"apa rencana mu hari ini? " tanya Aisyah sambil menyantap sarapan paginya di restauran hotel tempat kami menginap
"nanti juga kamu tau" Jawab ku sengaja ingin membuatnya penasaran
"sebaiknya rencana kamu hari ini bermanfaat karena aku ijin kerja demi menemani kamu" ujar Aisyah
"hari ini aku ada pertemuan dengan investor di perusahaan yang baru aku buka" jelas ku singkat
"jadi kamu punya perusahaan? " Aisyah mulai kepo, kenapa gak dari dulu sih.
"yuusp" bisa kah dia terkesan padaku sekarang
Aisyah mengacunkan jempol ke depan wajahku membuatku senyum mengembang
"aku hebat kan? " aku mulai kepedean
"maksud aku makanan nya enak, makanya aku kasi jempol" ralat Aisyah membuatku merasa tersedak.
"akui aja kenapa sih" aku mulai sewot
Aisyah menepuk pundak ku "ayah mu yang hebat bisa membuat anak nakal seperti kamu mau bekerja dan membangun sebuah perusahaan"
Hhmm... Dia benar.
Aku sedikit nerveous. Ini adalah titik awal ku untuk mendapat kepercayaan dari investor dan ayah. Ini pertama kalinya ayah melepaskan aku untuk mencari investor sendiri sebagai pembuktian diri.
Kalau aku gagal maka aku tidak akan bisa membuktikan kepada Ayah ataupun kepada Aisyah bahwa aku juga hebat.
Harapanku ini berjalan lancar. Aku sudah menyiapkan translator mandarin untuk membantu proses negosiasi ini karena aku tidak tau bahasa mandarin. Sekertaris dan karyawan yang lain nya sudah bersiap untuk menyambut investor ini. Aku juga mengajak Aisyah untuk ikut dalam pertemuan ini. Baiklah aku rasa akan berjalan lancar.
Tuan Li Zhin Cung beserta rombongan memasuki ruang meeting yang telah di persiapkan.
"selamat datang mister Li" Sambutku yang kemudian di artikan oleh Adit ke bahasa mandarin.
Aku tidak begitu mengerti bahasa mandarin, selain karena huruf aksara nya yang begitu rumit menurut ku, setiap katanya pun sedikit rumit untuk bisa aku ingat, makanya cara terbaik ku adalah memilih untuk menggunakan translator
"terimakasih untuk sambutan nya" begitulah balas Mister Li yang di artikan Adit
Tapi mata Mister Li tidak tertuju padaku, matanya justru tertuju pada Aisyah. Baik lah, Aisyah memang cantik tapi aku rasa ini bukan saat yang tepat untuk memperhatikan kecantikan Aisyah, kecuali jika...
"Huanying mister Li Zhin Cung" Aisyah juga ikut menyambut mister Li, dia bahkan menggunakan bahasa mandarin dan mengenal nama lengkap orang itu. Membuat ku heran untuk yang kesekian kalinya.
Lebih heran nya lagi orang yang bernama Li itu berbicara akrab kepada Aisyah. Apa mereka saling mengenal?
"Jadi Aisyah mengenal Mister Li?" Tanya ku pada Adit sambil berbisik
Adit mengedikkan bahu "Sepertinya begitu, Ibu Aisyah kan teman nya bapak, masa bapak tidak tau?" Jawab Adit
"Ralat perkataan mu Adit, dia bukan teman saya" Kata ku pada Adit membuat Adit mengerutkan kening "Dia calon Istri saya, Catet itu" Lanjutku semakin membuat Adit linglung
"Amiin pak" Jawab Adit seperti ingin tertawa tapi di tahan
Aku merasa menjadi orang terbodoh di sini, karena mungkin hanya aku yang tidaj mengerti apa yang Aisyah dan Mister Li bicarakan. Menyesal juga akhirnya karena aku tidak mau belajar bahasa mandarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Future Husband (Complete)
عاطفيةAku Aisyah Kehidupan karirku di umur 26 tahun tampak sempurna, sebelum aku bangun dari koma dan sadar ternyata aku masih berumur 20 tahun dan masih kuliah Bukan itu masalahnya, mimpi yang aku lihat saat koma seperti memperlihatkan masa depan ku 6 t...