Jennie merasakan tangan seseorang melingkar dipinggangnya. Ya, tangan itu milik Lisa yang masih tidur pulas. Jennie membuka matanya, dan melihat Lisa yang masih tertidur pulas di depannya.
Jennie tersenyum memandangi wajah Lisa. Ia meneliti wajah Lisa sangat detail, dan berhenti tepat di bibirnya. Jujur saja Jennie ingin mencium bibirnya yang terlihat menggoda itu. Dengan keberanian yang ia miliki, dengan cepat ia mengecup pelan bibir Lisa tanpa membangunkannya.
"Aku rasa, aku menyukaimu", batin Jennie.
Jennie beranjak dari tempat tidurnya, dan pergi membuat sarapan.
Sekitar satu jam berada di dapur, Jennie telah menyelesaikan kegiatannya. Ini sudah agak siang, tapi Lisa belum juga bangun. Jennie menuju kamar, berniat membangunkan Lisa.
"Lisa bangun, ayo sarapan", ajak Jennie.
Lisa menggeliat dan mengucek matanya. "Sebentar lagi sayang..", ucap Lisa setengah sadar.
"Hhh, ayo bangun sekarang Lisa. Nanti makanannya keburu dingin!", ucap Jennie sambil menarik-narik lengan Lisa.
Dengan cepat Lisa menarik Jennie dan membuatnya terjatuh dalam pelukan Lisa.
"Yakk Lisa! Apa yang kau lakukan?"
"Cerewet. Lima menit lagi sayang", ucap Lisa mengecup pelan kepala Jennie. Jennie yang mendapat perlakuan itu menjadi beku dan membiarkan Lisa memeluknya.
"Apa yang kau masak Nini?", tanya Lisa dengan mata terpejam.
Jennie menaikkan sebelah alisnya, "Nini? Siapa maksudmu?"
"Tentunya kamu sayang"
"Sejak kapan namaku Nini?"
Lisa membuka matanya dan mendapati Jennie sedang menatapnya penuh kebingungan. Akhirnya Lisa tersadar dan melepas pelukannya.
"Eh maaf, aku masih bermimpi tadi, hehe"
Jennie bangun. "Ya sudah aku tunggu di meja makan"
Suasana pagi ini terasa canggung. Mereka sibuk dengan kegiatan makan masing-masing.
"Lisa, aku sudah selesai. Aku akan mandi duluan"
Lisa mengangguk. "Terima kasih sarapannya", ucap Lisa sambil tersenyum. Jennie membalasnya dengan anggukan.
Setelah Jennie selesai mandi, ia bersiap-siap untuk kesekolah.
"Jennie tunggu!", teriak Lisa.
"Kenapa Lisa? Loh.. kenapa kamu sekolah? Kamu itu masih sakit, harusnya istirahat saja di rumah"
"Aku udah enggak sakit kok. Ini cuma luka kecil, nanti juga sembuh"
"Luka kecil katamu. Kau ini memang aneh. Ya sudah ayo berangkat", ajak Jennie sambil menarik lengan Lisa dan menggenggamnya.
Lisa sih hanya mengikuti Jennie dan menggenggam balik tangannya. Taxi yang Jennie pesan sudah menunggu tepat di depan rumahnya. Mereka sampai di sekolah dan berjalan bersama menuju kelas. Sebenarnya Lisa merasa aneh, karena hari ini Jennie jadi lebih pendiam.
***
"Lisa", ucap Jennie menghampirinya.
"Iya Jen?"
"Nanti kau bisa pulang sendiri kan?"
"Hmm.. iya, memang kau mau kemana Jen? Aku temani ya"
"Ah tidak perlu. Aku dan sahabat-sahabatku akan berkumpul di rumah Chaeyoung. Jadi kau istirahat saja dirumah, dan ingat jangan kemana-mana. Hubungi aku jika perlu sesuatu, okay?"