My Cogan

2|Mulai.

Ambisi yang terlalu besar, akan kalah dengan cintaku yang sangat besar
_

_____

"Whatt????"

"Lo serius?" Gyna tidak percaya apa yang dikatakan Killa barusan.

"Ya kali becanda bego," celetuk Killa.

"Lo yakin?" kini Yenaa yang kurang percaya.

"Ya gue yakin."

"Sadar diri dulu lah Killa!"

"Lo itu TEPOS! Rata semua."

"Lagian otak lo pas-pas an, wajah juga pas pas an!"

Killa memutar bola matanya malas, bukannya mendukung Killa, malahan mereka membuat semangat Killa untuk mendapatkan Satria hancur.

"Haduh Killa! Lo kerasukan apa? Mending lo fikir sendiri, emang seorang ada cowok yang mau sama lo?" cerca Gyna. Benar yang di katakan Gyna dan Yenaa, tidak ada hal yang istimewa dari diri Killa, body? Killa jauh ketinggalan di belakang! Otak? Oh ini tidak! Killa itu susah dalam segala hal pelajaran. Wajah? Biasa-biasa saja, tidak manis, tidak imut, dan tidak cantik, malah membosankan, menurut Gyna dan Yenaa.

"Udah, fikiran gue dah bulat!" Killa segera beranjak dari tempat duduk, sedangkan kedua sahabat Killa hanya bisa melongo, mematung melihat kepergian Killa.

***

"Eh! Ry! Lo tau gak sih?"

"Sekali lagi lo panggil gue Ry, Gue ceburin lo ke laut!" Hary memang sangat tidak suka ada seseorang memanggil dirinya Ry! Walaupun itu keluarga sendiri.

"Yaelah, kaya emak gue yang lagi pms lo bangsat."

Tiba-tiba Yenaa, memegangi pundak Hary.

Hary memutar bola matanya malas, "Mau cerita apaan sih lo saudara lacknat!"

"Kal----"

"Yenaaaa..." teriak Gyna dengan suara cemprengnya.

"Apaan sih?"

"Ikut gue!" Gyna tanpa babibu, langsung menarik tangan Yenaa, tidak peduli jika Yenaa meringis kesakitan.

"Aneh," desih Hary, ia melanjutkan membaca buku Ilmiah yang ada di tangannya.

"DORRRR!!!!"

"Kaget anjing!" umpat Hary, sedangkan laki-laki yang bernama Kiki itu hanya terkekeh.

"Lo tiap hari pms ya?"

"Dasar tuyul! Lo kira gue cewek?"

"Kan nama lo Riry."

"Bacot." Hary menatap Kiki tajam.

"Kelas." Kiki dan Hary yang tau suara yang tidak asing bagi mereka itu, langsung menoleh ke arah Satria-- pemilik suara dingin.

"Kelas? Kenapa? Takut dicuri?"

"Ke kelas." lagi-lagi Kiky dan Hary tidak mengerti apa yang di ucap kan prasasti hidup yang ada di hadapan mereka.