Cemburu?
Vano sedang bolos pelajaran terakhir. Dia memakai alasan ingin fotokopi pada satpam. Padahal cara ini sudah menjadi lagu lama, kaset kusut. Namun sang satpam selalu kecolongan. Pada dasarnya memang Vano cukup bandel. Memang benar dia pergi ke tempat fotokopian, tapi setelah itu.
"No, jadi cabut nih kita?" Tanya temannya yang memakai seragam sama dengan Vano.
"Ya jadi lah, masa udah bisa lolos, kita sia-siakan, kesempatan langka ini," ucap Vano lantang. Sesekali dia tertawa. Memikirkan aksi konyolnya barusan. Padahal jika tidak diijinkan, dia sudah berniat untuk kabur, lewat pagar belakang kantin sekolah.
"Yaudah ok, kemana?" Tanya temannya lagi, mereka memang tidak ada tujuan, karena malas belajar saja.
"Warnet," ucap Vano singkat, dia ingin menghabiskan skinnya.
"Ga asik lah, sore aja mabar," ujarnya tidak setuju. Teman Vano ini memang pemalas. Dia orang yang tidak asik, tapi cuma dia yang mau untuk diajak bolos. Dengan terpaksa jadilah dia mengajaknya.
"Terus, kemana?" Tanya Vano, bingung.
"Cafe. Di pertigaan lampu merah itu, sekalian ada GORnya kita bisa sekalian main skateboard di sana,"
"Ya elah, bilang dong dari tadi, lu pengen main skateboard yaa." Temannya itu hanya cengengesan saja.
"Semuanya jadi berapa Bang?" Tanya Vano pada abang-abang fotokopian. Setelah dijawab harganya lima ribu. Vano mengambil uang dua puluh ribu di kantongnya. Lalu diberikan pada Abang fotokopian.
"Bang, fotocopy ini 3000," ucap seorang perempuan yang bersebelahan dengannya, Vano sepertinya kenal dengan suara cewe ini. Dia menengok ke sumber suara, ternyata itu Trey.
Dia panik, alamat perang dunia. Pikirnya dalam hati was-was. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Memang sudah jalannya mungkin. Agar Vano tidak membolos.
Vano menatap Trey dengan gugup, tapi Trey memberikan tatapan yang cuek. Seakan tidak mengenal. Justru malah membuat Vano salah tingkah.
"Ka, tadi kata bu Diah sekalian hal 30," ucap adik kelasnya Trey mengingatkan.
Seorang laki-laki bernama Dirga, saat Vano membaca name tagnya. Sebenarnya Trey dan Dirga tidak janjian mereka tidak sengaja bertemu di gerbang. Setelah ditanya arahnya ternyata sama. Akhirnya mereka memutuskan untuk bareng. Lumayan Trey tidak perlu capek-capek jalan kaki. Kalau ada yang mudah, kenapa harus susah.
Kehadiran adik kelasnya Trey, menyadarkan Vano, bahwa sahabatnya itu tidak datang sendiri, kenapa juga harus dengan cowok. Emang gak ada apa anak ceweknya. Vano mendelik, dia tidak suka.
"Berapa lembar?" Tanya Trey pada Dirga.
"Buat 35 Kak," jawab Dirga."Ok, sekalian yang kamu sini," ucap Trey, yang masih asik bicara dengan Dirga, tanpa menghiraukan Vano yang ada di sebelahnya.
Sembari menunggu fotokopiannya dan Vano menunggu kembalian. Vano berusaha untuk terlihat oleh Trey, dengan memainkan pulpen lalu diketuk-ketuk ke meja, agar Trey menoleh. Namun hasilnya nihil."Kak nanti jadi ikut turnamen futsal?" Tanya Dirga.
"Eum, kurang tau deh, kalau sehat mah pengen ikut, tapi gak tau dibolehin gak tau enggak."
"Jangan dipaksakan kak, sekarang Kan sudah mau kelas 12 harus banyak fokus ke pelajaran."
"Iya, kamu gimana? Masih ikutan club basket profesionalnya jadi?" Tanya Trey. Karena Dirga memang sudah bisa dikatakan pemain basket profesional. Untuk wilayah sekolah mereka. Karena kemampuannya sudah tidak bisa diragukan lagi.
"Jadi Kak,"
"Hebat, terus jadi anak yang baik Ga, jangan suka bolos ya," ucap Trey sambil melirik Vano yang sedari tadi dia cuekin. Padahal Vano berusaha untuk berbicara pada Trey.
"Drew lu ambil mobil gue. nih kuncinya, sekalian bawa tas kita cabut!" Teriak Vano membuat Trey tersentak, karena refleks. Dia menolehkan wajahnya ke arah Vano, yang sedang berbicara pada Andrew.
Sebenarnya dia ingin melarang Vano, tapi di sini ada Dirga. Trey tidak mau nanti bakal jadi gosip. Setelah selesai fotocopyannya segera trey menarik tangan Dirga. Vano yang sedari tadi memperhatikan, menjadi meradang sendiri
"Kak, itu mau nyebrang yah, segala pegangan tangan," ucap Vano ketus. Refleks Trey melepaskan genggamannya.
Jangan lupa follow+vote+komen yaaa
Supaya aku semakin semangat menulisnya
Terima kasih
Salam kenal
Dari aku yang gak bisa tidur kalau minum kopi.Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Jatuh Cinta
Teen FictionFollow dulu, biar bacanya tenang. "Cinta itu bukan surat yang harus selalu ada balasannya" @ayufitriani656