37

7.1K 622 17
                                    

Flashback

Jisoo menghampiri Lisa diruangannya.

"Lisaa", panggilnya.

"Maafkan aku", sambung Jisoo.

"Semua sudah terjadi, jadi buat apa minta maaf", ucap Lisa dingin.

"Aku enggak bermaksud menyakiti kalian. Entah kenapa aku enggak bisa bicara jujur saat itu, dan aku menyesal"

"Haha, enggak ada gunanya kau menyesal"

"Kumohon maafkan aku Lisaa"

"..."

"Aku tahu kau enggak akan memaafkanku dengan mudah. Aku tahu ini sulit kau terima. Aku hanya ingin kau tahu, aku sangat menyayangimu seperti adikku sendiri. Aku mencintaimu Lisa", ucap Jisoo sedikit menunduk.

Lisa masih diam sambil membelakangi Jisoo yang mulai menahan air matanya.

"Pergi..", ucap Lisa pelan.

Jisoo tidak bergerak dan hanya melihat punggung Lisa.

"Apa kau masih berdiri di situ? Apa kau enggak dengar? Pergilah", ucap Lisa.

"Baiklah", ucap Jisoo dengan matanya yang berkaca-kaca, lalu pergi meninggalkan Lisa.

Lisa membalikkan badan dan menoleh ke arah Jisoo yang pergi meninggalkan ruangannya.

"Maaf Jisoo, tapi aku masih enggak percaya jika kau adalah pelakunya. Andai saja kau jujur saat itu, semuanya enggak akan seperti ini"

Tidak lama setelah itu.

Tok Tok Tok

Tidak ada jawaban dari Lisa. Orang yang mengetuk pintu langsung masuk ke dalam tanpa permisi.

Orang itu adalah ayahnya sang penguasa.

"Lisa, ada yang ingin ayah bicarakan padamu"

Lisa melambaikan tangannya. "Jika itu enggak penting, aku enggak akan mendengarnya"

"Ini penting. Jadi, kumohon dengarlah"

Lisa memejamkan matanya kemudian mengangguk.

"Soal permintaanmu...

Aku akan mengabulkannya",ucap ayah Lisa sehingga membuat mata Lisa melebar.

"Apa ayah bersungguh-sungguh!?", tanya Lisa penuh antusias.

"Tapi hanya untuk satu kehidupan sebagai manusia. Tinggalkan nama Lisa dan buatlah nama baru. Ingatlah kau harus bijaksana!"

"Aku ingin jadi pria ayah!", ucap Lisa.

"Hah? Jadi pria? Kau sungguh-sungguh ingin jadi pria?", tanya ayahnya dengan penuh kebingungan.

"Ya! Aku ingin membuat keturunan bersama Jennie", mata Lisa berbinar-binar dan berkedip-kedip kepada ayahnya. Dalam waktu sekejap, Lisa kembali menjadi Lisa yang ceria.

ONE it's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang