*
R i n j a n i
Gue bukan tipe orang yang hobi gonta-ganti pacar tiap tahun maupun jenis cewek yang nggak betah ngejomblo lama.
Tapi gue punya satu mantan yang well, terus-terang sampai sekarang masih gue ingat. Bukan, bukan karena gue masih sayang sama dia atau gagal move on. I am completely over him. Lagian pacarannya juga udah bertahun-tahun lalu, waktu gue masih kelas satu SMA. Cuma sebatas cinta monyet ketika gue masih naïf-naifnya. It was sweet, of course, but nothing deep. Nggak ada koneksi mendalam seperti yang gue rasakan pada Edgar. Satu-satunya aktivitas paling intim yang kita lakukan paling nonton film atau jalan bareng ke mal, yang akan ditutup dia mengantar gue pulang dengan motor besar kebanggaannya—yang konon diberi predikat sebagai tunggangan anak cowok paling keren di sekolah.
Gue nggak bisa lupa, karena sosoknya selalu terkait dengan satu tempat.
Mau tau tempat apa?
McDonald's.
Yes, you heard it right. McDonald's, restoran fastfood yang jaringannya sudah tersebar di seantero dunia itu. Resto cepat saji yang dikenal karena kentang gorengnya, McFlurry-nya, or even, perang sengitnya dengan merek restoran ayam cepat saji sebelah.
Mantan gue yang dulu itu suka banget sama McDonald's, sampai-sampai berada pada tahap yang mengkhawatirkan. Frekuensi kunjungannya ke McDonald's bisa dua sampai tiga kali dalam satu minggu. Itu pun karena nyokapnya ngelarang dia sering-sering makan junk food. Coba kalau nggak? Mungkin motto hidupnya udah ganti jadi tiada hari tanpa Mekdi.
Itu juga yang jadi salah satu alasan kenapa gue nggak sedih-sedih amat waktu kita putus menjelang naik ke kelas tiga—masa di mana lagi rame-ramenya anak SMA yang putus berjamaah dengan alasan mau UN dan ternyata besoknya udah gandeng yang baru lagi.
Good for me, karena kalau gue berakhir sama dia, kayaknya gue bakal jadi janda muda.
Ya iyalah, menurut lo aja gimana? Orang yang gaya hidupnya sehat aja bisa tiada angin tiada hujan tau-tau kena kanker, apalagi yang mengunyah makanan McDonald's sesering menghela napas? Gila aja kali gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song
Teen Fiction[Completed] (sebagian chapters diprivat untuk followers, follow untuk membaca) Untukmu, yang berani singgah namun tak pernah sungguh. Tentang kita, yang dulu sedekat nadi tapi terlalu rumit untuk menjadi. Dariku, yang masih...