4. Moonlight Resto

979 40 0
                                    

Pagi yang sibuk bagi Hani ketika hari itu adalah hari pembukaan restoran barunya. Ia memberikan nama 'MOONLIGHT' pada restorannya itu. Hani sangat bahagia karena bisa bangkit disaat keluarga terpuruk selama tiga tahun.

"Ayah bangga sama kamu Hani. Kami akan selalu mendukung kamu."

"Jadilah anak yang selalu bahagia nak, Ibu selalu di sampingmu."

"Makasih yah, bu. Semua ini gak akan bisa Hani lakuin kalau gak ada Ibu sama ayah."

Pembangunan restoran tak akan lancar jika Hani tak mendapat bantuan dari laki-laki bernama Rama. Laki-laki yang bekerja di perusahaan listrik itu sudah menjadi sahabat Hani ketika mereka sama-sama bekerja menjadi pegawai restoran. Rama, laki-laki yang Hani kenal begitu akrab. Tanpa Rama, Hani tidak akan menjadi siapa-siapa. Motivasi-motivasi Rama lah yang membuat Hani bisa bangkit kembali.

"Ram, makasih ya untuk semuanya."

"Lo ga usah sungkan gitu Han, kita kan partner," sahut Rama senyum.

Gadis cantik, pintar, pekerja keras, itulah Hani. Ia sudah memiliki beberapa pegawai untuk membantu usahanya tersebut.

"Oke semuanya, ini hari pertama kita. Lakukan dengan benar, kerja yang benar, semangat untuk kalian!"

"Semangaaattttt!" sahut para pegawai.

Hani menatapi seluruh pegawainya dengan mata berkaca. Hari itu ia memang terlihat sangat bahagia, terlihat dari wajahnya yang selalu tersenyum. Tapi di balik itu, ada sebuah hati yang selalu murung.

"Hari ini gue emang seneng, tapi entah kenapa hati gue masih aja ingat sama Alkan, kira-kira apa yang dilakuin Alkan sekarang ya," batinnya.

***

Suatu hari Alkan ingin membuka cabang restorannya di daerah baru. Alkan mencari daerah yang bagus dan strategis untuk membangun sebuah resto cabang perusahaannya.

"Baiklah, semuanya saya mengharapkan bantuan kalian. Jika menemukan lokasi strategis, langsung hubungi saya. Kita akan segera membuat proyeknya," pendapat Alkan di sela meeting.

Tiga bulan berlalu, restauran Hani lumayan ramai dikunjungi pelanggan. Suatu hari ada seseorang memakai jas dan membawa sebuah tas hitam. Ia dikawal oleh dua orang berpakaian hitam juga. Mereka pun masuk ke dalam restoran Hani. Pria itu Pak Bayu, orang yang telah memberikan pinjaman pada Hani untuk membangun restorannya. Pak Bayu adalah seorang pemilik perusahaan plastik di desanya. Ia mengenal Hani ketika dirinya sering sekali makan di restoran tempat Hani bekerja. Dan melihat kegigihan Hani dalam bekerja, mereka terus terhubung dan membicarakan bisnis bersamanya. Pak Bayu ingin membangun sebuah restoran, namun ia tak  bisa mengelolanya. Dan ia menunjuk Hani untuk mengelola restorannya dan restoran itu pun jatuh atas nama Hani sendiri. Dan Pak Bayu datang untuk menagih setoran dari hasil penjualan Hani.

"Pak Bayu, silakan duduk dulu."

"Hani, kamu tau kan saya datang ke mari untuk apa?"

"Pak Bayu, ini kan belum jatuh tanggal yang telah disepakati." Rama menimpali santai. Ia pun tahu hubungan Hani dan Pak Bayu.

"Maafkan saya pak, untuk bulan ini memang kita belum mendapat keuntungan yang lebih. Lagi pula belum jatuh tanggal. Jadi, kami belum bisa setor hari ini Pak," sahut Hani.

"Hani, kamu tau saya sekarang sedang membutuhkan uang. Saya harap kita sama-sama saling kerjasama, kamu ngerti kan?"

"Saya ngerti pak, tapi..."

"Baiklah begini saja, berapa uang yang kamu punya sekarang? Saya akan menerimanya."

"Kalau sedikit saya ada pak, sebentar akan saya ambil."

MOONLIGHT (Love in Business)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang