Yusuf Vo
Dua hari sebelum acara pernikahan. Di malam minggu:
Kepulangan ku dari tingkok tanpa sepengetahuan Aisyah. Yang dia tau aku aka tinggal di tiongkok selama 3 tahun. Aku sengaja tidak mengabarinya, aku hanya ingin memberinya kejutan saat dia tiba-tiba melihatku muncul di hadapan nya. Bisa se-cool apa gayanya ketika dia kaget melihatku.
Kalau bukan karena barang bawaan ku yang seabrek aku mungkin akan langsung menemui Aisyah, namun aku harus mampir ke rumah dulu. Aisyah pasti tidak suka kalau dia tau aku lebih mendahulukan dia di banding orang tua ku.
Setelah menyapa ayah dan ibu aku langsung mengirim pesan WA kepada Aisyah, hanya untuk mengetahui di mana keberadaan nya
Aku
Assalamu alaikum, lagi dimana?”
Aisyah
Di cinemaxx sama teman-teman kerja
Aku akan langung ke sana, akan lebih menyenangkan memberinya sureprise di tempat yang rame.
“Yusuf mau kemana?” Tanya ibu ketika melihatku akan keluar rumah
“menemui Aisyah bu” jawabku terus terang, aku tidak tau ibu masih akan melarang atau tidak yang pasti aku berkata jujur
“tunggu dulu Yusuf, ada yang ingin ibu sampaikan” ibu menahan ku
“bisa nanti aja ibu, aku ingin menemui Aisyah dulu. Apa ibu masih melarang hubungan ku dengan Aisyah?” Tanya ku mulai merasa ibu melarangku bertemu dengan Aisyah
“duduk dulu nak, ada yang ingin ibu bicarakan. Ini tentang Aisyah” sepertinya ibu benar melarangku
“baik lah ibu” aku mengalah, seperti yang di ajarkan mengalah bukan berarti kalah
Aku harap ibu tidak memulai perdebatan dengan ku, aku tidak menginginkan itu.
“dari pada menemui Aisyah dengan membawa bunga, bagaimana kalau kita menemui orang tuanya dengan membawa mahar?”
Sekarang ibu lah yang membuatku terkejut, aku hampir tidak pecaya mendengar itu dari ibu. Apa yang terjadi padanya sehingga berubah fikiran 180 derajat seperti saat ini
“ibu sakit?” Tanya ku yang merasa ada yang aneh padanya
“ibu sehat nak, sangat sehat” jawab ibu sambil tersenyum
“apa yang terjadi bu?” Tanya ku lagi
“selama kepergian mu ibu selalu mengawasi Aisyah dan Hafisah. Ibu tau salah satunya kelak akan kamu pilih untuk menjadi pendampingmu maka ibu mengawasi keduanya. Semakin lama ibu mengawasi Aisyah semakin banyak pula sikap Aisyah yang menyentuh hati ibu. Kesabaranya, keuletannya, kerendahan hatinya, dan kebijaksanaan nya adalah anugrah terindah yang melekat dalam diri Aisyah yang bahkan belum tentu di miliki oleh wanita lain nya di dunia ini”
“bagaimana dengan Hafisah bu?” aku tau tidak mungkin ibu menyakiti hati Hafisah begitu saja
“berbanding terbalik dengan Aisyah, Hafisah memang orang yang baik dan megerti agama tapi dia belum mampu menanamkan ilmu agamanya dalam keseharian nya, sehingga menjadi mudah marah kepada mahasiswanya, mudah tersinggung, dan sedikit membawa sikap ria dalam dirinya”
“apa itu artinya ibu merestui aku dengan Aisyah?” Tanya ku lagi
“ibu merestui dan meridhoi kalian nak, maka dari itu ibu ingin kamu segera melamar Aisyah. Dan memberinya pernikahan sebagai sureprise untuknya”
Aku sujud di kaki ibu ku, sujud syukur dan rasa terima Kasih karena ibu mau membuka pintu hatinya untuk melihat kebaikan wanita pilihan ku.
Karena ide brilliant dari ibu aku mengurungkan niat ku untuk menemui nya malam minggu ini. aku akan kerumah orang tuanya membawa ibu dan ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Future Husband (Complete)
RomanceAku Aisyah Kehidupan karirku di umur 26 tahun tampak sempurna, sebelum aku bangun dari koma dan sadar ternyata aku masih berumur 20 tahun dan masih kuliah Bukan itu masalahnya, mimpi yang aku lihat saat koma seperti memperlihatkan masa depan ku 6 t...