Keduabelas

4.6K 349 2
                                    

Hari Kemarin adalah pengalaman untuk di jadikan pelajaran
Hari ini adalah anugrah untuk selalu di syukuri
Hari esok adalah misteri oleh karena itu di sebut hadiah

Maka akan lebih baik jika kita tidak mengetahui bagaimana masa depan itu sendiri. Apa pun rencana Tuhan aku yakin itu akan menjadi hadiah untuk kita di masa depan.

***

Rasanya ingin ku bunuh Yusuf.

Dia yang semalam menyusahkan aku, sehingga aku yang harus memanggil taxi di tengah malam untuk mengantar nya pulang.

Dan sekarang, setelah aku melihat panggilan masuk di hp ku ternyata Darma menelpon ku dan sepertinya dia mengangkat telpon tersebut.

Di lengkapi dengan pesan dari Darma.
KITA PUTUS

Demi nila yang merusak sebelanga susu,  tolong tahan aku agar tidak membunuh Yusuf sekarang.

Aku mencoba dan terus mencoba. Lagi dan lagi. Tidak berhenti. Sejak pagi tadi menghubungi Darma untuk menjelaskan kesalapahaman yang mungkin saja menjadi penyebab dia katakan putus.  Tapi nihil. Nomornya tidak aktif. WA nya juga tidak aktif. Sosmed nya yang dulu berjejer fotoku kini sudah d hapus.

Apa yang sebenarnya Yusuf katakan pada Darma.

Apa dia tidak tau seberapa besar apa usahaku selama ini untuk mempertahankan cinta pertamaku bersama Darma.

Aku hanya ingin setia pada satu orang. Dan mematahkan semua mitos yang ada di dunia ini bahwa cinta pertama tidak akan berhasil.

Tapi sepertinya sekarang menjadi begitu complicated.

"Hani kamu kenapa dari tadi mukanya bengkok gitu. Ada masalah?" Tanya Adel

"Sama Darma lagi? " celetuk Nayla yang sedang sibuk selfie

"bosan deh kalo tentang Darma" Sambung Ayu

Sekarang kami sedang di pelabuhan menunggu keberangkatan kapal yang akan membawa kami ke pulau moramo untuk praktek lapangan di desa terpencil.

"aku putus dengan Darma" jawabku lemas

"Alhamdulillah" Ayu memang sekurangajar itu

"Yarhamukallah" Canda Nayla

"Yatimullah" Adel sama ajah bercanda nya. Ini bukan bersin. Kenapa mereka baca doa bersin

"berarti sekarang Fahri punya kesempatan dekatin kamu" Kata Nayla dengan semangat. Mereka sama sekali tidak bersimpati atas kabar itu.

"kebetulan kamu kan satu posko sama Fahri. Cie cieee"

aku satu posko sama Fahri?  Astaga aku belum tau teman-teman yang akan sekelempok denganku nanti di sana.

Kami dalam sekelas di bagi menjadi dua posko atau tempat tinggal atau kelompok atau apapun kalian menyebut nya.

Dan karena aku yang terlalu cuek maka aku pun tidak memperhatikan bahwa teman posko kita di sana sama saja dengan teman serumah. Kita akan tinggal bersama mereka,  kerja sama bersama mereka dan menyelesaikan masalah bersama mereka.

"coba lihat pembagian posko nya" Kutarik kertas yang ada di tangan Adel dan kubaca

"kamu satu posko sama Fahri, Ria dan kawan kawan hani. Kalo kita satu posko sama Haswa dan kawan-kawan" Jelas Adel

"kok bisa?  Kok aku terpisah dari kalian? " seketika aku menjadi parno. Seposko dengan Ria dan kawan-kawan. Sementara Adel, Nayla dan Ayu ada di posko sebelah.

Dear Future Husband (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang