Part 8 (s)

178 5 0
                                    

Mobil?

Setelah kejadian waktu itu, mereka benar-benar dekat, lebih tepatnya sudah tidak tau malu lagi. Vano sering main ke rumah Trey dan disambut dengan baik oleh orangtua Trey. Karena memang orangtua Trey mendambakan seorang anak laki-laki. Apalagi melihat Vano yang ganteng dan soleh. Ingin sekali mereka mengadopsinya.

"Assalamu'alaikum," ucap Vano. masih jam 6 pagi,  Vano sudah sampai di rumah Trey, dia sengaja datang pagi-pagi. Bukan so sweet lebih tepatnya Vano ingin sarapan gratis. Jangan salahkan Vano, mamahnya Trey memang jago masak, dibanding mamahnya  yang sibuk berpolitik. Dan bepergian untuk urusan bisnis.

"Waalaikumsalam, masuk No,  si Trey masih ngebo, bangunin aja dah sana," ucap mamah Trey. 
"Iya Tante," jawab Vano, kemudian dia  berjalan menuju kamar Trey. Tidak dikunci? Pikirnya, Vano pun masuk tanpa memberi aba-aba.

"Trey bangun," ujarnya sembari menggoyangkan bahu gadis yang masih tertidur pulas.
"Eungghh"
"Trey, subuh oy bangun!" Vano sedikit berteriak.
"Keluar sana, berisik banget sih," rengek Trey, khas orang bangun tidur.
"Anak perempuan, kok gak  ada kemayu-kemayunya," cibir Vano.
"Cari aja sono yang ada kemayu-kemayunya" jutek Trey, masih tetap pada pendiriannya, tidur.
"Ileran  gitu ish,  bangun ayoo,"
"Ogah! pergi sono." Sepertinya Trey beneran marah.

Cekrekk

"Vanooooooo hapus ga!" Teriaknya. Namun  matanya masih saja tertutup.
"Engga, bangun dulu makanya," ancam Vano.
Trey pun bangun dan mengucek matanya.
"Trey merah," ucap Vano pelan.
"Apa? mata aku merah? ko bisa sih, bengkak gak? kaca mana kaca?"
Vano mengelus dada melihat tingkah sahabat barunya ini.
"Bukan itu Trey, tapi seprai kamu merah, kamu datang bulan?" Tanya Vano polos.

"Vanoooooo KELUAR DARI KAMAR AKU SEKARANG!" Mendengar suara menggelegar, Vano segera keluar dari kamar  Trey. Karena dia tau Trey pasti sedang malu sekali saat ini.

Mereka pergi ke sekolah menaiki mobil Vano. Trey bingung kenapa Vano membawa mobil, padahal kan selama ini vano sering naik angkot bareng Trey. Apa dugaan Trey kalau Vano anak orang biasa itu salah. Gimana gak menduga, kalau Vano anak orang biasa, pasalnya setiap pagi Vano datang minta sarapan ke rumahnya kadang kalau naik angkot, minta dibayarin. Belum lagi kalau istirahat solat, mereka ketemu di mesjid Vano kadang minjam uang pada Trey. Tapi tentu saja, Vano akan menggantinya  dengan 2× lipat uang yang dia pinjam.

"Pake mobil? Mobil siapa?" Tanya Trey, masih penasaran.
"Nyolong," ucap Vano asal. 
"Apa? Berentiin gak, kamu tuh yaa, kecil-kecil berani nyuri, heran deh, gimana coba perasaan orang tua kamu kalau tau anaknya nyuri, pliss tobat No, tobat. Miskin boleh, bego jangan,"  ucap Trey panjang lebar, sementara Vano dengan wajah watadosnya biasa saja.
"Udah ngomongnya? aku nyalain lagi mobilnya,"
Setelah melihat ekpresi Vano. Sepertinya Trey tau, dia sedang dibohongi. Sepanjang perjalanan Trey diam saja.
"Treyy," panggil vano
"Maaf deh, ini mobil mamah aku kok, bukan hasil nyuri," ucapnya dengan lembut. Penuh penyesalan, padahal mah bohong.
"Lagian,  ganteng gini mana ada tampang nyuri sih," ucapnya yang masih diabaikan Trey, karena gadis itu masih tetap diam,  sepertinya benar-benar marah kali ini.

"Kamu maafin aku kan?"
"Iya,"
"Yakin gak marah?"
"Iya,"
"Nanti pulang aku jemput ya,"
"Iya" Vano sebal, dengan jawaban yang Trey berikan. Dia pun menghela nafas, kemudian mengeluarkannya secara perlahan.
"Iya iya mulu jawabannya, aku kan udah minta maaf," ujarnya mulai ikut kesal.  Trey yang merasa tidak enak akhirnya bicara.
"Yaudah maaf deh"
"Iya," sepertinya Vano benar marah sekarang
"Pulang ga usah jemput deh takut ngerepotin,"
"Iya,"
"Marah?"
"Iya," 
"VANOOOOO HARUSNYA AKU YANG MARAH BUKAN KAMU,"
Trey langsun turun dari mobil Vano. Karena dia sudah sampai di gerbang sekolahnya. sementara Vano hanya tersenyum senang, melihat tingkah laku Trey yang menggemaskan itu.

Jangan lupa follow+vote+komen yaa
Dengan begitu membuatku semakin semangat menulisnya

Terima kasih

Salam kenal
Dari aku yang suka hujan, tapi gak berani kena air hujan.

Remaja Jatuh Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang