Ketika sebuah bisnis mencampuri kehidupan percintaan antara Alkan dan Hani. Alkan Adiputra, anak pengusaha tajir yang hidupnya mulai bermasalah ketika ia berpisah dengan cinta pertamanya karena sebuah bisnis sang Ayah. Mereka memutuskan untuk berpis...
Alkan pulang ke apartemennya begitu emosi. Ia menarik dasinya begitu kesal. Wajahnya berkeringat menahan amarah yang tertanam dalam lubuknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alkan membaringkan tubuhnya pada sofa dengan kasar. Wajahnya memerah karena amarah.
"Apa ini Alkan? Kenapa lo ngerasa semarah ini? Dan kenapa ... hati lo sakit kayak gini," gumam Alkan sambil memegang dada bidangnya. Alkan memejamkan matanya yang tengah berkaca.
Sementara Hani pulang dengan kesedihan. Jujur saja ia begitu sakit hati karena perkataan Alkan yang tak sengaja membentaknya di depan umum. Padahal, ia keluar di waktu istirahatnya dan hal itu membuat Hani akhirnya begitu emosi.
"Dia kenapa sih? Bahkan gue ngelakuin apapun yang bikin rugi dia. Kenapa rasanya sakit banget dibentak sama Alkan?" Hani bergumam sendu di kamarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia terus-terusan beranggapan buruk sama gue. Gue bahkan gak melanggar apapun peraturannya dan bahkan Alkan berani buat marah ke Rama padahal dia gak salah. Kalau emang Alkan pikir ini salah gue, lebih baik gue resign aja. Apapun yang gue lakuin selalu aja gak sesuai apa yang dia mau."
Pagi hari itu, Hani datang ke restoran. Ia terlihat mengenakan pakaian informal yang membuat Resa dan karyawan lainnya begitu bingung. Hani menahan sendu ketika ia berusaha untuk memberikan surat resignya pada Resa. Ia tak sanggup untuk bertemu dengan Alkan yang membuatnya begitu merasa kesal dan pecundang.
"Kak Hani," tegur Resa senyum.
"Tapi, kenapa pakaian kakak kayak gini? Ada apa kak?" tanya Resa dengan bingung.
"Ini, tolong kasih ini ke Alkan. Aku gak akan kerja lagi di sini, aku pergi."
"Loh loh, kak, kak Hani, kakak, kakak mau ke mana?"
Resa mengejar langkah Hani. Namun itu terhenti karena Hani memasuki taksi begitu cepat.
"Bu Resa, kenapa sama bu Hani? Kenapa dia pergi?"
"Bu Hani mengundurkan diri!" Resa melamun menjawab pertanyaan karyawannya.
Mika salah satu pegawai ikut menanggapi pernyataan Resa.
