29

5.8K 561 23
                                    

"Jennie... apa kamu bermain di belakangku?", tanya Lisa sambil memandangi pemandangan sekitar sekolah dari atap. Beberapa kali ia menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Langkah seseorang yang terburu-buru terdengar menghampirinya. Semakin dekat langkah itu, tetapi Lisa sama sekali tidak menghiraukannya atau lebih tepatnya dia sedang melamun dan pikirannya mendadak kosong.

Tangan seseorang melingkar dipinggangnya sehingga membuat Lisa sedikit terkejut.

"Lisa aku mencarimu kemana-mana"

Suara itu sudah pastinya suara milik Jennie. Tangan miliknya semakin melingkar erat di pinggangnya. Lisa menyentuh tangannya dan sedikit menoleh ke arahnya. Jika berhubungan dengan Jennie, dia biasanya akan luluh dengan mudah.

"Kenapa kamu kemari hm?", tanya Lisa.

"Tentu saja untuk mencarimu"

"Hm..", Lisa mengangguk.

"Apa kamu marah?", tanya Jennie masih memeluknya.

"Marah? Marah kenapa?", Lisa membalikkan badannya.

"Tentang apa yang Chaeng bicarakan tadi? Sungguh Jaebum dan aku hanya berteman. Kami enggak sengaja bertemu", jelas Jennie.

Lisa sedikit diam sambil menatap matanya lebih dalam.

"Kenapa kamu diam?", tanya Jennie.

"Oh enggak, aku enggak marah. Kamu tahu kan, aku ini menyayangimu dan untuk hal sepele itu, bukan masalah yang harus kita debatkan", ucap Lisa sambil tersenyum paksa.

"Benarkah? Aku juga menyayangimu Lisa. Terima kasih sudah percaya", Jennie kembali memeluknya. Lisa tersenyum dan mengelus kepalanya.

Sebenarnya ada rasa ragu dipikirannya, tetapi dirinya tetap melawan dan menolak semua keraguan itu. Walaupun terasa berat, ia tetap mencoba untuk melakukannya. Ini demi kebaikan mereka. Dan Lisa akan selalu percaya dengan Jennie. Kekasihnya tidak mungkin bermain dibelakangnya.

Tidak lama setelah itu bel tanda masuk kelas berbunyi. Seluruh siswa pergi memasuki kelas masing-masing termasuk pasangan Jenlisa. Mereka sama-sama duduk ditempat masing-masing.

Ada rasa gelisah dalam diri Lisa, tetapi ia berusaha untuk membuat dirinya tenang. Seulgi yang baru saja duduk di sampingnya, melihat aneh ke arahnya.

"Ada apa denganmu?", tanya Seulgi.

Lisa menoleh. "A-aku? Enggak enggak"

"Kau aneh", ucap Seulgi.

"Hanya saja sesuatu sedang mengganggu pikiranku", ucap Lisa sambil memandang lurus ke depan.

"Ceritakan padaku apa masalahmu. Mungkin aku bisa membantumu", tawar Seulgi.

"Ah enggak, itu enggak perlu. Hanya masalah kecil kok", ucap Lisa berbohong.

"Ya sudah"

Lisa mencoba untuk bertingkah seolah-seolah dirinya baik-baik saja. Selama jam pelajaran berlangsung, ia lebih banyak menatap Jennie dari tempatnya.

***

Lisa pulang ke rumahnya dengan keadaan lesu. Tasnya ia lempar sembarangan, kemudian ia duduk disofa ruang tamu. Jisoo muncul dari balik tembok, karena mendengar sedikit kegaduhan yang Lisa buat.

"Oi", panggil Jisoo yang dipanggil pun menoleh.

"Kenapa?", tanya Jisoo yang Lisa jawab dengan gelengan.

"Sudah tahu enggak bisa bohong, masih aja bohong", ucap Jisoo.

"Aku sedang enggak mood untuk ini Jisoo", balas Lisa sambil memutar kedua bola matanya.

ONE it's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang