32

809 48 3
                                    

Warning 17+ Mian  di  baca  setelah  buka  puasa  yah  kalo  lagi  puasa  jangan baca  dulu  nanti  puasanya  batal  loh 😂😂






Somi yang sesekali memerhatikan Daniel membuat tugasnya jadi tidak fokus karna ketampanan pacarnya itu.

"Kenapa ngak di kerjain? "tanya Daniel

"Ngak  kok  aku  cuma  lagi  liat  kamu  serius  kayak  gini  makin  ganteng  tau"Kata  Somi  membuat Daniel  tersenyum  simpul

"Hm  Somiku  mulai  gombal  yah!"Ucap  Daniel  yang  duduk  bersila  di  samping  Somi  langsung  mengangkat  badan  Somi  ke  pangkuannya.

"Ihh  apaan sih. Aku  kaget  tau  kalo  mau  gendong  bilang  dulu"Ucap  Somi  cemberut.

"Kenapa  harus  bilang  kan  udah  biasa  kayak  gini kan"Kata  Daniel  yang  membuat  Somi  menganggukkan  kepalanya malu.

Mereka  sama-sama  terdiam. Somi  menunduk  sedangkan  Daniel  melingkari  tangan ya  ke  pinggang  Somi. Barulah  Somi  mengangkat  kepalanya melihat  Daniel  tersenyum  kepadanya.

"Kenapa?"Tanya  Somi  yang  melihat  Daniel  tersenyum kepadanya  dengan pandangan  sulit  diartikan.

"Ngak  kok  pengen liat  wajah  kamu  aja. Kamu  makin  cantik  setiap  harinya"Ucap  Daniel  mengelus  pipi  mulus  Somi

"Hm  aku  tau  Daniel  kamu  pasti  mau  minta  sesuatukan?"Tanya  Somi. Yah  memang Somi  sudah  mengetahui  sifat  Daniel  kalau  sedang  berdua  kepadanya.

"Ga  kok  kamu  sok  tau  banget  sih"Kata  Daniel  yang  mengalihkan  pandangan nya  ke  tempat  lain.

"Niel  aku  tau  yah  sifat  kamu  ya. Kalo  kuta  lagi  berdua  kayak  gini"Ucap  Somi  menangkap  pipi  supaya  menghadapnya.

"Aku  mau  ini!"Ucap  Daniel menunjuk  bibir  Somi. Membuat  Somi  memukul  dadanya dengan  keras.

"Daniel bisa  tidak  pikiranmu  itu  tidak  mesum!"Kata  Somi  yang  membuat senyum  Daniel  luntur

"Kau  tidak  mau. Biasa nya  kau  yang  paling  semangat  soal  ciuman"Ucap Daniel dingin membuat  Somi mengelah nafas  kasar.

"Baiklah Daniel  maafkan  aku"Kata  Somi  yang  mengalah. Soalnya  kalau  Daniel  sampai  marah  kepadanya  pasti  akan  susah  di  bujuk.

Daniel  hanya  tersenyum menanggapi perkataan Somi  dia  kembali  mengeratkan pelukannya pada  pinggang  Somi  membuat  Somi  makin  dekat  kepadanya.

"Da——Daniel  kalau  ada  yang  masuk  ke  kamar  bagaimana?"Tanya  Somi  yang  nampak  gugup. Daniel  memajukan wajahnya  tempat  di  depan  wajah  Somi  dan  tersenyum dan  berbisik  tepat  di  telinga  Somi.

"Sebelum  kita  masuk  untuk  mengajar mu  aku  sudah  mengunci nya  tenang  saja  sayang"Ucap  Daniel  dengan  smirk  andalan ya.

"Ta——"Belum  juga  Somi  melanjutkan  perkataannya Daniel  sudah  menciumnya  dengan  lembut.

Somi yang terkejut atas ciuman Daniel tiba-tiba memukul kecil dada Daniel. Membuat Daniel meringis dalam ciumanya dan menggigit kuat bibir bawah Somi.

"Ahhkk"Somi melepas paksa ciuman Daniel dengan memandang tajam ke arahnya.

"Daniel kau mencium atau mau menyakitiku"Ucap Somi membuat Daniel menautkan alisnya bingung.

"Kenapa! Bukanya kau juga tadi yang memukulku. Itu balasnya atas perlakuan mu"Kata Daniel yang masih enggan melepas tanganya dari pinggang Somi

"Tapi bukan begitu. Kau membuat bibir ku berdarah Daniel. Coba kalian ini"Ucap Somi menunjukan bibirnya yang terasa perih kepada Daniel

"Baiklah kalau begitu ikuti saja apa susah sih Som. Biasanya kau juga yang mulai"Ucap Daniel kembali mendekatkan wajahnya.

