Warning 18+
Somi dan Jungkook kini duduk bersandar di sofa yang tengah menonton tv. Dengan Somi yang asik meminum Jus Strobery buatan Jungkook
"Kau sudah memeriksanya ke dokter?"Tanya Jungkook mengalihkan pandangnya ke arah Somi. Somi menggeleng cepat.
"Belum aku baru tau tadi pagi Oppa"Jawab Somi sambil tersenyum senang. Jungkook yang melihatnya kemudian tersenyum dan mencubit kedua pipi Somi dengan keras.
"Kau menggemaskan saat tengah hamil seperti ini"Ucap Jungkook yang kemudian Somi memandangnya dengan kesal.
"Sudah pulang sana Oppa mengejek ku"Ucap Somi lalu memalingkan wajahnya malas melihat Jungkook.
"Hey kenapa marah aku kan cuma bercanda saja. Kau memang akan sensitif mendengar seperti itu karena memang tengah hamil muda"Ucap Jungkook lalu mengelus puncuk kepala Somi
"Aku tidak—"Somi mengedarkan pandangan saat pintu rumahnya terbuka. Menampilkan Daniel yang terburu-buru masuk kedalam rumah.
"Sayang ada ap—"Ucap Daniel terpotong setelah melihat keadaan Somi baik-baik saja dengan memegang gelas berisik Jus.
"Kamu kenapa terburu-buru seperti itu? "Tanya Somi bingung. Jungkook juga memandang Daniel dengan bingung
"Jungkook kenapa bisa di sini? "tanya Daniel menunjuk kearah Jungkook yang terduduk di sampingnya.
"Dia membuat kan ku ini. Aku memintanya tadi"Ucap Somi menjawab pertanyaan Daniel
"Kenapa tidak minta sama aku saja. Kan aku juga bisa membuatnya"Ucap Daniel lalu mendudukan dirinya di samping Somi.
"Di sedang ha—"Cepat-cepat Somi menutup mulut Jungkook yang hampir memberitaukan Daniel kalau dia hamil.
"Tidak dia datang berkunjung saja Niel"Ucap somi menyakinkan Daniel. Daniel memandang bingung keduanya setelah itu mengangguk.
"Sudahlah aku pulang dulu. Somi kalau mengingkan sesuatu lagi telpon saja yah"Ucao Jungkook mengelus rambut Somi dan Somi hanya mengangguk antusias dan tersenyum
"Baiklah hati-hati di jalan"Ucap Somi lalu melirik Daniel yang masih terduduk di sofa sambil meriknya sekilas.
"Sayang"Panggil Somi lembut lalu naik ke pangkuan Daniel agar bisa melihat raut wajah kesal Daniel
"Sayang jangan marah maafkan aku"Ucap Somi lagi dan mengkalungkan tangan nya ke leher Daniel.Daniel kemudian memandang Somi yang tengah menatap dengan mata berkaca-kaca Daniel seketika mulai panik dengan Somi yang akan menangis.
"Astaga kenapa menangis. Aku kan tidak melakukan apa-apa"Ucap Daniel yang membuat Somi seketika menangis makin kencang
"Ka—kamu marah hiks sa—ma a—ku hiks"Ucap Somi sesegukan dan menundukan kepalanya enggan melihat Daniel
"Aku tidak marah hanya saja kamu membuat aku khawatir tadi saat menelpon terus kamu menangis kamu kira aku tidak panik tadi. Lalu setelah pulang ke rumah kamu malah sedang asik dengan Jungkook"Jelas Daniel yang membuat tersenyum di selah sesegukan nya lalu mengangkat kepalanya melihat Daniel yang masih terlihat kesal.
"Aku mau ini"Ucap Somi yang membuat Daniel bingung. Kenapa meminta biasanya langsung menciumnya saja pikir Daniel.
"Daniel aku mau—"Daniel langsung mencium bibir Somi yang sedari tadi mengerengek minta di cium.Somi tersenyum di sela ciumanya lalu melepasnya dan beralih dengan leher Daniel dan membuat banyak bekas kemerahan di sana.
Daniel jadi bingun kenapa Somi melakukan nya. Biasanya dia malu untuk melakukan hal vulgar seperti ini. Kenapa jadi begitu sensitif sendiri saat dengan bersama Daniel.
"Kenapa melakukan ini. Biasanya juga tidak pernah"Ucap Daniel saat melihat Somi yang tengah asik membentuk kiss mark di seluruh tubuh Daniel.
Somi tidak menjawab ucapnya Daniel. Somi memilih membuka kaos Daniel yang masih di pakainya dengan susah payah Somi membukanya dengan sedikit saja tidak terima melepaskan tau tanya dengan tubuh Daniel.
Setelah melepaskan pakaian atas Daniel Somi kembali mendekatkan lebih lagi denga tubuh Daniel. Daniel yang awal nya biasa saja kini mulai merasa Somi akan melanjutkan ya sampai ke kamar.
"Lanjut di kamar saja"Ucap Daniel yang membuat Somi menggeleng kepalanya cepat.
"Tidak mau di sini saja aku mau di sini"Ucap Somi lagi kemudian mencium bibir Daniel dengan sedikit kasar.
Daniel hanya menurut setelah ini ikut melakukan apa yang Somi lakukan tadi kepada. Dan lebih mengangkat tubuh Somi agar bisa menguasainya.
Somi kemudian melaps tau tanya dengan Daniel lalu melepas pakaian katanya yang menyisakan bra saja dengan celana pendek yang masih di pakainya lalu kembali naik ke pangkuan Daniel. Daniel dengan sigap membantu Somi untuk memposisikan dirinya lebih nyaman di pangkuannya.
"Kamu kenapa bisa seperti ini?"Tanya Daniel bingung memandang tubuh Somi yang terbuka
"Aku tidak tau sayang. Mungkin karna ini"Ucap Somi mengelus perutnya di depan Daniel yang membuat Daniel bingung seketika.
"Kenapa dengan perutmu apa sedang sakit saat muntah tadi"Tanya Daniel tanganya ter-ulur menyentuh perut Somi.
"Tidak mungkin karna aku hamil sayang"Ucap Somi yang membuat Daniel menatap nya tidak percaya.
"Tidak mungkin! Kamu bercanda kan sayang?"Ucap Daniel kembali memang perut Somi."Kamu tidak bohong kan. Di dalamnya ada anakku"Tanya Daniel menunjuk perut Somi yang masih rata. Daniel yang antusias dengan ya apa yang Somi ucapkan. Sedangkan Somi yang mendengar hanya tersenyum lalu mengangguk yakin
"Kenapa tidak bilang dari tadi astaga?"Tanya Daniel melihat raut wajah serius Somi "Sekarang kau menginginkan sesuatu"Lanjut Daniel kembali mengelus perut rata Somi.
"Aku tidak mau. Yang aku ingkan ada di depanku Daddy "Ucap Somi membuat suaranya seperti anak kecil. Daniel kemudian tertawa dengan tingkah Somi yang menggemaskan.
"Oke baiklah panggilan anak untuk kita Daddy dan juga Mommy kau setuju"Ucap Daniel membuat Somi menganggukkan kepalanya antusias.
"Baiklah sayang mau melanjutkan atau di tunda dulu. Kita harus periksa ke dokter"Ucap Daniel dengan lembut
"Aku mau kamu. Dokter nanti saja"Ucap Somi memeles.
"Baiklah-bailah tapi tidak disini. Kita bisa terlihat dari luar rumah kita terbuka dengan kaca tinggi itu"Tunjuk Daniel di depan kaca tembus pandang yang sampai ke jalan rumahnya.
"Aku mau di sini. Apa susahnya tinggal tutup Gordennya"Ucap Somi lalu beranjak berdiri menutup Semua tempat yang dapat di lihat dari luar. Setelah selesai Somi kembali duduk di pangkuan Daniel dengan senyuman manis.
"Kenapa seantusias ini melakukanya biasanya kamu malu-malu"Ucap Daniel hanya ingin menggoda Somi
Somi tidak memperdulikan ucao Daniel Somi lebih memilih untuk mencium bibir Daniel dengan kembut. Daniel menyambutnya dengan semangat sedangkan Somi hanya tersenyum.
--------------------------
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy↔ Kang Daniel ❤ Jeon Somi
Romance"Lo gila yah suka sama gue" Somi "Yah gue gila karna lo bisa, rubah hidup gue yang nakal jadi seperti sekarang ini som! " Daniel Ini FF pertama gue maaf kalo ga bagus yah gue bikin ya susah payah ☺ tolong di hargai yah kata - katanya...