22

6.7K 626 81
                                    

Jennie POV

Pagi ini aku terbangun di tempat yang asing. Oh iya aku baru sadar, tempat ini adalah kamar Lisa. Aku meraba tempat di sampingku, berharap Lisa berada di sampingku. Dengan mata yang masih ku pejam, aku tidak menemukannya.

Kemudian aku membuka mataku dan melihat seorang wanita yang sedang bercermin sambil mengenakan sport bra dan celana pendek. Dia adalah Lisa sayangku.

Badannya indah, lihatlah abs pada perutnya itu. Kulihat ia mulai memakai seragam sekolah. Mulai memakai rok dan mengancingi bajunya.

"Lisaa...", panggilku membuat ia menoleh ke arahku.

"Kamu sudah bangun sayang?", tanyanya kemudian menghampiriku dengan seragam yang belum sepenuhnya menutupi tubuhnya.

"Bagaimana tidurmu? Apa kamu sudah baikan sekarang?"
Tangan nakalku mulai meraba abs miliknya. Lisa sedikit menegang, saat aku menyentuhnya.

"Hm.. i-iya. Jennie bisakah kamu enggak menggodaku? Aku bisa saja menerkammu sekarang, apalagi dengan tubuhmu yang masih naked", ucap Lisa sambil tertawa.

Aku baru sadar, bahwa aku masih naked dan hanya menggunakan celana dalam. Aku jadi punya ide.

Aku menarik lengannya, sehingga membuat jarak kami semakin dekat.

"Mau melakukan sesuatu yang menyenangkan?", bisikku tepat di telinganya.

Lisa menelan ludahnya. Aku bisa merasakan tangannya bergerak menyentuh kulitku. Aku semakin meraba absnya dan melepas kancing yang menutupi tubuhnya.

Lisa berada di atasku. Aku yakin Lisa tidak bisa menahannya lagi, apalagi melihat tubuhku yang naked ini.

"Astaga apa yang kalian lakukan!", ucap Jisoo tiba-tiba muncul diambang pintu. Aku kesal karena Jisoo selalu muncul disaat yang tidak tepat.

Lisa menjatuhkan tubuhnya ke sampingku dan aku menutupi tubuhku dengan selimut.

"Ya! Ketuk pintu dulu!", ucap Lisa. Dia juga kelihatan kesal pada kakaknya.

"Aku sudah melakukannya, astaga", ucap Jisoo.

Kulihat Lisa mulai mengancingi bajunya. Huh aku jadi tambah sebal pada kakaknya.

"Ini masih pagi tapi kalian sudah bermain. Cepatlah aku sudah membuat sarapan", ucapnya kemudian menutup pintu.

Lisa melihat ke arahku. "Mungkin kita harus mencari tempat yang lebih aman lagi", kata Lisa. Aku hanya mengangguk.

"Mandilah, aku sudah menyiapkan pakaian sekolah untukmu", sambung Lisa.

"Bagaimana bisa?"

"Aku punya dua"

"Baiklah.."

"Kalau begitu aku akan keluar", ucap Lisa sambil berjalan keluar.


-

Kami berangkat sekolah bersama. Sebelum itu, kami mampir ke rumahku untuk mengambil tasku. Di dalam perjalanan, tidak banyak yang kami bicarakan. Lisa kelihatan lebih pendiam, mungkin karena ia masih kurang sehat. Sedari tadi aku terus memandanginya.

"Untuk yang semalam, terima kasih Jennie-ah", ucap Lisa.

"Enggak perlu berterima kasih, aku melakukan itu karena aku menyayangimu", ucapku yang dibalas senyuman olehnya.

"Apa kamu sudah membaik Lisa? Kelihatannya kamu masih kurang sehat", sambungku.

"Lumayan, hanya masih agak lemas"

ONE it's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang