Pertengkaran kembali

35 4 2
                                    

"Ciee yang kemarin dinner bareng gebetan. Pasti romantis. Iya, nggak?"
"Dia itu sahabat gue."
"Dalam persahabatan cowok dan cewek, nggak mungkin nggak ada perasaan cinta."
"Apaan sih loe?" Ujarnya sambil tertawa kecil.
"Ye, dibilangin nggak percaya."

***

"Chip, alihkan perhatian dengan mematikan semua lampu. Retas semua kameranya."
"Baik, captain."
"Hero, loe sergap di arah kanan. Kita akan bertemu di titik temu."
"Baik, cap."
"Chip, sekarang!"

Klik

Semua menjadi gelap.

"Ada apa ini?"
"Kami tidak tahu, bos."
"Cepat cari tahu!"
"Ta--pi, bos..."
"Cepat cari tahu atau kalian semua, berakhir disini!"
"Maaf, bos. Tapi, semuanya mati. Termasuk sistem."
"Shit!"

"Jangan bergerak! Angkat tangan! Kalian sudah disergap!"
"Siapa loe? Berani-beraninya masuk!"
"Chip, nyalakan lampunya!"

"Johnson?"
"Kenzo."
"Punya nyali juga loe. Datang kemari sendirian." Ujarnya sambil tersenyum sinis.
"Nggak usah banyak basa-basi. Serahin diri loe sekarang!"
"Hm. Serang dia!"
"Baik, bos."

Satu persatu anak buah Kenzo mulai menyerang Johnson. Namun dengan secepat kilat. Orang-orang yang menyerang Johnson langsung tumbang dalam sekejap.

"Shit!"
"Sudahlah. Menyerahlah. Gue nggak akan melukai loe. Kita buat ini mudah."
"Menyerah? Sama loe?"
"Ya."
"Jangan harap! Gue nggak akan pernah menyerah sama orang kayak loe!"

Kenzo langsung menyerang Johnson.

Bugh...bughh...bugh

Mereka saling menyerang.

Bugh...

Kenzo terkena pukulan di perutnya. Ia terhuyung ke belakang. Ia menatap tajam Johnson.

"Udah gue bilang 'kan? Menyerah aja. Gue nggak mau kalau diantara kita, ada yang terluka. Gue nggak bisa ngelukain loe. Karena loe..."
"Nggak akan! Gue nggak akan pernah nyerah! Apalagi sama loe! Menyerang atau diserang dan gue memilih, menyerang!"

Kenzo langsung bangkit dan menyerang Johnson bertubi-tubi.

***

"Emang gue nggak percaya. Mau apa loe?"
"Eh, gue itu serius. Ini itu udah sering terjadi."
"Masa sih?"
"Siapa tahu 'kan, loe sama Johnson berjodoh. Bakalan jadi couple goals nih."
"Ck."

Via pun terkikik dan melanjutkan pekerjaannya.

***

Johnson menepis serangannya. Namun disaat Johnson lengah, Kenzo mengambil pisau lipatnya dan menusukkannya ke perut Johnson. Sontak, Johnson terkejut. Kenzo langsung mencabutnya dan mulut Johnson mulai mengeluarkan darah. Johnson pun terlutut.

"Loe nggak pernah bisa ngalahin gue. Kali ini gue lepasin loe. Tapi, nggak nanti. Camkan itu!"

Johnson terkapar. Ia menatap kepergian Kenzo dengan nanar. Ia memegangi perutnya yang terus saja mengeluarkan darah. Pandangannya mulai memburam.

"CAPTAIN!"

Samar-samar ia mendengar suara Hero. Ia tersenyum. Telinganya berdengung. Ia kehilangan kesadarannya.

***

Kenzo bolak balik tak karuan. Ia merasakan rasa bersalah yang mendalam. Ia merasa khawatir. Ia merasa begitu panik.

"Apa yang terjadi sama gue? Kenapa gue sepanik ini?"

***

"Captain, bangun. Buka mata loe!"

Hero menatap darah yang mengalir.

"Darah? Astaga!"

Hero menekan perut Johnson guna menghentikan pendarahannya.

"Loe harus bertahan, cap. Kita masih butuhin loe."

***

Bersambung

More Important Than Anything  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang