57

1.1K 64 11
                                    

Daniel langsung membawa Somi kerumah sakit, tentang mobil yang Somi kendarai menuju cafe tadi Daniel sudah menyuruh orang untuk mengatar pulang mobil tersebut.

Daniel menyetir dengan kecepatan diatas rata-rata membuatnya lupa kalau ia telah melanggar lalu lintas karena menerobos lampu merah.

Daniel semakin panik saat tau kalau Somi sudah tidak bersuara saat Daniel mulai mengendarai mobilnya. Daniel kemudian menoleh kearah Somi lalu menggengam tangan kanan Somi menautkan ke jari-jari nya.

"Sayang jangan membuatku takut dengan kamu yang tidak sadarkan diri"Ucap Daniel pelan lalu sedikit melambatkan laju mobilnya.

Daniel kembali menggenggam erat tangan dingin Somi yang sudah memucat. Daniel kemudian merasakan pergerakan dari tangan Somi yang juga menggenggam erat tangannya.

"Sayang kamu mendengarkukan, jangan tidur dulu sayang kita sebentar lagi sampai"Ucap Daniel sebelum menggoyang kan tangan Somi dengan pelan agar terbangun dari pingsan nya.

"Daniel....hikss.....hiks...sakit sekali hiks..."Ucap Somi dengan sura lirih karena kesakitan. Daniel yang mendengar itu merasa perih karena Somi yang sedari tadi pingsan akhirnya kembali bersuara.

Setelah empat puluh lima menit mengendarai mobil dengan rumah sakit yang cukup jauh itu akhirnya Daniel sampai. Daniel kemudian mematikan mesin mobilnya lalu memandang sejenak kearah Somi dengan tersenyum.

Daniel keluar dari mobil lalu berteriak memanggil dokter dan suster untuk membantu istrinya yang kesakitan di dalam mobil. Setelah Somi terbaring di atas brankar rumah sakit, Somi terus saja memegai perutnya yang kesakitan itu tidak lupa juga menggenggam tangan Daniel dengan erat.

"Maaf tuan anda tidak boleh masuk, silahkan tunggu di luar"Ucap suster tersebut sebelum menutup pintu ruang operasi.

Kenapa ruang operasi karena memang Somi sudah di perkirakan akan melahirkan di bulan kedelapan kangduangnya. Padahal belum waktu nya tinggal menunggu beberapa minggu saja, tapi ini mungkin karena Somi meminum racun yang di berikan oleh Yerim.

Daniel kemudian duduk diantara kursi yang berada di rumah sakit tersebut. Kemudian Daniel merogoh saku celananya mengambil ponsel untuk menelpon keluarganya dan keluarga Somi juga.

Daniel memposisikan ponselnya di depan telinganya saat sudah tersambung suara berat orang yang tengah di telpon Daniel mulai terdengar.

"Hallo Daniel ada apa? "Tanya Wonwoo yang ternyata di telpon oleh Daniel

"Hyung, Papa dan Mama kapan pulang? "tanya Daniel kepada Wonwoo

"Kenapa menyakana mereka tumben sekali? Memangnya ada apa sampai menanyakan mereka? "tanya Wonwoo lagi

"Hyung Somi mas... "Ucapan Daniel terpotong dengan suara pintu terbuka ruangan operasi terbuka menampilkan dokter cantik yang di kenal Daniel tengah menangani Somi.

"Daniel aku ingin meminta izin apakah aku bisa mengoperasi istri mu? "Tanya dokter Yena yang ternyata teman sekelas Daniel dulu.

"Apa? Apa memang harus di operasi? Bukankah kamu pernah bilang dia akan melahirkan secara normal? "Tanya Daniel kaget

"Istrimu sudah banyak meminum racun tersebut yang sudah menyebar ke dalam tubuhnya, dan anakmu yang masih ada di dalam perut pun juga pasti sudah merasakan reaksi racun itu, jadi kita harus bertindak segera sebelum terlambat"Ucap dokter Yena panjang lebar membuat Daniel membeku seketika.

"Hallo  Daniel  apa  yang  terjadi  dengan  Somi?"Ucap  Wonwoo panik  saat  mendengar  suara  dokter  yang  berbicara  kalau  Somi  harus  di  operasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Boy↔ Kang Daniel ❤ Jeon SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang