Hari ini keluarga Jennie dan keluarga Lisa berkumpul dirumah Lisa untuk makan malam bersama.
"Kalian hebat, walau orang tua kalian sudah enggak ada. Tapi kalian sukses besar", ucap ayah Jennie memuji keluarga manoban.
Jisoo dan Lisa saling melirik sebentar. "Ah paman bisa aja", ucap Jisoo.
"Jennie, kamu enggak keberatan sama perjodohan ini kan sayang?", tanya ayahnya.
"Ah ayah, enggak usah ditanya lagi. Jennie pertamanya nolak, tapi setelah ketemu sama Limario, eh akhirnya suka", ceroscos Hanbin. Jennie hanya bisa memberikan tatapan mautnya.
"Limario gimana?"
"Sama sekali enggak keberatan paman"
"Adik saya dari dulu memang suka sama Jennie..", ucap Jisoo tiba-tiba.
"Bagaimana bisa?", tanya ayah Jennie.
Jisoo sepertinya salah bicara. Jadi sekarang Lisa dan Jennie menatap Jisoo dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Emm.. itu.. Limario bilang dia pernah enggak sengaja bertemu dengan Jennie di minimarket, sejak saat itu Limario jadi stalker atau pengagum rahasia Jennie. Benar kan Lim?", tanya Jisoo sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Ah iya benar-benar. Hehehe", jawabnya cengengesan.
Tiba-tiba Jennie beranjak dari duduk sambil menutup mulutnya dan langsung berlari ke toilet. Dengan cepat Lisa langsung menyusul Jennie.
***
"Apa kamu baik-baik saja? Lihatkan, kamu jadi sakit karena sering lupa makan", ucap Lisa sambil menepuk-nepuk punggung Jennie.
"Huk-huekkk"
"Ayo kita periksa ke dokter Jen", ucap Lisa khawatir.
Jennie membersihkan mulutnya.
"Enggak perlu Lis, ada yang ingin aku katakan padamu", ucap Jennie mendadak serius.
"Ada apa? katakanlah", ucap Lisa sambil menyelipkan rambut Jennie ditelinganya.
"Sebenarnya ini sudah terjadi dari beberapa hari yang lalu. Saat itu aku telat datang bulan dan aku hanya menebak kejadian yang akan datang nantinya-", ucap Jennie
"Kejadian apa maksudmu? Aku enggak mengerti", tanya Lisa memotong ucapan Jennie.
"Tunggu dulu biarkan aku menyelesaikan kalimatku. Karena aku yakin bahwa aku akan mengalaminya, 2 hari yang lalu aku membeli sebuah test pack dan aku mencobanya"
Lisa menegang saat mendengar kata test pack.
"Aku...
positif hamil Lisa"
Mata Lisa membulat saat mendengarnya. "A-apakah aku ayahnya?", tanya Lisa tidak percaya.
Jennie mengangguk. "Iya kamu adalah ayahnya. Kamu ingat kan? Kita sudah pernah berhubungan badan", jelas Jennie.
Lisa tersenyum lebar kemudian memeluk Jennie sangat erat.
"Terima kasih, terima kasih, dan terima kasih! Kamu ingatkan? Ini adalah impianku untuk mempunyai anak bersamamu", ucap Lisa kemudian menangis bahagia.
Jennie tersenyum, kemudian membalas pelukan Lisa.
"Seorang ayah enggak boleh cengeng", ejek Jennie.