Siapa yang kena zonk Fattah kayak Pak Daffa kemarin?😂😂😂
❤❤❤
Jadi, ceritanya kemarin di IG dikirimin sama salah satu pembaca (Natasha) story ucul ini.
Lalu, jadilah versi Masha.❤❤
"Kak, kamu ke masjid sama Uti, ya," ujar Bila kepada Masha ketika Naufal sudah tidur sejak habis Maghrib. Dia memberikan mukena kepada putrinya.
"Kok gitu?"
"Adek kan lagi tidur, Kak."
"Ya udah, berarti kan nanti malah ndak nangis, Mei," usul Masha dengan idenya.
Menurut Masha, mengajak Naufal yang tidur lebih bagus daripada bangun. Nanti berujung dia mengambil dot kalau adiknya menangis. Namun, bagi Bila lain cerita. Naufal yang tidur, biarlah tidur. Dia bisa shalat tarawih di rumah sendiri. Kasihan jika nanti Naufal terbangun dan justru berakhir rewel.
"Karena adek tidur, Memei jagain aja di rumah. Kakak tarawih bareng Uti, ada Kak Caca, Mama, terus ada Nte Najwa juga."
"Kakkkkk, buruan, Kak! Keburu pagi!"
Suara teriakan dari bawah membuat Bila menggelengkan kepala. Caca, suka sekali berteriak.
"Bentar, Kak Caaaa!"
Ups, Masha yang balas berteriak membuat Naufal terganggu dari tidurnya. Anak itu menggeliat. Bila buru-buru menenangkannya.
"Kakak, gih turun. Nanti adek kebangun kalau teriak lagi. Di masjid yang pintar ya, Kak. Kalau capek istirahat."
"Oke, Mei. Assalaamu'alaikum." Masha menjawab singkat, lalu berpamitan.
❤❤
Suara tawa riuh datang dari halaman depan. Bila yang kebagian jaga rumah dibuat penasaran. Tawa Caca terdengar paling nyaring di antara mereka.
Sapaan salam terdengar seiringan dengan Masha yang muncul dengan wajah masam. Dibelakangnya, para remaja dan orangtua justru tertawa bahagia.
"Pulang-pulang kok manyun, Kak," tanya Bila penasaran.
"Kak Bil, coba tadi ikut tarawih, Masha jadi pelawak," ujar Caca sambil tertawa.
Bila memandang Masha makin penasaran. Masa jadi pelawak? Tapi, kok manyun?
"Kenapa, Ca?" tanya Bila pada akhirnya.
Bukannya menjawab, Caca justru tertawa makin kencang.
"Duh, Kak. Hahaha, serius aku nggak bisa cerita ini. Pengen ketawa kalau inget," jawab Caca masih diiringi tawa.
"Kenapa sih, Bun? Ma? Wa?" Bila kembali bertanya, kali ini pada semua peserta tarawih.
"Cerita gih, Wa. Bunda kalau ingat antara lucu sama kasihan ke Kakak." Bunda menimpali.
Bila dibuat makin penasaran. Hingga akhirnya Najwa mengambil alih cerita. Jadi, ketika witir ada suara kembang api yang terdengar tak jauh dari Masjid. Tidak hanya sekali, tetapi berulang kali. Masha yang penasaran keluar barisan dan menengok dari teras. Akan tetapi Masha tidak melihat apa pun. Lalu, ketika akan kembali ke shaffnya, Masha tidak menemukan tempat yang kosong. Itu terjadi karena jamaah di sebelah kiri Masha, bergeser untuk mengisi posisi kosong yang ditinggalkan.
"Pas nggak nemu Nte Najwa yang tadi di sebelah Kak Masha, kamu terus ngapain, Kak?" tanya Bila sambil menahan tawa.
Membayangkan saja, Bila merasa geli sekaligus kasihan. Putrinya pasti kebingunan. Ditambah lagi dia tidak hafal mukane Najwa. Mukenanya putih, seperti kebanyakan.
"Iya, Mei. Kakak bingung nyariin Nte Najwa, Kak Caa, Uti sama Mama. Kakak panggil bisik-bisik tapi ndak dijawab toh, lagi shalat," terang Masha tanpa semangat.
"Udah gitu habis Masha manggil-manggil kan aku jadi nggak konsen tuh, Kak Bil. Dia bisik-bisik, tapi kenceng gitu. Terus nggak lama kemudian diam. Begitu salam, eh Masha udah duduk sandaran ditembok belakang, selonjoran sambil manyun. Hahaha," cerita Caca yang diakhiri dengan tawa.
"Kakak ndak mau tarawih di sini lagi," kata Masha pada akhirnya.
Bila menatap anaknya masih dengan senyum geli. "Kenapa, Kak?"
"Abis Kakak ndak dikasih tempat shalat."
Lhahhh, malah nyalahin tempat.
"Bukan begitu, Kak. Tapi, kalau ada tempat kosong itu harus diisi. Kalau nggak, nanti jadi tempatnya setan ganggu yang lagi shalat. Lagian Kakak ngapain pakai keluar segala?"
"Abisnya Kakak penasaran denger suara kembang api. Tapi, bentar banget kok Mei keluarnya. Pas balik udah ndak ada tempat."
Tetap nggak mau salah ya, Kak.
"Sebentar juga nggak boleh, Kak. Lain kali nggak diulangi, ya. Kalau selesai baru boleh keluar."
"Iya, Mei."
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Harian Masha
HumorIni cerita tentang seorang anak bernama Masha. Ini bukan cerita tentang bagaimana cara mendidik anak dengan baik dan benar, melainkan hanya hal-hal sederhana yang sering dijumpai pada anak-anak.