Patric menarik lengan istrinya secara kasar, mencengkeram lengan Aneke secara kuat hingga membuat wanita itu meringis kesakitan.
"Kau menyakiti lenganku Patric, kenapa kau jadi kasar begini?" Gerutu Aneke saat Patric masih menyeretnya menuju suatu ruangan yang tak lain adalah sebuah kamar mandi.
Patric langsung membawa Aneke kebawah pancuran dan menyalakannya. Air keluar langsung menghujam tubuh Aneke hingga membuat wanita itu langsung terbelalak kaget atas reaksi yang dirasakannya saat rasa dingin menyerbunya.
"Kau...!!" Aneke berontak berniat membebaskan lengannya dari cengkraman Patric. Tapi sia-sia belaka.
"Apa yang kau lakukan padaku?" desis Aneke disela-sela giginya yang bergemeletuk menahan dingin.
Patric menyeringai, matanya menatap tajam ke bola mata Aneke. "Smagt". Patric lalu menekan tubuh Aneke hingga bersandar pada dinding kamar mandi, membuat dirinya jadi ikut basah.
Aneke merasakan bertambah dingin dirasakan ditubuhnya. "Kau mengapa ikut masuk Patrick? aku tak mau,,.aku.. jangan begini.., kau harusnya.."
Aneke tak bisa meneruskan ucapannya karena aliran air yang terus mengalir membuatnya sulit bernafas dan juga tubuh pria itu semakin menekan tubuhnya, yang tak menyisakan jarak seincipun.
"Aku kenapa istriku tersayang?" desis Patric tepat didepan bibir Aneke.
Patric tersenyum puas saat melihat istrinya yang tiba-tiba terlihat kalut dan marah. Pembalasaku dimulai dari hari ini. Lihat nanti rumah ini akan menjadi neraka bagimu, batinnya.
"Kau kenapa tiba-tiba begini Patric?" ucap Aneke yang langsung dijawab Patric langsung dengan mencium Aneke. Aneke menngunci mulutnya rapat dan langsung mendorong Patric dengan kerasnya hingga membuat tubuh pria itu hampir terjungkal.
Tamparan keras melayang ke pipi Patric seketika. "Berengsek kau?" maki Aneke seraya mencoba menormalkan kembali kendali dirinya.
Patric meraba pipinya sambil tersenyum culas. "Kenapa kau menamparku? Kau masih istriku. Aku berhak atas hal itu. Kita belum resmi bercerai. Aku hanya ingin merasakankan kecupan bibirmu yang sudah ternoda oleh kekasihmu itu." Ejek Patric sambil mendekati Aneke dengan perlahan.
"Kau...Patrick. KAU !!".
Aneke merasakan pusing yang sangat dikepalanya, pandangnya tiba-tiba berkunang dan langsung gelap, kalau saja Patric tidak menahan tubuhnya mungkin dirinya akan luruh dilantai kamar mandi dengan kerasnya.
Patric membawa Aneke kembali ke ranjang dan memanggil kepala maid untuk mengurus istrinya. Sementara dirinya memanggil dokter pribadi.
"Aku seharusnya tak langsung memulai permainan ini, melihat kondisinya juga belum sehat. Bodohnya aku gara-gara dia berteriak, egoku terluka, emosiku langsung tersulut." Sesalnya.
Seorang dokter pribadi telah datang dan memeriksa keadaan Aneke.
"Nyonya kurang istirahat tuan, kondisinya masih butuh banyak istirahat. Biar cepat pulih, jauhkan dari beban fikirannya agar kondisinya semakin tak tertekan."
Patric mendengar nasehat dokter dalam diam. Hatinya berbisik biarlah terjadi dengan perlahan-lahan. Mungkin istrinya suatu saat akan gila dengan permainan yang dia rencanakan sejak tau bahwa istrinya itu selingkuh.
Senyum terukir dibibirnya. Perlahan kau akan menderita Ashele.
**
Aneke membuka matanya dengan perlahan. Menggeliatkan tubuhnya perlahan tapi yang dirasakannya hanyalah rasa sakit. Pandangannya beredar ke seluruh penjuru ruangan. Masih ditempat yang sama seingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Me Your Wife (NMYW)
RomanceTerbangun dari koma, mendapati dirinya dengan wajah yang telah berubah menjadi orang lain dan yang membuatnya terguncang saat dirinya diakui sebagai seorang istri Perdana Menteri. Terkejut lagi saat mendapati amplop bertuliskan "Masih Ingatkah Kau U...