Trey membersihkan diri, kemudian mengunci pintu kamar. Hari yang melelahkan. Dia menyalakan radio kemudian membaringkan dirinya di kasur yang biasanya membuat dia nyaman sekalipun kali ini, hatinya tetap gelisah. Trey membolak balikan dirinya ke kanan dan kekiri. Hingga terjatuh. Sial lagi? Hari apa ini?
Tok
Tok
"Trey makan malem dulu!"
"Ntar aja Mah, masih kenyang."
"Yaudah Mamah sama Baba ke ternak dulu ya, bae-bae Lu "
"Iyaa,"
Tidak aneh, setiap satu bulan sekali, mereka akan panen. Dan semua dilakukan pada malam hari. Mamah Trey, bertugas untuk menyiapkan makan untuk para pekerja.
Setelah kepergian orang tua Trey. Datanglah sebuah motor dan mengetuk pintuTok
Tok
Trey mau tidak mau keluar dari kamarnya, dan membukakan pintu. Dia lupa, harusnya jika ada yang datang. Intip dulu di jendela. Takutnya orang jahat.
Saat dia membukakan pintu nampaklah dihadapannya seorang remaja laki-laki yang lebih tinggi darinya dengan rambut yang berantakan dan wajah yang menandakan bahwa dia sedang lelah, benar itu Vano. Orang yang membuat Trey hari ini meneteskan air matanya, karena menahan kesal.
"Tadi katanya kamu ke rumah."
Tanya Vano tanpa basa-basi, Trey berjalan melewatinya, ke arah ayunan di depan rumahnya. Kemudian duduk di ayunan itu, dia melihat ke arah atas, malam ini bintang cukup banyak. Mungkin memang musim panen udang atau ikan. Entah mitos atau fakta."Trey, pertanyaanku belum dijawab."
"Iya, tapi kamunya gak ada," jika harus menurutkan ego, ingin sekali dia menjambak rambut Vano, biar tambah berantakan.
"Kenapa gak nungguin?" Vano bergabung duduk di ayunan tersebut.
"Jangan diayunkan!"
"Kenapa gak nunggu sampe aku pulang?"
"Nunggu lu pacaran maksudnya heh," ucap Trey dalam hati.
"Ngapain, orang ke situ juga mastiin sesuatu doang, udah sore juga."
"Kan nanti dianterin pulangnya,"
"Apaan sih No ke sini mau nanya gitu doang, pulang gih. Mana masih pake seragam sekolah gitu, biar apa?"
"Ya lagian kamu, bikin khawatir aja."
"Aku? Emang aku ngapain."
"Iyalah,"
"Aku kenapa?"
"Hilang. Gak ada kabar. Pergi hiking. Tiba-tiba ke rumah, tapi gak nunggu aku pulang."
"Aku telepon kamu waktu pagi, terus handphonenya gak aktif, aku pikir kamu kenapa-kenapa, jadi aku ke rumah kamu."
"Aku banting hpnya," ucap Vano datar, lelaki itu melihat ke langit, kala Trey melihat ke arahnya.
"Lah ko dibanting?" Trey keheranan, banyak duit bener.
"Gak guna, Aku sms sama telponin Kamu aja gak bisa dapet balasan mulu."
"Maaf,"
"Udah malem, Aku mau istirahat. Besok pagi Aku gak bisa jemput Kamu, ada urusan."
Urusan apa? Jemput cewek tadi?
Vano turun dari ayunan. Lalu menaiki motor dan menyalakannya, kemudian berlalu dari pekarangan rumah Trey, membuat Trey terdiam.
Kenapa harus memperlakukan dengan sangat baik, apa memang sifatnya begitu ke semua orang. Trey benar-benar gagal paham.
Kresek krek krek.
Trey segera berlari. Dia mengutuk dirinya sendiri, yang lupa, jika malam hari, tidak boleh naik ayunan. Karena tetangganya ada yang melapor, saat lewat rumah Trey, ayunan tersebut bergerak sendiri.
"Aduh, gimana ini, Mamah sama Baba kan di ternak. Tolong!"
Jangan lupa vote dan komen yaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Jatuh Cinta
Teen FictionFollow dulu, biar bacanya tenang. "Cinta itu bukan surat yang harus selalu ada balasannya" @ayufitriani656