02

11.7K 835 15
                                    

"Jisoo.."

"Ada apa Lisa?"

"Aku sudah membuat keputusan"

"Keputusan? Apa?"

"Aku memutuskan untuk kembali ke rumah.."

"Benarkah? Apa kau yakin? Kita tidak bisa mengubah lagi"

"Iya. Kita sudah terlalu lama di sini. Aku rasa pulang adalah keputusan yang tepat. Bahkan aku sudah memanggil orang kepercayaan ayah"

"Baiklah jika itu keputusanmu. Aku akan mengikutimu"

"8 bulan dari sekarang adalah waktu yang tersisa di bumi. Mereka sudah mengaturnya, nanti mereka akan menjemput kita. Aku harap kau menyelesaikan semua tugas-tugas di bumi sebelum itu"

"Baiklah.. em.. Lisa?"

"Ya?"

"Apa kau menyerah?"

Lisa mengerutkan alisnya. "Menyerah? apa maksudmu?"

"Menyerah untuk menunggunya?"

Lisa tertawa pelan. "Ketahuilah Jisoo, aku tidak pernah menyerah untuk menunggunya. Aku selalu menunggunya. Dan mungkin dia tak akan kembali lagi", lirih Lisa sambil menunduk.

"Hey jangan sedih kawan. Kau masih punya aku", ucap Jisoo kemudian merangkul Lisa. Lisa tersenyum kemudian memeluk sahabatnya itu.

***

Flashback

"Kau akan dihukum untuk kesalahanmu ini Jennie.."

"Maafkan aku..", ucap Jennie sambil tertunduk.

"Ayah! Apa kau sungguh-sungguh melakukan ini? Jennie adalah kekasihku, apa kau tega memisahkan kami?", teriak Lisa hendak menghampiri ayahnya dan memukulnya. Tetapi, dengan cepat Jisoo menahannya.

"Untuk hukumanmu aku memutuskan untuk mengutukmu menjadi manusia selamanya, aku akan mengirimmu ke bumi dan kau tidak akan pernah bisa kembali ke tempat asalmu", ucap ayah Lisa seorang god.

"Tidak! Jennie tidak boleh kemana-mana!", bentak Lisa sambil berlari ke arah jennie dan memeluknya sangat erat. Jennie hanya bisa menangis di pelukannya.

"Pengawal! Cepat kau lepaskan mereka!", perintah ayah Lisa.

Pengawal menuruti perintahnya. Kemudian mereka menyeret Lisa agar melepas pelukannya. Lisa memberontak bukan main, emosinya tidak terkendali.

"TIDAK! LEPASKAN AKU! KALIAN AKAN DIHUKUM ATAS INI!", teriak lisa sambil memberontak hebat. Jisoo hanya diam, ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Menentang keputusan god itu sia-sia saja.

"Aku akan ikut dengan Jennie!", ucap Lisa.

Semua terkejut mendengar perkataan Lisa, termasuk Jennie. Ayahnya sudah tak dapat menahan emosinya lagi. Ia berjalan menghampiri lisa dan menamparnya.

"Tampar lagi aku ayah!, jika perlu biarkan aku mati!"

"Kau! Ada apa denganmu? Itu memang hukumannya!"

"Tapi Jennie tak bersalah, seseorang berusaha menjebaknya"

"Apa kau punya buktinya?"

Lisa diam tidak menjawab, matanya berani menatap tajam ayahnya.

"Kau tidak punya buktinya kan? Keputusanku sudahlah tepat"

"Tapi ayah.. berilah kami waktu untuk membuktikannya"

"Tidak ada yang perlu dibuktikan lagi!"

"Kalau begitu aku akan ikut dengan Jennie ke bumi"

"Apa kau gila?"

"Iya aku memang gila karena aku mencintainya, tidak tapi kami saling mencintai. Apa ayah paham apa itu cinta?"

"..."

"Hahaha, ayah tidak bisa menjawab? Maka itu, biarkan aku ikut bersama Jennie"

"Jangan Lisaa", pinta Jennie.

"Aku akan ikut bersamamu sayang. Aku tidak ingin berada di tempat ini, percuma saja aku di sini tanpa kamu", ucap Lisa menatap Jennie.

"Kau sudah di luar batas Lisa. Jika itu yang kau mau, aku akan membuatmu menjadi Demigod dan silahkan jika kau ingin ikut bersama gadis itu. Aku memberimu satu kesempatan jika kau ingin kembali ke sini karena kau adalah anakku. Kau hanya dapat meminta kembali hanya sekali dan memutuskannya sekali. Setelah itu, kau tidak bisa mengubahnya lagi."

"Baiklah, aku siap menerimanya asal aku bersama Jennie"

"Kalian akan dikirim ke bumi besok, jadi bersiap-siaplah"

Jennie memohon agar Lisa tak mengikutinya dan tetap tinggal. Tetapi, Lisa membalasnya dengan senyuman, seakan-akan berkata 'tidak apa, semua akan baik-baik saja'.

"Izinkan aku untuk ikut", ucap Jisoo.

"Apa kau juga membela gadis itu?", tanya ayah Lisa.

"Bukan begitu. Lisa sudah kuanggap sebagai adikku. Oleh karena itu, aku ingin menjaganya di bumi."

"Kau tidak perlu melakukan itu kawan. Aku akan menjaga diri", ucap lisa pada Jisoo.

"Tidak Lisa. Aku akan menjagamu kau sahabatku sekaligus keluargaku satu-satunya"

"Apa kau akan ikut dengan Lisa? Apa kau bersedia menjadi Demigod?"

"Saya bersedia. Apapun asal saya bisa bersama Lisa dan menjaganya", ucap Jisoo sambil membungkuk.

"Baiklah, kesempatanmu jika ingin kembali berada di tangan Lisa. Hanya dia yang bisa memutuskannya", ucap ayah Lisa kemudian pergi. Pengawal mengantar Jennie ke kamarnya.

Lisa dan Jisoo masih berada di tempat. Lisa memeluk Jisoo dengan erat. "Terima kasih, karena selalu berada di sampingku dan mendukungku"

"Dasar bodoh. Aku menganggapmu sebagai adikku. Jadi, aku ingin selalu menjaga adikku dimanapun kau berada"

"Terima kasih Jisoo-ah, aku menyayangimu", ucap Lisa kemudian melepas pelukannya. Kemudian, ia berjalan menuju kamar Jennie.

Tok tok tok

Lisa langsung saja masuk ke dalam. Di sana ia melihat Jennie sedang menangis sambil merangkul kedua kakinya. Lisa menghela nafas kemudian menghampiri Jennie dan memeluknya.

"Kenapa kau mau ikut denganku bodoh!", ucap Jennie sedikit memukul pelan bahu Lisa.

"Kau tahu? Itu karena aku mencintaimu Jennie-ah"

Jennie semakin menangis dalam pelukan Lisa. "Lisaa.. kau percaya padaku kan? Aku tidak melakukannya"

"Tentu aku percaya padamu sayang..", ucap Lisa kemudian mengecup kening Jennie.

"Aku akan selalu menjagamu. Kita akan bahagia bersama-sama"

***

Next?

Vote dan commentnya manteman :)

ONE it's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang