Sore hari menjelang, Hani menyuruh Nino untuk mengkondisikan kantor setelah Alkan belum juga siuman.
"Bu Hani, biar saya aja yang jagain Pak Alkan."
"Pak Nino kondisiin kantor aja dulu. Biar Alkan saya yang jaga untuk sementara."
"Baik kalau begitu Bu. Bu Hani yakin gak keberatan jaga Pak Alkan?"
Hani menganggukan kepalanya perlahan.
Beberapa jam, Alkan siuman dan mendapati Hani yang tertidur di sampingnya. Hani lalu terbangun dengan tenang.
"Alkan, kamu udah siuman?"
"Kenapa aku di sini Han?" tanya Alkan seraya memegang kepalanya yang masih terasa nyeri di dalam.
"Kamu pingsan di resto. Kata Dokter kamu cuma kelelahan."
"Kamu yang bawa aku ke sini?"
"Iya. Emangnya siapa lagi? Harusnya orang penting kayak kamu itu punya bodyguard yang siap ikutin kamu ke mana pun."
"Di mana Nino?"
"Tadi dia ke sini. Aku suruh dia buat kondisiin kantor selagi kamu sakit."
"Ternyata, kamu masih peduli sama aku Han," gumam Alkan. Ia bahkan tersenyum walau baru saja terbangun dari pingsannya.
Mata Hani memencar canggung. Alisnya terangkat jengkel ketika Alkan bahkan mengejeknya.
"Ih pede banget sih, masa aku diem aja liat orang tergeletak pingsan di depan aku. Aku gak bakalan biarin ada orang mati di dalam resto. Tanggung jawabnya besar." Hani bergumam kesal
"Tapi tetep aja kamu berarti peduli sama aku." Alkan terkekeh.
Hani menghela napasnya datar. Ia berusaha untuk diam karena Alkan memang menyebalkan.
"Nih kunci mobil. Kamu udah siuman. Aku mau pulang."
"Heh tunggu dulu. Tega banget ninggalin orang sakit, antar aku pulang dulu Han."
"Kan Nino bisa."
"Tadi kan Nino disuruh pulang sama kamu."
Terlihat Dokter datang memeriksa kondisi Alkan yang akhirnya telah siuman.
"Pak Alkan, syukurlah sudah siuman. Biar saya periksa dulu. Saya mau kasih asupan vitamin."
"Saya gak usah dirawat kan Dok? Saya merasa udah baikan kok. Saya boleh pulang sekarang kan?""Pak Alkan gak usah dirawat. Kondisinya sudah membaik. Hanya saja, Pak Alkan batasi kegiatan dan jangan terlalu capek ya Pak. Konsumsi juga beberapa vitamin."
"Alkan boleh pulang sekarang Dok?"
"Iya bu Hani. Semoga cepat sembuh Pak Alkan, saya keluar dulu."
"Baik Dok, terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONLIGHT (Love in Business)
JugendliteraturKetika sebuah bisnis mencampuri kehidupan percintaan antara Alkan dan Hani. Alkan Adiputra, anak pengusaha tajir yang hidupnya mulai bermasalah ketika ia berpisah dengan cinta pertamanya karena sebuah bisnis sang Ayah. Mereka memutuskan untuk berpis...