26

5.6K 563 60
                                    

Hari ini Jennie menjadi lebih pendiam. Saat Lisa bertanya, Jennie hanya menjawabnya dengan gelengan atau anggukan. Melihat mata Lisa saja, tidak. Sangat kasihan, Seulgi ikut menjadi korbannya.

Saat jam istirahat, Seulgi mengajaknya untuk pergi ke kantin. Tetapi, Jennie hanya membalasnya dengan gelengan dan sangat cuek. Lalu, Seulgi bertanya pada Lisa, apa yang sebenarnya terjadi pada Jennie.

Namun, Lisa juga tidak tahu. Saat ia bertanya lagi, Jennie malah mengabaikannya. Lisa tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Ia berencana untuk membawa Jennie ke kedai es krim saat pulang sekolah nanti.

Tepat bel pulang sekolah, ponsel milik Lisa berbunyi, itu panggilan dari Jisoo. Lisa sepertinya tahu, apa maksud Jisoo menghubunginya. Langsung saja ia pergi meninggalkan kelas dan menuju toilet.

"Halo, Jisoo. Ada apa?"

"Lisa! Cepat pulang sekarang!"

"Ada apa?!"

"Ramuannya sudah selesai, dan waktu bertahannya enggak lama. Mungkin 30 menit lagi. Cepatlah pulang, kalau bisa langsung teleport"

"Aku akan teleport setelah mengambil tasku"

"Enggak perlu. Sekarang saja. Urusan tas, kau bisa mengambilnya nanti"

"Hmm baiklah, baiklah. Tunggu aku"

Lisa mematikan ponselnya dan menghilang dari toilet.
Sementara ia tidak tahu bahwa Jennie mencari-cari keberadaan Lisa sedari tadi.

*ah Jennie waktu dicariin Lisa malah dicuekin, giliran Lisanya ngilang malah nyariin 😂

Lisa sampai rumah tepat pada waktunya.

"Lisa apa itu kau? Datanglah ke ruang kerjaku!", teriak Jisoo dari dalam. Lisa berlari kecil menuju ruang kerja.

Jisoo dengan penjepit jemuran yang menjepit hidungnya, berjalan menghampiri Lisa.

"Kenapa penjepit itu-", tanya Lisa yang langsung dipotong oleh Jisoo.

"Sudahlah, jika kau melihatnya aku yakin kau juga akan melakukan hal yang sama", ucap Jisoo dengan suara bengek.

"Apa ini karena cairan menjijikan itu?", tanya Lisa penuh curiga.

"Aishh, jangan berkata seperti itu. Cairan itu nantinya akan membuatmu lebih baik", Jisoo membuka sebuah lemari dan mengambil sebuah gelas yang berisi ramuan yang telah ia racik.

Lisa sedikit memundurkan langkahnya, saat Jisoo menghampirinya.

"Minumlah", ucap Jisoo.

Lisa agak sedikit mendekat dan menutup hidungnya dengan cepat.

"Sial! Baunya! huekk! apa bahan-bahannya sih?", ucap Lisa sambil menutup hidung dan mulutnya.

"Itu enggak penting, sekarang minum ini sebelum terlambat! Aku sudah menyelesaikannya secepat mungkin demi kau!"

Dengan ragu, Lisa meraih gelas itu.

"Aku harus minum ini?", tanya Lisa dengan tatapan jijik.

"Cepatlah bodoh!"

Lisa menelan ludahnya. Butuh keberanian yang besar untuk meneguknya. Bau dan penampilannya membuat orang ingin muntah.

"Habiskan Lisa, habiskan!", dukung Jisoo.

Dengan berani Lisa menghabiskannya dengan sekali tegukan. Jisoo hanya bisa melihatnya dengan tatapan ngeri.

"Bagaimana rasanya Lisa?"

"Aneh dan aku enggak mau mengingatnya!", ekspresi Lisa seperti orang yang ingin muntah.

"Apa ada sesuatu yang kau rasakan?", sambung jisoo.

Lisa diam. Tik tok tik tok tik tok

"Enggak ada..", jawabnya.

"Hah? Bagaimana bisa? Harusnya ramuan itu ada efek sampingnya", Jisoo melepas jepit hidungnya dan berjalan menuju rak-rak buku kuno.

"Dimana buku-buku itu ya?", tanya Jisoo sambil mencari-cari sesuatu.

"OMAIGADDD, Mataku!!!", teriak Lisa.

Jisoo menoleh cepat dan melihat mata Lisa. Salah satu matanya berubah menjadi ungu, dan yang satunya normal.

"Astaga apa ini Jisoo-ah... haruskah aku pakai softlens untuk menutupinya? Mataku kenapa jadi tambah aneh sih?", ucap Lisa sambil sibuk bercermin.

"Yessss akhirnya!", teriak Jisoo.

"Kenapa kau malah senang, dasar aneh!", ucap Lisa.

"Tentu aku senang, itu tandanya kita berhasil Lisa!", Ucap Jisoo sambil menari-nari tidak jelas.

"Hah? Jadi cairan ew! Itu bekerja? Tapi kenapa mataku jadi aneh sebelah?"

"Itu efek sampingnya, perlu waktu beberapa menit untuk membuatnya kembali semula. Bersabarlah"

"Benarkah? Terima kasih Jisoo!", Lisa berlari, kemudian memeluk Jisoo dengan erat. Tidak lupa beberapa bonus kecupan pada pipi Jisoo, sehingga Jisoo mencoba untuk menjauhkan wajahnya dari Lisa.

"Hentikan Lisa! Mulutmu bau!"

"Hehehe, aku sikat gigi dulu"

"Kalau bisa lakukan 10 kali atau lebih atau sebanyak banyaknya."

"Ish!

***

Jennie berada di atap gedung sekolah. Ia lelah mencari-cari keberadaan Lisa yang tidak juga ia temukan. Ia memandangi sekitar sekolahnya, berharap ia menemukan Lisa.

Seseorang menepuk bahunya dari belakang. Itu membuat Jennie sedikit kaget dan membalikkan badannya. Jennie menaikkan sebelah alisnya melihat seorang pria yang berdiri di depannya.

"Siapa ya?"

"Oh ternyata kau benar-benar orang itu", ucap pria itu.

"Maksudmu?", tanya Jennie.

"Orang yang menangis diparkiran, dan enggak sengaja menabrakku. Kau ingat kan?"

Jennie mengingat kembali, seketika pipinya memerah karena malu.

"Ah itu... maafkan aku"

"Enggak masalah. Kau cantik saat pipimu memerah", ucapnya membuat Jennie menutupi kedua pipinya dengan tangan.

"Oh ya, kenapa kau menangis saat itu?"

"Emm aku enggak bisa menceritakannya, itu masalah pribadi"

"Ah maaf, aku hanya bertanya saja. Apa yang kau lakukan di sini? Kau enggak pulang"

"Sebentar lagi.."

"Mau pulang bersama?", ajaknya.

"Maafkan aku, tapi kita enggak saling kenal. Jadi, aku selalu menjaga jarak dengan orang yang enggak aku kenal"

"Oh iya aku lupa kita belum berkenalan, siapa namamu?"

"Namaku Kim Jennie, panggil saja Jennie"

"Perkenalkan aku Im Jaebum dipanggil Jaebum, senang bertemu denganmu", ucapnya dengan senyuman manisnya.

Next?


Yey ada cast baru. Sebenarnya bingung mau pakai siapa, yaudah karena Jaebum itu salah satu biasku di Got7, jadi aku pake dia aja deh. hehehe.

Niatnya si apdet kelanjutannya minggu depan (seminggu sekali aja gmn?😂), gmn menurut kalian? 😂

ONE it's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang