Delapan bulan berlalu kini perut buncit Somi sudah terlihat dengan jelas. Somi yang terus merawat buah hatinya yang masih di dalam perutnya itu terus saja tersenyum tampa henti.
Sama halnya juga dengan Daniel, Daniel tidak pernah meninggal Somi di saat ada masalah genting sedikitpun, setiap Somi keluar rumah pasti dia akan menemaninya kemana saja.
"Mau kemana?? "Tanya Daniel saat melihat Somi memakai pakaian rapi dengan tidak memperlihatkan dia sebagai seorang ibu hamil.
"Keluar sebentar saja sama teman kok, jangan ikutin yah awas ajah kalau sampe di ikutin"Ucap Somi berjalan kearah Daniel yang sedang duduk di sofa ruangan tengah lalu mengecup pipinya sekilas.
"Aku pergi yah"Ucap Somi melambaikan tangannya kepada Daniel. Daniel hanya mengangguk kepalanya mengerti.
Setelah Somi keluar dari rumah Daniel cepat-cepat masuk kedalam kamar untuk mengganti pakaian. Daniel tidak akan membiarkan Somi pergi sendirian keluar rumah apalagi setiap saat Yerim selalu mengirimkan dia pesan ancaman.
Setelah selesai Daniel keluar dari rumah lalu memasuki mobilnya yang terparkir di garasi, mengikuti Somi yang menjalankan mobilnya dengan perlahan agar tidak terjadi kecelakaan nantinya.
Daniel menghentikan mobil saat melihat Somi juga memberhentikan mobilnya di depan cafe kecil tapi terlihat mewah saat masuk kedalam nya.
Somi keluar dari mobilnya menuju cafe tersebut tidak lupa dengan senyuman manisnya saat memasuki cafe itu.
Daniel juga ikut keluar dari mobilnya mengikuti Somi dengan menutupi dirinya menggunakan masker dan juga topi saat memasuki cafe. Daniel kemudian mencari keberadaan Somi yang ntah pergi kemana.
Daniel membulatkan matanya saat melihat Somi Dan juga Yerim duduk berhadapan dengan Somi Yang terseyum manis kepada Yerim sedangkan Yang seyumin hanya tersenyum licik kedapa Somi Yang tidak melihatnya. Daniel sempat melihatnya Dan dengan perlagan mengampiri meja tempat Somi Dan juga Yerim.
"Makan siang?"Tanya Daniel berpura-pura tidak tau apa-apa. Somi mengenali suara itu, Somi kemudian mendoakkan kepalanya melihatnya seseorang Yang tengah berdiri di sampingnya dengan masker di wajah Dan juga topi. Daniel kemudian membuka topi dan juga masker yang ia kenakan, seketika itu juga Somi membulat.
"Sedang apa di sini?"Tanya Somi saat tau Daniel kembali mengikutinya "Jangan bilang kamu mengikuti aku lagi kan?"Ucap Somi kepada Daniel Tampa memperdulikan pandangan Daniel Yang terus menelisik tatapan Yerim.
"Buat apa lagi bertemu denganya? Sudah aku bilang bukan jangan pernah bertemu denganya lagi"Marah Daniel mengalihkan pandang nya Somi Yang sudah mulai ketakutan.
"Kau! Hal jahat apa lagi Yang ingin yang kau lakukan kepada istriku setelah beberapa bulan terakhir ingin melukainya Dan ingin membunuh juga anakku yang bahkan belum lahir"Ucap Daniel marah kepada Yerim yang melihatnya santai tanpa beban sedikitpun. Ucapan Daniel juga berhasil mengalihkan fokus orang-orang yang berada di cafe tersebut.
"Dan...."Kata-kata Somi terpotong dengan ucapan marah Daniel"Diam kamu cukup diam saja"Ucap Daniel lalu beralih melihatnya minuman jus yang telah di minum setengah oleh Somi "Minuman ini! Kau beri racun apa lagi hah! Tidak cukup menyakiti istriku dengan perlahan"Kata Daniel lalu menumpahkan minuman jus tersebut di lantai sampai habis. Setelah gelas kosong barulah terlihat kalau gelas tersebut terdapat cairan bermarna merah di akhir tetesan jus tersebut.
Somi kemudian membulat kan matanya lalu menutup mulutnya tidak percaya akan hal jahat terhadapnya yang di lakaukan oleh Yerim.
Somi kemudian beralih melihat Yerim yang sock dengan Daniel yang mengungkap kebenarannya. Yerim langsung beranjak berdiri menghadap kearah Daniel
"Kau Gila, mana mungkim aku melakukanya! Aku datang kesini hanya untuk meminta maaf kepada Somi karena aku...."Kata-kata Yerim terpotong dengan ringisan Somi yang terdengar menyakitkan bagi Daniel. Daniel terperangah melihat darah segar kelyar dari pergelangan kaki Somi. Somi kemudian memegai perutnya yang teresa amat sakit itu Dan mencoba menggapai Daniel. Daniel kemudian menyiampan gelas yang sudah kosong tersebut lalu menghampiri Somi dengan pandangan khawatir melihat Somi yang merasa sakit. Kemudian Daniel denganya cepat menggedong Somi.
"Urusan kita belum selesai!!! Jika terjadi apa-apa terhadap istriku atau anakku kau harus bertanggung jawab"Ucap Daniel sebelum pergi meninggalkan Yerim lalu membawa Somi kerumah sakit.
Bukan namanya Lee Yerim jika menghancurkan apa yang dia mau dengan keselamat orange lain. Yerim kemudian tertawa sinis lalu meninggal cafe tersebut tidak lupa meninggalkan uang untuk membayar pesanannya tadi
-----------------
TBC
Mian kalau kependekan yeah soalnya ntar malam cap nya panjang kok tenang ajah 😊
Kurasa capt nya sampe sini dulu yeah guys hehe soalnya lagi sibuk dengan pelajaran sekolah 😂😂
Bentar malam ku post lagi kok tennag ajah tapi jangan lupa vote yahh soalnya aku Capek mikir juga okey guys.
Aku lupa yang setia nunggu cerita aku jangan dulu di hapus dari web kalian yeah 😂😂 kubakal senang kalau kalian selalu menunggu aku post cerita ini yang suka comment juga terima kasih.
Aku hampir lupa cerita ini juga udah mau tamat guys hehhehe tunggu ajah yahh aku bakal post setiap hari lagi sekarang 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy↔ Kang Daniel ❤ Jeon Somi
Romansa"Lo gila yah suka sama gue" Somi "Yah gue gila karna lo bisa, rubah hidup gue yang nakal jadi seperti sekarang ini som! " Daniel Ini FF pertama gue maaf kalo ga bagus yah gue bikin ya susah payah ☺ tolong di hargai yah kata - katanya...