Ku terbaring di ranjangku yang benar-benar besar. Bisa dikatakan ini berukuran king size. Aku berputar-putar tidak jelas untuk mencari posisi yang nyaman. Dan, itu tidur terlentang.
Aku menatap langit-langit kamar. Sesekali aku mengingat kejadian tadi saat perkenalan. Apa mungkin mereka itu vampir? Atau hanya halusinasiku saja?
Aku pun mulai memejamkan mataku. Dan mencoba untuk tidur. Aku benar-benar lelah hari ini. Bagaiman tidak? Perjalanan dari rumah ke mansion ini cukup jauh. Ditambah lagi aku harus berurusan dengan pemilik rumah ini.
Saat ku menikmati tidurku, tiba-tiba aku merasakan ada seseorang yang sedang menduduki ranjangku. Tapi, aku tak mendengar pintu terbuka sama sekali. Ini aneh.
Aku membalikkan tubuhku dan mendapati-Seungmin tengah duduk dibibir ranjangku sambil membaca buku. Aku pun terbangun karena terkejut melihat kehadirannya tanpa aku sadari sama sekali. Hebat! Bagaimana bisa dia masuk kekamarku tanpa membuka pintu sedikit pun?
"Se-seungmin? Kenapa kau ada disini? Bagaimana? Bagaimana bisa ka-"
"Kau ini cerewet sekali. Kalau kau cerewet sekali lagi, kau akan aku beri hukuman. Sayangnya kau itu terlalu cantik, aku jadi tidak tega."
Ku ingin mengumpat, tapi langsung hilang seketika setelah Seungmin mengucapkan hal yang menurutku sedikit manis dibagian akhir ucapannya itu.
"Hah? Apa ma-maksudmu?" Tanyaku terbata-bata.
"Hah, apa kau tidak tahu maksudku? Kalau kau cerewet sekali lagi, kau akan mendapat hukuman diranjang semalam penuh."
Oke, aku mulai mengerti apa yang di maksud cowok itu. Ya, cowok berwajah tampan nan imut itu ternyata memiliki otak yang mesum. Aku tahu kalau dia akan memberiku hukuman berdua dengannya di ranjang semalam penuh untuk memenuhi hasratnya, mungkin.
"B-b-bodo! Pergilah dan jangan kesini! Cepatlah pergi! Atau..."
"Atau apa? Hah? Katakan, atau apa?!"
Ini yang membuatku mulai sedikit takut. Dia membentakku. Sebelumnya, tak ada orang yang membentakku. Kedua orang tua ku saja tidak membentakku.
"Kenapa diam? Apa kau takut, hm?"
Ya, aku memang takut. Tapi hanya sedikit. Sebenarnya aku ingin menamparmu sekarang juga, Seungmin. Tapi, apa daya ku. Kau ini cowok, sedangkan aku cewek yang lemah dengan kekuatan seorang cowok.
"Ck, pergilah saja! Atau aku akan melempar buku ini tepat di wajah mu!" Ancamku.
Bukannya pergi, dia malah tersenyum miring. Melihatnya saja membuatku muak.
"Aku tidak takut dengan ancamanmu."
Aku mendecih dan aku akan melakukan sesuai apa yang ku katakan tadi. Ya, melempar buku tepat di wajahnya.
Tak ada respon apapun darinya. Dia hanya berdiri sambil menatapku datar. Dan tak lama, dia menampakkan smirknya.
"Huh, ini saja?"
Kata-katanya seperti sedang meremehkanku. Memang iya, dia meremehkanku. Dasar, manusia tak memiliki rasa perikemanusiaan terhadap sesama.
"Terus, mau mu apa? Ku tampar?"
Kali ini aku yang mulai meremehkan nya. Ini akan menjadi pembalasanku tadi. Ya, tadi di sofa.
"Hahaha, kau ini sok berani. Baru aku gigit, langsung diem."
Oke, otakku itu sedikit lelet. Jadi, aku begitu tak mengerti apa yang sedang dikatakan si bajingan ini. Oke, aku memanggilnya bajingan.
Tanpa basa-basi, Seungmin mulai mendekatiku dan membuatku beranjak pergi dari ranjangku. Aku takut? Iya.
"A-a-apa mau mu?!" Pekikku.
Dia cuma tersenyum psikopat lalu, dengan cepat dia melingkarkan tangan kirinya dan tangan kanannya menarik tengkukku. Dan aku dapat merasakan nafasnya yang memburu.
"Apa yang akan kau lakukan?!"
"Diam lah dan nikmatilah."
Tanpa basa-basi, dia langsung menyiapkan giginya. Apa dia akan memberiku kiss mark?
"Arrrgghhh!"
Tidak, ini tidak sesuai ekspektasiku. Ini lebih sakit. Ini terasa seperti kalau dia... menghisap darah ku. Kalau begitu, dia.... Vampir?!
"Ssshh, Se-se-seungmin. Hentikan! S-s-sakit!" Pekikku.
Dia terus menghisap darah ku. Ya Tuhan, apa kalian tidak tahu betapa sakitnya ini?!
Dia semakin memperdalam gigitannya. Dan aku semakin mempereratkan genggamanku. Sebenarnya, aku sedang menarik rambut Seungmin. Jika dia semakin memperdalam, aku semakin mempereratkan tarikanku.
"Hmm, manis juga darahmu. Aku suka."
Oke, bisa-bisa aku gila gara-gara Seungmin. Aku sudah tak bisa mengontrol jantungku dan diriku. Rasanya sakit saat Seungmin menghisap darah ku, tapi ada rasa lain dibalik itu semua. Semacam rasa suka(?) Entahlah apa itu.
Dan akhirnya, Seungmin melepaskan gigi taringnya dariku. Akkhh! Sakit, tapi sedikit nyaman rasanya bisa berdua dengan Seungmin.
"Wah, tak ku sangka kalau darahmu itu benar-benar manis."
Muncul senyuman jahat di wajah Seungmin sekarang. Apa dia puas? Aku tak tahu.
"Ka-u ini vampir?" Tanyaku ragu.
Dia langsung mengeluarkan smirk diwajahnya dan membuatku yakin kalau jawabannya iya.
"Diam berarti iya, jadi seluruh anggota keluarga yang menghuni mansion ini vampir semua?"
Seungmin tidak menjawab. Dia hanya terdiam lalu dia berbisik di telingaku. Dan itu benar-benar pelan.
"Kalau kau tahu, jangan harap kau bisa bebas dari sini."
Aku membeku di tempat. Mendengar kata-katanya membuat bulu kudukku berdiri.
Yang benar saja, aku dititipkan di rumah yang penghuninya vampir semua?!
Bisa-bisa habis darahku di hisap oleh mereka. Kenapa Papa bisa mengirimku kesini?!
"Tu-tunggu. Jadi, Ayahku tidak tahu tentang ini?"
"Kemungkinan besar, tidak. Dan jangan harap kau meminta bantuan orang luar. Jika kau berani, kau akan tahu akibatnya."
Seungmin pergi meninggalkanku begitu saja. Takut? Itu yang ku rasakan saat ini.
Ku tak menyangka kalau aku akan tinggal bersama para vampir yang haus dengan darahku. Apalagi, kata Seungmin darahku manis.
Oh tidak, bisa-bisa aku mati kehabisan darah gara-gara mereka.
---
Maaf klo byk kesalahan
Semoga klian suka ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
haunted dark bridal -; k.seungmin ✔
Fanfiction✔ [ k i m s e u n g m i n ] "My choice is always right, you really deserve to be mine. I have been looking for a girl like you for a long time" ⚠inspired by: "diabolik lovers ;- haunted dark bridal" start.130518 finish. 011218 ©grivinns