Keduapuluh Tiga

4.7K 395 24
                                    

SATU TAHUN KEMUDIAN

Aisyah VO:

Malam minggu, aku tiba di rumah pukul 18.30. beruntungnya untuk malam minggu kali aku memiliki planning.

Biasanya kalau bukan di kantor ya aku di rumah saja tidur, nonton atau internetan. Aku kembali menikmati kesendirian ku.

Planning malam ini yang aku maksud adalah aku dan teman-teman sekantor akan nonton bareng dibioskop. Film Harry Potter and The Cursed Child. Aku, Rety, Helmi, Ana dan Odan. Kebetulan aku merasa luang untuk hal ini jadi aku gabung dengan mereka.

Saat antri di loket pembelian tiket handphone ku berbunyi. Pesan WA

Yusuf

Assalamu alaikum. Lagi dimana?

Aku sedikit terbiasa dengan perasaan d’javu dalam mimpiku. Beberapa point menjadi nyata dalam susunan peristiwa yang bahkan tetap membuatku merasa sureprise.

Apa itu artinya sekarang Yusuf ada di Indonesia? Mungkinkah benar dia akan menemaniku nonton kali ini?

Aku

Di cinemaxx  sama teman-teman kerja

Sekarang senyum ku mengembang, mungkin 15 menit lagi dia akan muncul di hadapanku.

Tapi sayang 15 menit berlalu dan dia belum juga muncul. Bahkan sampai pintu cinema di buka dia tidak muncul. Aku masuk dengan sedikit rasa kecewa, yang ku tau mimpi itu memang menunjukan masa depan meski dalam beberapa susunan peristiwa berubah sesuai dengan apa yang kita pilih untuk lakukan.

Aku duduk dengan perasaan lesu, sampai film berakhir Yusuf tetap tidak datang. Baik lah. Aku mungkin harus sedikit santai, kenyataan bahwa masa depan terjadi tergantung dari pilihan kita harus percaya. Mungkin Yusuf memilih untuk tidak datang, lagian apa yang aku harapkan. Dia pasti masih harus berada di tiongkok menyelesaikan urusan nya. Kenapa aku berharap dia di sini?

***

Pagi ini aku baru akan bersiap ke kantor, menjalani kesibukan ku di kantor adalah pengalihan terbaik untuk semua rasa rindu dan rasa apapun itu. Hp ku berbunyi saat aku baru akan menyalakan mesin mobil ku.

Nayla menelpon. Ini masih terlalu pagi untuk sebuah gossip tapi  Baiklah akan ku sempatkan mengangkat telponya. Aku sudah berjanji padanya untuk selalu mengangkat telponya dan tidak hilang kabar.

halo” sapa ku

halo hani kamu dimana?” Tanya Nayla

“di rumah, ini baru mau berangkat kerja” jawabku

hari ini kamu libur dulu ya hani, gak usah pergi kerja. Kebetulan kita lagi ngumpul kamu harus ikut pokoknya” sepertinya dia tidak bertanya tapi memaksa

“gak bisa hani, aku harus kerja. Sepulang kerja aja ya baru kita ngumpul” aku mohon

hani kita kan jarang ngajak kamu ngumpul, masa kamu nolak sih” ternyata ada Adel bersama Nayla

iya nih, kamu tuh yang paling jarang ngumpul sama kita, pas di ajak malah gak mau. Gak setia kawan banget sih” ternyata ada Ayu juga. Apa di situ ada Yusuf juga.hhh

pokoknya kamu harus datang ya, kita lagi di salon, kamu harus segera menyusul ke sini” mereka sungguh memaksa

“ini masih sangat pagi untuk ke salon, kan bisa entar” aku tidak mengerti dengan mereka yang sudah di salon jam segini, apa ada salon yang buka jam segini?

“udah deh Sa, jangan banyak alasan. Cepetan datang ke sini atau persahabatan kita putus”

Tuut tuuut tuuuut

Dear Future Husband (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang