17+
Lisa mengikuti Jennie dari belakang. Lisa sebenarnya merasa aneh, karena Jennie kembali menjadi dingin dan menyebalkan lagi.
"Jennie-ah..", panggil Lisa. Jennie hanya menoleh sebentar dan tetap berjalan menuju kelas.
"Ada apa denganmu", tanya Lisa.
"Enggak", jawab Jennie dingin.
"Apa aku membuatmu marah?"
Jennie tidak menjawab. Lisa merasa kesal karena Jennie tidak menjawabnya. Dengan cepat ia berlari ke samping Jennie.
"Kau datang bulan ya?", tanya Lisa.
Jennie menoleh dan menaikkan sebelah alisnya. "Apa sih!"
"Tuh kan, kau pasti datang bulan", ucap Lisa santai kemudian merangkul Jennie.
"Lepas, aku risih!", Jennie melepaskan rangkulannya dan berjalan cepat mendahului Lisa.
"Aishh gadis itu benar-benar susah ditebak"
Jennie memasuki kelas terlebih dahulu. Saat Lisa berbelok tidak sengaja ia menabrak Chaeyoung sehingga membuatnya hampir terjatuh. Untung saja dengan cepat ia menangkapnya, dan membuat Chaeyoung berada dalam dekapannya.
Jennie melirik. Dadanya jadi merasa sesak melihat mereka masih pada posisi yang tadi. "Ishh...", kata Jennie sebal.
"Maafkan aku Chaeyoung, aku enggak sengaja"
"Iya tidak apa Lis", ucap Chaeyoung sambil tersenyum manis.
Jennie tidak menghiraukan mereka lagi, ia memilih untuk bermain ponsel daripada harus melihat sahabatnya dengan orang yang ia sukai. Tiba-tiba seseorang menyenggolnya.
"Kenapa dengan wajahmu?", tanya Seulgi.
"Kenapa apanya?", Jennie bertanya balik.
"Kau datang bulan ya?", tanya Seulgi membuat Jennie memutar bola matanya.
"Ish.. kenapa orang-orang mengira aku lagi datang bulan! Padahal kan enggak!", Jennie beranjak dari duduk dan pergi keluar kelas. Seulgi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Seulgi berjalan ke bangkunya dan melihat Lisa yang baru saja menaruh tasnya.
"Lisaa, Jennie kenapa?", tanya Seulgi.
"Huh? Jennie? Aku enggak tahu. Aku kira dia lagi datang bulan"
"Hahaha sama, aku juga berpikir seperti itu tadi. Tapi dia bilang enggak"
"Hm.. entahlah"
***
Lisa sedang fokus memandangi dinding rumahnya. Tiba-tiba saja wajah Jisoo muncul tepat berada di depan wajah Lisa. "Ppoong!", itu membuat Lisa kaget dan sedikit berteriak.
Malangnya wajah Jisoo terkena lemparan bantal dan membuatnya jatuh ke lantai.
"Arghhh sakit!"
"Salahmu membuatku kaget. Malah wajahmu enggak banget lagi!"
"Siapa suruh dari tadi aku memanggilmu, tapi kau enggak membalas. Tau-taunya sibuk sama dinding", sindir Jisoo kemudian berdiri.
"Aku sedang berpikir, bukan sibuk sama dinding"
"Berpikir apa?"
"Hhh.. gimana nantinya setelah 7 bulan. Aku enggak yakin bisa pergi"
Jisoo menghela nafas. "Aku enggak tahu harus apa", katanya sambil melihat Lisa yang malang.
