2 bulan kemudian
"Lisa, apa yang sedang kau lakukan?", tanya Jisoo menghampiri Lisa yang sedang memandangi ke luar jendela. Tetapi, Lisa tidak menjawabnya.
"Kenapa kau enggak menjawab Lisa? Apa yang sedang kau pikirkan?", Jisoo menggoyangkan pundaknya.
Lisa membalikkan badannya.
"Astaga! Apa yang terjadi padamu? Dan bola matamu?"
Lisa masih tidak menjawab. Warna bola matanya berubah menjadi ungu gelap. Tatapannya tajam dan dingin.
"Lisa! Katakan ada apa denganmu?"
Jisoo kesal karena Lisa masih tidak menjawabnya dan malah melihat ke lantai. Ia menggoyang-goyangkan bahunya.
"Lisa jawablah aku!"
Lisa mengangkat kepalanya dan menatap Jisoo dengan tajam. Tiba-tiba Lisa mencekik leher Jisoo sampai ia terangkat dan tidak menyentuh dasar lantai.
"Lis- ak, ap-pa ya-ng k-kkau laku-kanh?", ucap Jisoo mencoba melepas tangan milik Lisa dari lehernya. Lisa semakin mencekiknya dengan kuat, matanya menatap tajam ke arah Jisoo, warna ungunya semakin menonjol.
"Liss-ak!!"
Jisoo memberontak dan mencoba melepas tangannya. Namun, tenaganya sangatlah kuat.
Jisoo menggunakan tangannya yang satu lagi untuk menampar Lisa dengan sangat keras.Plakkk
Lisa melepaskan tangannya dari leher milik Jisoo, dan membuat Jisoo jatuh ke lantai. Lisa juga ikut terjatuh dan tidak sadarkan diri. Sementara Jisoo masih memegangi lehernya dan terbatuk-batuk.
Jisoo menghampiri Lisa dan menepuk-nepuk pipinya.
"Apa yang sebenarnya terjadi padamu Lisa?", tanya Jisoo sangat panik.
Tidak lama kemudian, Lisa sadar dan warna bola matanya kembali seperti biasa. Jisoo sedikit agak menjauh.
"Jisoo-ah, kenapa aku tidur di lantai?", tanya Lisa. Jisoo mengerutkan keningnya.
"Kau enggak sadar Lis?"
Lisa menggeleng.
"Kau hampir membunuhku tadi?"
"Hah?! Itu enggak mungkin!"
"Kau tidak lihat ini? Kau mencekikku tadi", tunjuk Jisoo pada bekas-bekas merah dilehernya.
Lisa memegangi kepalanya. "A-aku minta maaf Jisoo. Aku benar-benar enggak sadar. Terakhir kali aku hanya ingat, saat aku memandang luar jendela dan tiba-tiba semua berubah menjadi gelap", Jelas Lisa.
Jisoo berpikir sebentar. "Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres Lisa"
"Apa?"
"Warna bola matamu juga berubah menjadi ungu gelap tadi"
"Bola mataku menjadi ungu gelap? I-itu tidak mungkin. Tapi, biasanya warna bola mataku berubah saat emosiku enggak terkendali. Tadi aku enggak emosi sama sekali"
Jisoo masih berpikir.
"Beberapa bulan yang lalu, saat kau melawan Taeyong kekuatanmu muncul kan? Apa warna bola matamu berubah?"
"Em.. mungkin. Aku enggak ingat"
"Bisa jadi karena itu, kan sudah pernah aku bilang untuk jangan menggunakannya lagi, kalau enggak akibat buruk lainnya akan muncul. Mungkin ini salah satunya"
"Ya mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Lagi pula aku enggak sengaja melakukannya"
"Jangan lupa satu hal lagi Lisa. Warna asli bola matamu adalah ungu gelap, saat sebelum ayahmu mengutuk. Mungkinkah ini pertanda?"