Acara caping day, dimana kami mawasiswa perawat semester dua di sumpah untuk bersungguh-sungguh akan menjalani pendidikan dengan baik dan menjadi perawat yang professional. Acara ini sangat sacral dan perting bagi kami mahasiswa semester dua. Ini merupakan titik awal kami akan menjadi bagian dari tenaga kesehatan yang di akui.Di acara penutup akan ada hiburan yang di persembahkan oleh mahasiswa Perwakilan masing-masing kelas untuk menyumbangkan kreasi seni nya. Kelas kami memutuskan untuk mempersembahkan paduan suara yang akan di iring gitar akustik.
Fahri sebagai ketua tingkat, menunjuk 10 orang untuk menyanyi dalam kelompok paduan suara kelas kami. 5 perempuan dan 5 laki-laki, di tambah dengan 2 orang laki-laki sebagai pengiring gitar.
Awalnya aku samasekali tidak tertarik untuk terlibat dalam perpaduan suara itu, namun entah bagaimana cara Fahri hingga bisa memasukan Aisyah di dalam kelompok itu. Usut punya usut, ternyata Fahri ingin mendekati Aisyah, dan dia menyuruh dosen untuk memerintahkan Aisyah mengikuti paduan suara tersebut.
Atas dasar tersebut aku menawarkan diri untuk menjadi pengiring gitarnya. Ini kesempatan ku untuk lebih mengenal si gadis misterius itu. Atau bisa jadi ini juga untuk membuatnya terpana padaku dengan permainan gitarku. You know lah, gadis-gadis selalu suka cowo yang pintar yang main gitar. Dan itu adalah keahlian nomor wahid ku.
Sepulang kuliah kami latihan bersama di ruang serbaguna mahasiswa. Aku datang paling terakhir, mereka semua sudah berkumpul. Kulihat Aisyah yang duduk santai di pojok ruangan sementara yang lainnya sibuk diskusi
“menurut kalian lagu yang bagus untuk kita nyanyikan apa?” Tanya Fahri
“lagu nya Justin Bieber ajah, keren tuh” Ria memberi masukan yang tidak masuk akal, apa dia pikir ini konser pop
“ada ide lain?” Fahri menolak ide Ria dengan sopan
“lagunya casandra ajah, cinta terbaik” Nayla mengutarakan idenya
“lagu gitu juga gak cocok untuk cara seperti ini” Putri tidak setuju
Aisyah tetap tenang dan tidak berkomentar apapun. Saat mereka berlomba-lomba mengutarakan ide dia justru hanya diam memperhatikan hp nya
“cepetan mau lagu apa, supaya bisa latihan cepat” kataku yang mulai bosan dengan diskusi memutuskan judul lagu saja tidak bisa
“lagunya Indonesia raya ajah” Kata Haswa mengundang gelak tawa kami
“ini bukan upacara bendera” Kata Nayla
“apa salahnya, ini kan lagu kebangsaan” jiwa kebangsaan Haswa sedikit salah sasaran sepertinya
“gak ada yang punya ide lebih bagus apa”aku merasa mereka semakin membuang-buang waktu
Suara petikan gitar membuat kami terdiam seketika. Aku sendiri jujur, aku merinding mendengarnya.
Dia Aisyah, gadis itu lagi-lagi memberikan kejutan kepada kami. Dia menyanyikan lagu berjudul kemesraan yang di populerkan oleh Iwan Fals sambil memainkan gitar. Aku yang tadinya berniat membuat dia terpesona dengan permainan gitarku justru terbalik seratus delapan puluh derajat. Jutsru aku yang semakin terpesona olehnya untuk yang kesekian kalinya.
“nah itu baru cocok lagunya” Komentar Nayla langsung menyetujui lagu itu menjadi lagu peduan suara kami.
“dari tadi kek Aisyah” Celetuk Herman
“aku sih yes” Kata Hera
Maka selesai sudah perdebatan tentang judul lagu, karena kami langsung setuju begitu mendengar Aisyah membawakanya. Sebagai bonusnya, aku semakin mengangumi gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Future Husband (Complete)
RomanceAku Aisyah Kehidupan karirku di umur 26 tahun tampak sempurna, sebelum aku bangun dari koma dan sadar ternyata aku masih berumur 20 tahun dan masih kuliah Bukan itu masalahnya, mimpi yang aku lihat saat koma seperti memperlihatkan masa depan ku 6 t...