"Aku akan membersihkannya dengan ini"Lanjut Daniel membersihkan bekas darah di bibir Somi dengan kambali menciumnya tapi kali ini lebih lembut dari ciuman pertama tadi.

Daniel tersenyum saat Somi membalasnya lalu mempererat pelukan ya pada pinggang Somi. Dan jangan lupakan tangan Somi yang sudah menggantung melingkar di leher Daniel.

Daniel memegang tengkuk Somi untuk memperdalam ciumanya. Daniel sedikit lebih kasar saat ciumanya tadi membuat Somi kelahan membalas ciumanya.

Daniel memasukan tangan ya ke dalam baju milik Somi dang mengelus punggung putih susunya. Tepat  setelah  mengelus  punggung Somi. Daniel  berhenti  tepat  pada  pengait  bra  milik  Somi.

Somi  yang  awalnya  biasa  saja  dengan  Daniel  mengelus punggungnya  langsung  tersadar  saat  Daniel  akan  melepaskannya. Somi  menahan  tangan  Daniel  membuatnya  berhenti  untuk  membuka  pengait  bra nya.

Somi  menggeleng  tanda  tidak  mau. Daniel  yang  memandang  Somi  yang  menggeleng  tidak  mau  menurunkan  kembali  tanganya tapi  masih  tetap  berada  di  dalam  baju  Somi.

Daniel menurunkan  ciumanya  pada  leher  jenjang  Somi  dengan  mengecupnya  dengan  pelan  membuat  Somi  mendoakkan  kepalanya  melihat  langit-langit kamarnya. Ciuman  Daniel  menurutnya  terasa  nikmat  tapi  tidak  boleh  sampai  kelewat  batas. Kecupan  demi  kecupan  terhadap  leher  Somi  membuat  Somi  menahan  rasa  ingin.

"Ahhh——Daniel  kita ahhk  su——sudahi  saja  ak——aku  tidak  mau  ini  di  lanjutkan  ahhkk"Ucap  Somi  menjerik  kesakitan  saat  Daniel  menggigit bagian  lehernya.
Daniel  yang  mendengar  desahan  keluar  dari  bibir  manis  Somi  membuatnya  tersenyum.

Ini  pertama  kalinya  Daniel  seperti  ini. Sebelum  ini Daniel  tidak  akan  pernah  melakukan  ini  kepada  Somi.

"Daniel"Panggil  Somi  dengan  susah  payah dengan gejolak  untuk  melepas  desahan  yang  di  buat  oleh  Daniel

"Hm"Jawab  Daniel  yang  masih  setia  mengecup  leher  Somi  sesekali  menggigit nya  membuat  tanda  kemerahan.

Clikk..

Daniel  berhasil  membuka  pengait  bra  milik  Somi  dan  langsung  menyudahi  kegiatan  mengecup  leher  Somi  dan  beralih  melihat  wajah  Somi  yang  memerah.

"Diamlah  aku  tidak  akan  melakukan nya  saat  kita  belum  sah. Tenang  saja  sayang  aku  berjanji  kepadamu"Ucap  Daniel  menyakinkan Somi  dan  tersenyum  kepadanya.

"Baiklah. Tapi aku  sudah  ngantuk Niel. Lain  kali  aja  yah  tidak  apa-apa kan"Ucap  Somi  membuat  Daniel  mengiyakan  permintaan nya.

"Ya sudahlah  lain  kali  saja"Ucap  Daniel membuat Somi tersenyum  dan  mencium pipi  Daniel. Daniel  imut  tersenyum  juga  lalu  menggendong  Somi  menuju  tempat  tidurnya.

Daniel  membaringkan  Somi  dengan  perlahan  dan  ikut  berbaring  di  samping  Somi.

Jangan  salah  selama  Daniel  sudah  di  restui  oleh  keluarga  Somi  dia  tidak  lagi  sembunyi  untuk  tidur  bersama  Somi  dengan  keadaan  berpelukan  sekalipun. Orang  tua  Somi  mendukung  mereka .

"Baiklah  silahkan tidur  tuan  putriku"Ucap  Daniel  mengecup  kening  Somi  dan  mendekap  Somi  agar  lebih  hangat  dan  menaikan  selimut  sampai  ke leher  Somi.

Somi  hanya  tersenyum  dan  mengangguk menanggapi  permintaan  Daniel. Dan  membalas pelukan  hangat  Daniel.

-------------------

TBC

Bad Boy↔ Kang Daniel ❤ Jeon SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang