Untuk : Jennie / Nini
'Entah kau akan melihat ini atau enggak. Tapi kuharap kau akan membacanya. Ini adalah tulisan terkahirku di tempat penuh kenangan ini, sebelum aku pergi.
Aku sangat bahagia bisa bertemu denganmu lagi setelah ratusan tahun lamanya aku menunggu. Sebenarnya aku sudah dijadwalkan untuk pulang sekitar 5 bulan lagi, itu karena kesalahanku. Tapi nyatanya aku harus pulang lebih cepat dari waktu yang seharusnya.
Mungkin kau ingin tahu, kenapa aku menghilang beberapa hari terakhir kemarin. Tenang saja, aku hanya berbaring di rumah.
Berbaring? Iya aku berbaring di atas ranjang sambil menunggumu datang. Selama itu aku sakit dan berharap kau datang dengan sendirinya karena kau mencintaiku?. Kau tahu kan? Kau itu obatku. Tapi nyatanya kau enggak datang mencariku, dan aku enggak bisa bertahan lebih lama lagi. Keadaanku sangat kacau saat kau memutuskan hubungan kita begitu saja. Hatiku sangat sakit dan jujur aku banyak menangis.
Aku menulis ini, tepat dimana hari ini aku akan pulang kerumah. Ingat jaga dirimu baik-baik, makan teratur, jangan sampai sakit, dan berbahagialah. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga sayang.
Aku minta maaf jika aku mempunyai kesalahan padamu. Percayalah aku enggak pernah selingkuh, aku hanya milikmu sayang. Aku sering menghilang karena aku enggak mau kau melihat mataku yang tiba-tiba berubah menjadi ungu dan aku takut membuatmu sakit. Karena aku hampir membunuh Jisoo saat itu.
Maaf karena enggak jujur, tapi aku berusaha untuk sembuh dan itu berhasil karena bantuan Jisoo. Tapi, setelah sembuh kupikir semua akan membaik, tapi nyatanya aku melihatmu berbeda. Kau berubah.
Aku enggak menuduhmu selingkuh, tapi aku hanya cemburu. Mungkin itu yang kau rasakan saat melihatku dengan Seulgi pulang bersama? Percayalah aku hanya mengantarnya karena saat itu aku enggak sengaja bertemu dengannya. Jangan membencinya dia adalah sahabatmu.
Baiklah sekian, aku harap kau bahagia nantinya walau tanpaku. Jaga dirimu, dan belajar sedikit bela diri untuk melindungi dirimu dari orang-orang jahat, hahaha. Aku mencintaimu Jennie.
Ps: aku buru-buru, karena takut Jisoo akan mencariku. Maaf tulisanku jelek, tapi aku sudah berusaha untuk menulisnya semampuku.
- Lisa mu
Jennie membaca tulisan yang Lisa tulis di balik lukisan yang biasa dulu mereka coret. Air matanya menetes dan semakin mengalir deras. Hanya kata maaf dan maaf yang keluar dari bibirnya.
"Maaf telah membuatmu menderita. Aku benar-benar bodoh!", ucap Jennie sambil terisak.
Ia benar-benar bodoh telah membiarkan orang yang ia cintai pergi dan tidak akan pernah bisa kembali lagi. Memori-memori masa lalu kembali mengingatkannya pada pengorbanan Lisa demi dirinya. Saat dimana ia dihukum dan Lisa harus menentang ayahnya karena demi dirinya sendiri. Saat Lisa selalu bersamanya dan selalu tersenyum, walaupun hatinya terluka.
***
"Selamat kembali anakku, dan selamat kau sudah terlepas dari hukumanmu. Selamat kembali menjadi god Lisa", ucap ayah Lisa sambil memeluknya.
Sementara Lisa hanya mengangguk dan tidak menjawabnya.
"Apa kau kurang sehat?", tanya ayahnya.
"Sudahlah, ayah enggak perlu berpura-pura. Karena ayah sudah tahu semuanya kan?", ucap Lisa langsung pergi meninggalkan ayahnya.
"Apa aku melakukan kesalahan Jisoo?", tanya ayah Lisa pada Jisoo.
Jisoo menggeleng. "Kalau begitu, aku akan pergi menyusul Lisa", ucap Jisoo kemudian sedikit membungkuk dan pergi. Ayahnya hanya mengangguk.
Lisa memasuki sebuah ruangan dimana itu adalah tempat miliknya yang ia tinggali selama ratusan tahun. Tidak ada yang berubah dan semuanya masih sama. Kemudian ia duduk di atas tempat tidurnya dan melihat jari manisnya yang terpasang sebuah cincin.
Cincin sama yang ia berikan pada Jennie juga. Entah ia memakainya atau tidak."Lisa-ya", panggil Jisoo kemudian memasuki ruangannya.
"Hm?", jawab Lisa.
"Ayolah kawan, jangan lesu seperti itu", ucap Jisoo sambil menenangkannya.
"Entahlah Jisoo, rasanya kepalaku ingin meledak. Semua beban rasanya menimpa kepalaku"
"Ada apa? Apa kau memikirkan Jennie?", tanya Jisoo.
Lisa mengangguk.
"Apa yang kau pikirkan?"
"Hhh, aku takut sesuatu terjadi padanya. Dia sendirian, dan enggak ada yang menjaganya. Bahkan, keluarganya berada di luar negeri. Lalu, siapa yang akan ia ajak nantinya?", jelas Lisa sambil melihat lurus ke depan.
"Sudahlah Lisa. Aku yakin Jennie akan baik-baik saja"
"Dan perpisahan kami, sangatlah singkat dan terburu-buru. Bahkan sebelumnya kami bertengkar dan enggak menyelesaikannya dengan baik", sambung Lisa.
"Aku tahu ini sangat berat untuk kalian. Apalagi Jennie sudah mengingat kehidupannya yang sebelumnya, pasti itu akan membuatnya semakin sulit"
"Entahlah Jisoo, aku hanya ingin menenangkan diriku sendiri saat ini. Terima kasih sudah memberitahuku, bahwa Jennie dalam bahaya", ucap Lisa.
Jisoo mengangguk dan paham maksudnya. Lisa butuh sendiri saat ini. Tidak lama kemudian Jisoo pamit dan meninggalkan Lisa sendirian.
Lisa menghela nafasnya. Ia beranjak dari duduknya dan melihat ke arah cermin.
Wujud asli ada di depan matanya.Matanya kembali menjadi ungu gelap, karena memang itu warna asli matanya. Dan penglihatannya lebih tajam.
Lisa ingat, dulu Jennie sangat menyukai warna mata, dan tatapan tajamnya. Kata Jennie tatapannya yang dalam, membuatnya jatuh cinta pada Lisa.
Lisa menunduk dan memejamkan matanya. Berharap ini semua hanya mimpi dan ia masih menjadi Demigod, di bumi.
"Kuharap hari-harimu akan menjadi lebih baik tanpaku Nini. Mungkin aku harus merelakanmu dengan orang lain, untuk kebahagiaanmu. Berbahagialah di sana, aku mencintaimu" - Lisa
END?
-
Nyeongan...
-
Bye...
-
TAPI BOONG 😆
-
HEHEHEHEHE
Gud lakk bang Lim ❤