Brakkk!!
"Eh, upssi..", ucap Lisa yang baru saja jatuh di atas tumpukan kayu yang sekarang sudah terbelah menjadi dua.
"Kenapa aku muncul di sini sih?", ucap Lisa sambil keluar dari tumpukan kayu yang hampir menimbunnya.
"Oh itu rumah Jennie. Aku harus cepat!", ucap Lisa kemudian berlari secepat mungkin. Akhirnya Lisa sampai di depan pintu rumahnya.
Ting tong
Ting tong
Ting tong
"Kemana dia? Apa dia pergi?", Lisa sedikit panik dan ia menekan bel dengan tidak sabaran.
Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Lisa dari belakang hingga membuatnya terkejut.
"Ampun ayah! Jangan seret aku pulang", reflek Lisa berbalik dan langsung berlutut.
Tidak ada respon.
"Hahaha ini aku Jennie, bukan ayahmu", Jennie tertawa keras.
Lisa mengangkat kepalanya. "Jennie?"
"Ayo masuk"
Lisa mengikuti Jennie ke dalam. Rumah Jennie cukup luas dan mewah, tetapi sangat menyedihkan jika harus tinggal sendiri di rumah ini.
"Duduklah, aku membeli beberapa cemilan tadi", ucap Jennie sambil menyerahkan kantung plastik pada Lisa.
"Kenapa kau sangat cepat? Padahal baru beberapa menit yang lalu kau menghubungiku", Jennie mengambil tempat di samping Lisa.
"Ah itu.. kebetulan aku berada di dekat sini tadi", ucap Lisa bohong.
"Oh.. jadi kau akan menginap selama berapa hari?"
"Entahlah. Aku juga enggak tahu", lirih Lisa.
"Sebenarnya ada apa sampai-sampai kau menginap di sini? Dan ada apa dengan ayahmu?", tanya Jennie menahan tawa saat mengingat Lisa yang tiba-tiba berlutut di depannya.
"Ah ayah?em.. ayah memaksaku untuk pulang kerumahnya tapi aku tidak mau. Dan dia berusaha untuk menyeretku, ya aku kabur", ucap Lisa mencari alasan.
"Memangnya sekarang kau tinggal dengan siapa?"
"Dengan kakakku"
"Lah kenapa ayahmu ingin kau pulang? Kan ada kakakmu"
"Hmm.. entahlah"
"Aneh.. lalu, bagaimana dengan pakaianmu dan seragam sekolah?"
"Pakaian aku pinjam punyamu dulu ya hehehe. Besok pagi aku akan menyuruh kakakku untuk membawakannya"
"Baiklah. Hm.. Lisaa?"
"Iya?"
"Di sini cuma ada satu kamar. Kamar yang lain sudah aku gunakan untuk hal lain. Tidak apa jika kita tidur.. hm.. satu ranjang?"
Lisa menelan ludahnya. Tiba-tiba saja ia berkeringat. "T-tentu tidak apa"
Jennie tersenyum. "Kau sudah makan?"
Lisa menggeleng.
"Yasudah aku akan masak, kau tunggulah di sini", ucap Jennie kemudian beranjak dari duduknya.
Lisa mengangguk, kemudian melihat-lihat isi rumah milik Jennie. Lisa melihat foto-foto yang Jennie pajang di dinding.
"Cantik", gumam Lisa saat melihat salah satu fotonya.
Ketika melihat-lihat foto yang Jennie pajang di dinding, ada salah satu foto yang menampakkan Jennie memang sangat mirip dengan Jennie yang dulu. Lisa memandangi foto itu sangat lama dan intens.