Epilog

65 2 4
                                    

"Hei, what are you doing?"
"I'm just think about one half time ago moment. When I lost Jhonson."
"Just forget it. It..."
"Kejadian itu nggak pernah bisa aku lupakan. Mau bagaimanapun juga."
"But you will."
"I kill my brotha."
"No, you don't. Ro, look at me. Jhonson mati bukan karena kamu. Dia mati karena dia sayang sama kamu. Dia korbanin nyawanya supaya kamu bisa mendapatkan ganti bagian otak yang baru. Walaupun sekarang, ada beberapa organ yang tergantikan oleh mesin. Tubuhmu memang setengah robot. Tapi, ada organ kepunyaan Jhonson di dalam tubuh kamu."

"Tapi, aku jahat. Aku bener-bener jahat, Chip. Aku bunuh kakak aku sendiri cuma karena aku iri. Aku juga nggak tahu diri. Sesudah aku membunuhnya, aku mengambil hidupnya untukku. Aku salah dan aku bodoh. Cuma karena hal yang sepele, aku kehilangan orang yang berarti untuk hidup aku."
"Pengorbanan Jhonson nggak akan pernah menjadi sia-sia."
"Kamu yakin menikahi laki-laki sepertiku? Yang tega membunuh kakaknya sendiri? Apakah anak-anak kita nggak akan malu punya ayah pembunuh seperti aku?"

"Cortez, Zhx, dan Mykyla nggak akan pernah malu punya papa hebat kayak kamu. Papa yang berjuang untuk hidup demi aku. Kamu suami terhebat untukku. Aku beruntung punya suami kayak kamu. Kamu selalu berjuang untuk aku dan anak kembar kita."
"Tapi, rasa penyesalan itu terlalu besar."
"Nggak ada yang perlu disesali. Semuanya udah berlalu. Let it flow. Trust me. Jhonson, your brother never want to see you like this."

"I..." Ujarnya sambil meneteskan air matanya.
"Semuanya kehilangan Jhonson. Bukan kamu aja. Awalnya aku, Jenzie, dan Kak Kenzo benci banget sama kamu. Tapi, melihat kamu lemah saat itu. Rasa benci aku dan Kak Kenzo seolah lenyap dan ada rasa takut yang muncul. Takut kehilangan kamu. Aku nggak mau kehilangan kamu lagi."
"Aku juga. Aku minta maaf. Aku akan mencoba melupakan kejadian itu. I love you." Ujarnya sambil memeluk Chipper.
"I love you more than you know."

"Nggak, Jhon. Jangan. Kamu nggak boleh ngomong kayak gitu. Aku nggak mau kehilangan kamu, sayang."

"Babe, ada kalanya manusia lahir dan meninggal. Ini adalah saatnya aku untuk pergi. Ini waktu yang sudah di takdirkan oleh Tuhan. Aku mau kamu baca surat ini, ya. Jangan menangis. Keep smile."
"Capt..."
"Chip, let me go."
"Gue nggak bisa. Gue nggak bisa kehilangan orang yang gue sayang lagi."
"Gue sudah cukup menjadi kakak yang baik buat loe sesuai dengan janji gue sama Clarissa."
"Loe adalah kakak terbaik buat gue. Jangan pergi." Ujarnya sambil terisak.
"Gue mohon sama loe, jagain Jenzie kalau gue udah nggak bisa jagain dia lagi. Loe juga baca surat yang ada di berkas gue."
"Loe nggak boleh pergi."
"But, I must dan jangan lupa, kasih hidup gue buat Hero. Dia belum pantas mati, sekarang. Kasih otak gue buat dia. Please."
"Dia adalah orang yang membuat loe kayak gini."
"Dia gak pernah salah. Dia adalah orang yang baik. Trust me." Ujarnya tersenyum dan menutup matanya.

"JHONSON!"

Tangisan pecah di ruangan itu.

"I lost my sibling, again."
"And I lost Jhonson for second times."

***

"Loe yakin mau pergi ke Jerman?"
"Yakinlah. Masa nggak. Lagian ini adalah kota dimana kita kehilangan Jhonson. Berat memang. Gue cuma nggak mau buat Jenzie bersedih. Jerman adalah tempat dimana kami bisa memulai semuanya dari awal. Semuanya, kali ini bukan kesedihan. Tapi, kebahagiaan."
"Iya, Ro. Semuanya sudah berakhir. Kisah gue sama Jhonson udah usai. Begitupun dengan semuanya. Tapi, dia nggak akan pernah gue lupakan. Dia adalah hal terindah dalam hidup gue. Tapi hidup harus terus berjalan 'kan? Sekarang gue udah punya Kenzo. Gue harus move on dan jalani hidup gue yang baru."
"Loe bener, hati-hati yaa. Semoga bayinya kembar ya. Kayak anak-anak kita."
"Amin. Haha."
"See you again."

Merekapun berpelukan.

***

Dear, Hero.

Hai, bro. Whatsapp. Gimana kabar loe hari ini. Gue harap loe baik. Gue cuma mau bilang, gue sayang banget sama loe. I don't care who you are. Who mean you are. You're still my lil' brotha. You're the best. I love you. Jagain Chipper sebaik mungkin, ya. Jangan pernah loe kecewain dia lagi. Jangan biarin dia menangis. Air matanya hanya boleh menetes untuk kebahagiaan. Buat dia bahagia sebaik mungkin. Kalau loe masih bertanya, apa alasan gue kasih nyawa gue buat loe. Gue akan jawab. Gue sayang sama loe, Ro. Gue nggak mau loe terluka. Gue tahu, loe lakuin ini bukan karena loe ingin gue mati. Tapi, loe hanya terbawa oleh rasa iri loe. Komandan yang ingin membunuh loe, karena loe melukai gue saat itu. Gue mendengar percakapannya dan gue sadar, gue nggak sanggup untuk menggagalkan rencananya. So, I do that. Loe jangan pernah menyesal atas kematian gue. Loe nggak pernah salah. Tetap bahagia dan jaga Chipper bersama anak-anak loe nanti dengan baik. Loe akan selalu menjadi adik sekaligus partner kerja yang sangat hebat untukku.

"I do the best for you. Love you too, brotha. You're the best people for us."

***

Kamu. Selalu bisa membuat ribuan pertanyaan timbul di benakku. Aku selalu bertanya pada diriku sendiri siapakah aku. Apa pantas kau mencintaiku? Apa kau benar-benar mencintaiku? Atau itu hanyalah rasa yang sementara? Jika kau menatapku dari jarak yang tak pernah kuketahui, apakah kau melihat sesuatu yang spesial dari diriku yang jauh dari kata sempurna ini? Jika iya, katakan mengapa kau bisa mencintai diriku yang biasa ini? Aku hanya bisa berharap, kau benar-benar mencintaiku dan kamu adalah seseorang yang benar-benar Tuhan takdirkan untukku. Aku sangat mencintaimu. Walaupun aku tahu, ini berat untuk kamu. Tanpa permisi atau kata pamit, aku pergi begitu saja. Meninggalkan sejuta luka untukmu. Tapi, aku percaya ada seseorang yang mampu untuk menghapus jutaan luka yang kutinggalkan. Semoga kamu mendapatkan seseorang yang terbaik dariku. Simpanlah kisah kita dalam ruang ingatan yang sempit. Karena ruang ingatan yang luas, hanya berhak untuk kau isi dengan kisahmu dan dia yang bahagia. Sampai berjumpa kembali. Semoga, di kehidupan selanjutnya kita bisa saling memiliki.

"Aku akan selalu mencintaimu, menempatkan kisah cinta kita pada ruang yang luas, dan aku akan berbahagia dengan orang lain yang lebih mencintaiku. Seperti yang kamu mau. Aku akan selalu mencintai Kenzo dengan segala kekurangannya. I love you till end and goodbye."

***

"Ayo, sayang. Sini."
"Ini apa, dad?"
"Ini adalah makam. Makam orang yang sangat berjasa dalam hidup daddy."
"Dan mommy juga. Buat semua orang yang mencintainya."
"Ini Om Jhonson. Walaupun kalian nggak sempat untuk bertemu dan sangat menyayangi, percayalah dia sangat menyayangi kalian lebih dari yang kalian tahu."
"Aku cinta Om Jhonson juga." Ujar Cortez.
"Aku juga." Sambung Zhx.
"Aku jugaaa." Ujar Mykyla dengan aksi lucunya.

***

"Aku mencintaimu, Hero."
"Aku lebih mencintaimu."
"Aku mencintaimu. Mencintaimu. Mencintaimu. Aku nggak akan pernah lelah untuk mencintaimu. Nggak ada yang bisa ngalahin rasa cinta aku ke kamu."
"Oh iya? Termasuk aku?"
"Cuma aku yang boleh mencintaimu sedalam ini dan memilikimu."
"Iya deh, captain yang paling aku cintai. Cuma kamu yang boleh ada di hati aku dan cuma boleh aku yang ada di hati kamu."
"Bersama dengan anak-anak."
"Iya. Bersama dengan anak-anak."
"I love you until I death."
"Me too. Hero, I love you somuch." Ujarnya sambil berteriak.
"I love you, I love you, I love you unlimited!" Ujar Hero sambil tersenyum.

Mereka pun tertawa berbahagia dan berpelukan.

TAMAT

"Tidak semua kisah berakhir dengan bahagia. Tidak semua orang berbahagia dengan jodohnya. Tidak semua orang mendapatkan orang yang benar-benar mencintainya. Dan tidak semua kisah berakhir dengan apa yang diinginkannya. Ada kalanya kita harus merelakan dan merajut kasih dengan orang lain yang lebih mencintai kita. Sekian dari kami, sampai jumpa di season kedua!"

Makasih yang udah ikutin cerita ini dari awal sampai akhir. Semoga suka endingnya. Sampai jumpa lagi di 20 tahun kemudian. Jangan lupa Vomment sama share cerita ini ke temen-temen kalian yaw, thank guys! Bobaiiii 👋🏻❤️.

More Important Than Anything  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang