56

647 44 2
                                    

Delapan bulan berlalu kini perut buncit Somi sudah terlihat dengan jelas. Somi yang terus merawat buah hatinya yang masih di dalam perutnya itu terus saja tersenyum tampa henti.

Sama halnya juga dengan Daniel, Daniel tidak pernah meninggal Somi di saat ada masalah genting sedikitpun, setiap Somi keluar rumah pasti dia akan menemaninya kemana saja.

"Mau kemana?? "Tanya Daniel saat melihat Somi memakai pakaian rapi dengan tidak memperlihatkan dia sebagai seorang ibu hamil.

"Keluar sebentar saja sama teman kok, jangan ikutin yah awas ajah kalau sampe di ikutin"Ucap Somi berjalan kearah Daniel yang sedang duduk di sofa ruangan tengah lalu mengecup pipinya sekilas.

"Aku pergi yah"Ucap Somi melambaikan tangannya kepada Daniel. Daniel hanya mengangguk kepalanya mengerti.

Setelah Somi keluar dari rumah Daniel cepat-cepat masuk kedalam kamar untuk mengganti pakaian. Daniel tidak akan membiarkan Somi pergi sendirian keluar rumah apalagi setiap saat Yerim selalu mengirimkan dia pesan ancaman.

Setelah selesai Daniel keluar dari rumah lalu memasuki mobilnya yang terparkir di garasi, mengikuti Somi yang menjalankan mobilnya dengan perlahan agar tidak terjadi kecelakaan nantinya.

Daniel menghentikan mobil saat melihat Somi juga memberhentikan mobilnya di depan cafe kecil tapi terlihat mewah saat masuk kedalam nya.

Somi keluar dari mobilnya menuju cafe tersebut tidak lupa dengan senyuman manisnya saat memasuki cafe itu.

Daniel juga ikut keluar dari mobilnya mengikuti Somi dengan menutupi dirinya menggunakan masker dan juga topi saat memasuki cafe. Daniel kemudian mencari keberadaan Somi yang ntah pergi kemana.

Daniel  membulatkan  matanya  saat  melihat  Somi  Dan  juga Yerim  duduk  berhadapan  dengan  Somi  Yang  terseyum  manis  kepada  Yerim  sedangkan  Yang  seyumin  hanya  tersenyum  licik  kedapa  Somi  Yang  tidak  melihatnya. Daniel  sempat  melihatnya  Dan  dengan  perlagan  mengampiri  meja  tempat  Somi  Dan  juga  Yerim.

"Makan  siang?"Tanya  Daniel  berpura-pura  tidak  tau  apa-apa. Somi  mengenali  suara  itu, Somi  kemudian  mendoakkan  kepalanya  melihatnya  seseorang  Yang  tengah  berdiri  di sampingnya  dengan  masker  di  wajah  Dan  juga  topi. Daniel  kemudian  membuka  topi  dan juga  masker  yang ia  kenakan, seketika  itu  juga  Somi membulat.

"Sedang  apa  di  sini?"Tanya  Somi  saat  tau  Daniel  kembali  mengikutinya "Jangan  bilang  kamu  mengikuti  aku  lagi  kan?"Ucap  Somi  kepada  Daniel  Tampa  memperdulikan  pandangan  Daniel  Yang  terus  menelisik  tatapan  Yerim.

"Buat  apa  lagi  bertemu  denganya? Sudah  aku  bilang  bukan  jangan  pernah  bertemu  denganya  lagi"Marah  Daniel  mengalihkan  pandang nya  Somi  Yang  sudah  mulai  ketakutan.

"Kau! Hal  jahat  apa  lagi  Yang  ingin  yang kau  lakukan  kepada  istriku  setelah  beberapa  bulan  terakhir  ingin  melukainya  Dan  ingin membunuh  juga  anakku  yang  bahkan  belum  lahir"Ucap  Daniel  marah  kepada  Yerim  yang  melihatnya  santai  tanpa  beban  sedikitpun. Ucapan  Daniel  juga  berhasil  mengalihkan  fokus  orang-orang  yang  berada  di  cafe  tersebut.

"Dan...."Kata-kata  Somi  terpotong  dengan  ucapan  marah  Daniel"Diam  kamu  cukup diam saja"Ucap  Daniel  lalu  beralih  melihatnya minuman  jus yang  telah  di  minum  setengah  oleh  Somi "Minuman  ini! Kau  beri  racun  apa  lagi  hah! Tidak  cukup  menyakiti  istriku  dengan  perlahan"Kata Daniel  lalu  menumpahkan  minuman  jus tersebut  di  lantai  sampai  habis. Setelah  gelas  kosong  barulah  terlihat  kalau  gelas  tersebut terdapat  cairan  bermarna  merah  di  akhir  tetesan  jus  tersebut.

Somi  kemudian  membulat kan  matanya  lalu  menutup  mulutnya  tidak  percaya  akan  hal  jahat  terhadapnya  yang  di  lakaukan  oleh  Yerim.

Somi  kemudian  beralih  melihat Yerim  yang  sock  dengan  Daniel yang  mengungkap  kebenarannya. Yerim  langsung  beranjak  berdiri  menghadap  kearah  Daniel

"Kau Gila, mana mungkim  aku  melakukanya! Aku  datang  kesini  hanya  untuk  meminta  maaf  kepada  Somi  karena  aku...."Kata-kata  Yerim  terpotong  dengan  ringisan  Somi  yang  terdengar  menyakitkan  bagi  Daniel. Daniel  terperangah  melihat  darah  segar  kelyar  dari  pergelangan  kaki  Somi. Somi  kemudian memegai  perutnya  yang  teresa amat  sakit  itu  Dan  mencoba  menggapai  Daniel. Daniel  kemudian  menyiampan  gelas yang  sudah  kosong  tersebut  lalu  menghampiri  Somi  dengan pandangan  khawatir  melihat  Somi  yang  merasa  sakit. Kemudian  Daniel  denganya  cepat  menggedong  Somi.

"Urusan  kita  belum  selesai!!! Jika  terjadi  apa-apa terhadap  istriku  atau  anakku  kau  harus  bertanggung  jawab"Ucap  Daniel  sebelum  pergi  meninggalkan  Yerim  lalu  membawa  Somi  kerumah  sakit.

Bukan  namanya  Lee  Yerim  jika  menghancurkan  apa  yang  dia  mau  dengan  keselamat  orange  lain. Yerim  kemudian  tertawa  sinis  lalu  meninggal  cafe  tersebut  tidak  lupa  meninggalkan  uang  untuk  membayar  pesanannya  tadi



-----------------

TBC

Mian  kalau  kependekan  yeah  soalnya  ntar  malam  cap  nya  panjang  kok  tenang  ajah 😊

Kurasa  capt  nya  sampe  sini  dulu  yeah  guys  hehe  soalnya  lagi  sibuk  dengan  pelajaran  sekolah 😂😂

Bentar  malam  ku  post  lagi  kok  tennag  ajah  tapi  jangan  lupa  vote  yahh  soalnya  aku  Capek  mikir  juga  okey  guys.

Aku  lupa  yang  setia  nunggu  cerita  aku  jangan  dulu  di  hapus  dari  web  kalian  yeah 😂😂 kubakal  senang  kalau  kalian  selalu  menunggu  aku  post  cerita  ini  yang  suka  comment juga  terima  kasih.


Aku  hampir  lupa  cerita  ini  juga  udah  mau  tamat  guys  hehhehe  tunggu  ajah  yahh  aku  bakal  post  setiap  hari  lagi  sekarang 😂😂


Bad Boy↔ Kang Daniel ❤ Jeon SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang