50

821 48 1
                                    

Warning 18+













Somi dan Jungkook kini duduk bersandar di sofa yang tengah menonton tv. Dengan  Somi  yang  asik  meminum  Jus  Strobery buatan  Jungkook

"Kau sudah memeriksanya ke dokter?"Tanya Jungkook mengalihkan pandangnya ke arah Somi. Somi menggeleng cepat.

"Belum aku baru tau tadi pagi Oppa"Jawab Somi sambil tersenyum senang. Jungkook yang melihatnya kemudian tersenyum dan mencubit kedua pipi Somi dengan keras.

"Kau menggemaskan saat tengah hamil seperti ini"Ucap Jungkook yang kemudian Somi memandangnya dengan kesal.

"Sudah pulang sana Oppa mengejek ku"Ucap Somi lalu memalingkan wajahnya malas melihat Jungkook.

"Hey kenapa marah aku kan cuma bercanda saja. Kau memang akan sensitif mendengar seperti itu karena memang tengah hamil muda"Ucap Jungkook lalu mengelus puncuk kepala Somi

"Aku tidak—"Somi mengedarkan pandangan saat pintu rumahnya terbuka. Menampilkan Daniel yang terburu-buru masuk kedalam rumah.

"Sayang ada ap—"Ucap Daniel terpotong setelah melihat keadaan Somi baik-baik saja dengan memegang gelas berisik Jus.

"Kamu kenapa terburu-buru seperti itu? "Tanya Somi bingung. Jungkook juga memandang Daniel dengan bingung

"Jungkook kenapa bisa di sini? "tanya Daniel menunjuk kearah Jungkook yang terduduk di sampingnya.

"Dia membuat kan ku ini. Aku memintanya tadi"Ucap Somi menjawab pertanyaan Daniel

"Kenapa tidak minta sama aku saja. Kan aku juga bisa membuatnya"Ucap Daniel lalu mendudukan dirinya di samping Somi.

"Di  sedang  ha—"Cepat-cepat Somi  menutup  mulut  Jungkook  yang  hampir  memberitaukan  Daniel  kalau  dia  hamil.

"Tidak  dia  datang  berkunjung saja Niel"Ucap somi  menyakinkan  Daniel. Daniel  memandang  bingung  keduanya  setelah  itu  mengangguk.

"Sudahlah aku  pulang  dulu. Somi  kalau  mengingkan  sesuatu  lagi  telpon  saja  yah"Ucao  Jungkook  mengelus  rambut  Somi  dan  Somi  hanya  mengangguk antusias dan  tersenyum

"Baiklah  hati-hati di  jalan"Ucap  Somi  lalu  melirik  Daniel  yang  masih  terduduk  di  sofa  sambil  meriknya  sekilas.

"Sayang"Panggil  Somi  lembut lalu  naik  ke pangkuan  Daniel  agar  bisa  melihat  raut  wajah  kesal  Daniel

"Sayang  jangan  marah  maafkan  aku"Ucap  Somi  lagi  dan  mengkalungkan  tangan nya  ke leher  Daniel.Daniel  kemudian  memandang  Somi  yang  tengah  menatap  dengan  mata  berkaca-kaca Daniel  seketika mulai  panik  dengan  Somi  yang  akan  menangis.

"Astaga  kenapa  menangis. Aku kan  tidak  melakukan  apa-apa"Ucap  Daniel  yang  membuat  Somi  seketika  menangis  makin  kencang

"Ka—kamu  marah  hiks  sa—ma  a—ku hiks"Ucap  Somi  sesegukan  dan  menundukan  kepalanya enggan  melihat  Daniel

"Aku  tidak  marah  hanya  saja  kamu  membuat  aku  khawatir tadi  saat  menelpon  terus  kamu  menangis  kamu  kira  aku  tidak  panik  tadi. Lalu  setelah  pulang  ke  rumah  kamu  malah  sedang  asik  dengan  Jungkook"Jelas  Daniel  yang  membuat  tersenyum  di  selah  sesegukan  nya  lalu  mengangkat  kepalanya  melihat  Daniel  yang  masih  terlihat  kesal.

"Aku  mau  ini"Ucap  Somi  yang  membuat  Daniel  bingung. Kenapa  meminta  biasanya  langsung  menciumnya  saja  pikir  Daniel.

"Daniel  aku  mau—"Daniel  langsung  mencium  bibir  Somi  yang  sedari  tadi  mengerengek  minta  di  cium.Somi  tersenyum  di  sela  ciumanya lalu  melepasnya  dan  beralih  dengan  leher  Daniel  dan  membuat  banyak  bekas  kemerahan  di  sana.

Daniel  jadi  bingun  kenapa  Somi  melakukan nya. Biasanya  dia  malu  untuk  melakukan  hal  vulgar  seperti  ini. Kenapa  jadi  begitu  sensitif sendiri  saat  dengan  bersama  Daniel.

"Kenapa  melakukan  ini. Biasanya  juga  tidak  pernah"Ucap  Daniel  saat  melihat  Somi  yang  tengah  asik  membentuk  kiss  mark  di  seluruh  tubuh  Daniel.

Somi  tidak  menjawab  ucapnya  Daniel. Somi  memilih  membuka  kaos  Daniel  yang  masih  di  pakainya  dengan  susah  payah  Somi  membukanya  dengan  sedikit  saja  tidak  terima  melepaskan  tau tanya  dengan  tubuh  Daniel.

Setelah melepaskan  pakaian atas  Daniel  Somi  kembali  mendekatkan lebih  lagi  denga  tubuh  Daniel. Daniel  yang  awal  nya  biasa  saja  kini  mulai  merasa  Somi  akan  melanjutkan ya  sampai  ke  kamar.

"Lanjut  di  kamar  saja"Ucap  Daniel  yang  membuat  Somi  menggeleng kepalanya  cepat.

"Tidak  mau  di  sini  saja  aku  mau  di  sini"Ucap  Somi  lagi  kemudian  mencium  bibir  Daniel  dengan  sedikit  kasar.

Daniel  hanya  menurut  setelah  ini  ikut  melakukan  apa  yang  Somi  lakukan  tadi  kepada. Dan  lebih  mengangkat  tubuh  Somi  agar  bisa  menguasainya.

Somi  kemudian  melaps  tau tanya  dengan  Daniel  lalu  melepas  pakaian katanya  yang  menyisakan  bra  saja  dengan  celana  pendek  yang  masih  di  pakainya lalu  kembali  naik  ke  pangkuan  Daniel. Daniel  dengan  sigap  membantu  Somi  untuk  memposisikan dirinya  lebih  nyaman  di  pangkuannya.

"Kamu  kenapa  bisa  seperti  ini?"Tanya  Daniel  bingung memandang  tubuh  Somi  yang  terbuka

"Aku  tidak  tau  sayang. Mungkin  karna  ini"Ucap  Somi  mengelus  perutnya  di  depan  Daniel  yang  membuat  Daniel  bingung  seketika.

"Kenapa  dengan  perutmu  apa  sedang  sakit  saat  muntah  tadi"Tanya  Daniel  tanganya  ter-ulur  menyentuh  perut  Somi.

"Tidak  mungkin  karna  aku  hamil  sayang"Ucap  Somi  yang  membuat  Daniel  menatap nya  tidak  percaya.

"Tidak  mungkin! Kamu  bercanda kan  sayang?"Ucap  Daniel  kembali  memang  perut  Somi."Kamu  tidak  bohong kan. Di  dalamnya  ada  anakku"Tanya  Daniel menunjuk perut Somi yang masih rata. Daniel yang antusias dengan ya apa yang Somi ucapkan. Sedangkan Somi  yang  mendengar  hanya  tersenyum lalu  mengangguk yakin

"Kenapa  tidak  bilang  dari  tadi  astaga?"Tanya  Daniel  melihat  raut  wajah  serius  Somi "Sekarang  kau  menginginkan  sesuatu"Lanjut  Daniel  kembali  mengelus  perut  rata  Somi.

"Aku  tidak  mau. Yang  aku  ingkan  ada  di  depanku Daddy "Ucap Somi membuat suaranya  seperti  anak  kecil. Daniel  kemudian  tertawa  dengan  tingkah  Somi  yang  menggemaskan.

"Oke  baiklah  panggilan  anak  untuk  kita  Daddy dan  juga  Mommy  kau  setuju"Ucap  Daniel  membuat  Somi  menganggukkan kepalanya  antusias.

"Baiklah  sayang  mau  melanjutkan  atau  di  tunda  dulu. Kita  harus  periksa  ke  dokter"Ucap  Daniel  dengan  lembut

"Aku  mau  kamu. Dokter  nanti  saja"Ucap  Somi  memeles.

"Baiklah-bailah  tapi  tidak  disini. Kita  bisa  terlihat  dari  luar  rumah  kita  terbuka  dengan  kaca  tinggi  itu"Tunjuk  Daniel  di  depan  kaca  tembus  pandang  yang  sampai  ke  jalan  rumahnya.

"Aku  mau  di  sini. Apa  susahnya  tinggal  tutup  Gordennya"Ucap  Somi  lalu  beranjak  berdiri  menutup  Semua  tempat  yang  dapat  di lihat  dari  luar. Setelah  selesai Somi  kembali duduk  di  pangkuan  Daniel  dengan  senyuman manis.

"Kenapa  seantusias  ini  melakukanya  biasanya  kamu  malu-malu"Ucap Daniel  hanya  ingin  menggoda  Somi

Somi  tidak  memperdulikan ucao  Daniel  Somi  lebih  memilih  untuk  mencium  bibir  Daniel  dengan  kembut. Daniel  menyambutnya  dengan  semangat sedangkan  Somi  hanya  tersenyum.







--------------------------

TBC



Bad Boy↔ Kang Daniel ❤ Jeon SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang