tapi mulutku ingin sekali menjawab pertanyaannya.

"Kenapa kau menanyakan itu padaku?"

Aku mulai bertanya balik padanya. Karena aku sudah tak bisa berpikir lagi. Aku sudah kehabisan kata-kata.

"Kenapa kau malah malah bertanya? Bukankah kau hanya menjawab."

Shit, dia tahu.

"Apa kau ingin membalikkan keadaan? Apa kau ingin kabur dari pertanyaanku?"

Aku terdiam. Otakku tak berjalan. Blank.

Semuanya diam. Aku tak bisa berpikir. Hanya kejadian itu yang masih teringat di kepalaku.

"Kenapa kau menanyakan itu padaku, Felix? Jika kau tau kalau aku masih mengingat kejadian itu, kenapa kau malah menanyakan padaku?"

haunted dark bridal -; k.seungmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang