"Jangan menyerang sebelum gue perintahkan. Chip, sergap diarah kanan. Hero, alihkan perhatian. Gue akan menyergapnya dari arah kiri."
"Baik."
"Laksanakan."
"Siap, laksanakan."
Mereka pun berpencar. Mencoba menyergap target. Tapi, target menyadari itu. Ia mengeluarkan pistolnya. Namun, sebelum ia menembak, Johnson mendahuluinya. Ia menembak dadanya. Target itupun terhuyung kebelakang. Johnson mengambil obat-obatan terlarang itu dan membawanya.***
"Good job, John, Hero, Chip. Kalian telah berhasil dalam misi ini."
"Terimakasih, pak."
"Ada banyak misi yang menanti kalian, sekarang kalian istirahat dahulu. Besok, lanjutkan misi baru kalian."
"Baik, pak."***
"Kita berhasil, kapten."
"Ya. Besok masih ada banyak misi yang harus kita selesaikan."
"Iya, mari kita istirahat."***
"Monitor. Chip, ada berapa sandera disana?"
"Monitor, ada lima sandera kurang lebih."
"Ada berapa penjaga?"
"Kurang lebih ada sepuluh penjaga di setiap ruangan."
"Kalian selamatkan sandera, biar gue yang mengalihkan perhatian. Perlahan-lahan. Jangan terburu-buru atau sandera akan terluka."
"Baik, kapten."Johnson keluar dari tempat persembunyiannya. Ia menyerang penjaga itu dari belakang. Lalu menikamnya dari belakang. Ia melepaskan tali yang mengikat sandera. Ia membuka salah satu cadar yang menutupi wajah salah satu dari sepuluh sandera itu. Ketika cadar itu terbuka, ia menatap sandera itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Prok...prok...prok
Suara tepuk tangan itu menyadarkannya. Johnson pun bangun sambil menatap orang itu.
"Hebat loe, bisa masuk kesini. Melenyapkan seluruh penjaga gue. Tanpa suara."
"Ternyata loe lagi. Nggak pernah kapok loe? Apa loe nggak kasihan sama mereka? Loe culik terus loe jual?"
"Mereka disini bukan untuk gue jual. Tapi untuk memancing loe kesini. Gue tahu, loe pasti kesini. Kali ini, kita lihat, siapa yang bertahan."
Orang itu langsung menyerang Johnson. Johnson pun langsung menghindar.Bugh...bugh...bugh
Orang itu terperosok karena tendangan yang Johnson berikan.
"Sialan!"
"Sekarang, loe menyerah atau tetap bertahan?"
"Jangan panggil gue Kenzo kalau gue mudah menyerah ngelawan orang kayak loe!"
Kenzo pun bangkit dan menendang perut Johnson hingga membuatnya sedikit terhuyung.
"Ingat satu hal ini, gue nggak akan pernah berhenti untuk membunuh loe. Gue pergi sekarang. Tapi untuk kembali." Ujar Kenzo sambil berlalu dari Johnson.
"Apa ada yang terluka?"
Namun, hanya ada gelengan.
"Jhon?" Ujar Hero.
"Semuanya selamat. Tidak ada yang terluka."
"Baguslah."
"Terimakasih." Ujar perempuan itu.
Johnson hanya tersenyum dan berlalu dari perempuan itu.***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
More Important Than Anything ✅
Action"Kebenaran jauh lebih penting dari apapun. Termasuk cinta. Only truth no lies!" Highest rank: #297 in action ( 3-6-2018) #7 in Dimas Anggara ( 17-6-2018) #4 in Michelle Ziudith ( 30-7-2018) #1 in Dimas Anggara ( 4-8-2018) #3 in Mi...