Keempat

6K 420 5
                                    

Film yang kami nonton sangat seru, Aku mengikuti semua seri film Harry Potter, Aku kenal semua pemain nya, aku hapal setiap sekuelya, bahkan mantranya aku tau. Seperti contoh andai sekarang aku bisa merapal mantra apparate agar aku bisa menghilang dari sini seketika.

Aku sangat menyukai film Harry Potter tapi entah kenapa tadi aku tidak menikmati filmnya sampai 105 menit terbuang sia-sia di dalam dan fikiran hanya tertumpu pada seseorang yang saat ini duduk di depanku datang seperti jalangkung. Kami sekarang duduk di sebuah cafe di mall, duduk berhadapan.

"kenapa gak cerita kalau mau datang?" Tanyaku berusaha untuk tetap santai, padahal kaki ku gemetar. Air mineral yang baru 2 menit yang lalu ku pesan kini tinggal seperempat. Jangan Bilang aku gugup. Karena sungguh aku berani bersumpah demi spongebob yang selalu berwarna kuning aku tidak menyukai Yusuf sama sekali. Untuk saat ini setidaknya aku yakin itu. Munking.

"besok aku akan ke rumah orang tuamu membawa kedua orang tuaku" Skat Mat. Air plis air mana. sudah habis dan aku masih merasa tercekik.

Ini aku yang yang gak waras atau dia? oke ini saat nya meluruskan kefanaan ini. Saatnya menjadi tangguh dalam permainan ini. Kalau Yusuf sedang membuka lahan bertarung maka akan ku pastikan aku yang menjadi pemenangnya. Aku tidak pernah kalah berdebat masalah pelajaran dengan dia sejak kuliah. dan sekarang pun tidak.

"kamu tidak mungkin bisa ketemu mereka. karena mereka tidak tinggal disini. mereka tinggal di kampung. lagian seandainya pun kamu bisa ketemu mereka kamu belum tentu di terima karena mereka itu sudah menjodohkan aku dengan seseorang. Ya cuma akunya aja yang gak mau menikah"

"aku akan berjuang mencari jalan jodoh kita Sa, kalau pun ternyata kita gak berjodoh setidaknya aku pernah berjuang jadi aku tidak akan menyesalinya kelak" Yusuf mantap mengatakan itu, sorot matanya begitu tajam menembus jantung ku merubah semua darahku menjadi warna putih

"Tapi kenapa Suf? kita berdua bahkan tidak pernah dekat selama kuliah. saling menegur pun jarang. Alasanya tidak mungkin karena kamu mencintaiku, kita sama-sama tau kamu bisa mendapatkan yang lebih dari aku, lebih cantik, lebih seksi, atau lebih kaya. Kamu bisa mnedapatkan nya dengan mudah. kenapa aku?" Aku belum kalah dalam perdebatan ini meskipun Yusuf melucuti segala senjataku

"aku begitu yakin padamu Sa, keyakinanku yang menuntunku kepada mu. meskipun aku sudah mencoba mencari seperi yang kamu katakan barusan tapi hatiku tetap menuntunku padamu"

"aku sudah mundur setahun yang lalu karena kamu tidak merespon ku, tapi sekarang aku tidak akan mundur lagi Sa, aku akan berjuang sampai Allah sendiri yang menunjukan padaku kalau kita bukan jodoh"

"asal kamu tau saja Sa, bukan cuma setahun yang lalu aku mundur, tapi enam tahun lalu saat kita masih kuliah pun aku mengalah karena aku tau memang belum saatnya aku berjuang"

"dan sekarang adalah saatnya" Yusuf sagat spektakuler, harusnya sekarang aku standing applause karena aku kalah.

aku bahkan tidak dapat membalas perkataanya lagi, aku hanya terdiam menatap dalam kesungguhannya yang tersirat jelas

***

Masih sama seperti yang kemarin, aku tetap menyibukkan diri dengan sekelumit pekerjaan perhotelan. Saat ini aku memang cercatat sebagai reservation agent, tapi aku juga masih sering membantu pekerjaan operator dan reception. Selama itu adalah bagian departement ku maka aku pun menguasainya.

Kesibukan ini cukup membantu ku untuk bisa lepas dari fikiran tentang Yusuf yang membuatku selalu merasa kram di dada.

Dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore aku tetap berusaha menyibukkan diri agar tidak lagi memikirkan Yusuf. Memikirkan dia hanya buang-buang waktu menurutku. Lagian dia pasti tidak serius dengan ucapan nya, sejak kapan dia menepati janji sama cewe? Yang aku tau dia selalu PHP sama semua wanita yang dia dekati. Buktinya saja sejak pagi sampai sekarang dia tidak lagi menghubungi ku.

Dear Future Husband (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang