9|Marah?

1.3K 52 0
                                    

Satria tersenyum puas apa yang ia saksikan barusan, Killa tampak pulang dengan sendiri tanpa ada Alga.

"Bagus deh," ujar Satria lega, Satria berbalik badan.

''Astgafurulllah!!"

"Ngapain kalian di sini?" tanya Satria dengan panik, mungkin dia takut dua makhluk astral dihadapannya tahu apa yang sedang Satria pantau.

"Lo yang ngapain di sini, ayo pulang." Hary menarik tangan Satria dengan paksa, sementara Kiki hanya geleng-geleng kepala melihat Hary yang semakin menggila.

"Eh itu bukannya Alga ya?" tunjuk Kiki, Alga berjalan ke arah cewek yang berdiri di depan gerbang.

"Bukan, itu tuan crab."

Kiki dan Satria menatap tajam ke arah Hary, remaja sengklek itu selalu tidak pernah memahami suasana, apakah sedang berguarau atau sedang serius.

"He kayanya itu juga Killa deh," ujar Kiki mulai serius, sementara ekspresi sudah datar.

"Yuk samperin, gue nyium bau-bau jadian nih." tanpa dosa Hary menarik tangan Satria dan Kiki dengan paksa namun, dengan juat Satria menolak.

"Gak, duluan aja." Kiki bertukar pandangan, melihat Killa yang jauh disana berdua dengan Alga dan melihat Satria dengan tatapan tak suka, ia jadi paham apa permasalahan saat ini.

"Lo pulang sama Killa, gue sama Hary gampang, naik kuda." Satria menatap Kiki seolah tak percaya, antara bimbang menuruti omongan Kiki atau menuruti gengsinya yang tak kian habis.

"Pake helem gak Ki?" tanya Hary polos.

"Pake batok kelapa."

"Yang kecil atau gede?"

"Yang kecil aja biar samaan kaya otak lo."

Satria dengan menahan tawa mengusap punggung Hary, sahabat sengkleknya itu.

"Sabar ya tolol."

"Iya gue tolol, bego Biologi, bego fisika, bego kimia, bego mtk tapi masuk Ipa."

"Sad," ujar Kiki dan Satria bersamaan.

Mereka tertawa kencang bersamaan, inilah hal yang paling mereka suka, saat mereka menyadari kelemahan masing-masing tapi bisa bertiga seperti ini membuat mereka lupa segala rasa hidup yang tidak mengenakkan.

"Sana Sat."

Satria mengedipkan matanya kepada kedua sahabatnya, dan berjalan kearah parkir dengan semangat yang menggebu-gebu. Satria menyetir mobil yang masih di atas namakan milik Papanya, lalu berhenti tepat disamping Alga dan Killa, cewek yang sedang menarik tali tasnya utu menoleh kesamping terlihat Satria yang tersenyum padanya.

"Hai cogannnnnn!!!!" sapa Killa dengan ramah, sudah lama Satria merindukan panggilan dari cewek gila itu.

"Hai."

Killa cengengesan mendengar jawaban dari Satria, sedikit respon yang menyenangkan.

"Mau pulang bareng?" tanya Satria yang sudah berusaha menurunkan gengsinya.

Dengan enteng Killa menggeleng, menolak ajakan Satria. "Gak cogan!! Jemputan udah mau sampai, lain kali aja kita bar---"

Belum sampai menyelesaikan kalimat, Satria sudah menyetir mobilnya kembali.

"Ya goblokk!!" kesal Killa.

"Mau bareng sama gue gak Killa?"

"Ayo kak, gue juga udah capek disini kaya mbak Surti."

"Siapa mbak Surti?"

"Gue aja gak kenal."

****

Adam membuka pintu rumah dengan tergesa-gesa, menyisakan Satria yang melihatnya dengan tatapan datar, Adam tidak perlu tanya lagi mengapa abangnya demikian, karena ia juga tahu Satria moody-an

"Eh Alga gak jomblo lagi!!!" pekik Adam, Satria tidak peduli mau Alga nikah, mau Alga jomblo seumur hidup baginya, hidupnya lebih penting dari pada mengurusi hidup Alga.

"Cepetan dah liat!!!!" Adam menarik tangan Satria, seperti seorang anak kecil menarik Ibunya.

"Gue gak peduli, lepasin," jawab Satria dingin, Adam menyipitkan matanya seperti memikirkan ada apa Kakak laki-lakinya itu.

"Hayoloh! Lo kenapa?"

"Ck, apaan si, gak usah sok peduli." ujar Satria sambil berdecak.

"Masalah apa? Lo berantem sama Hary?" tanya Adam dengan tatapan polosnya.

"Udah gue bilang, kalau gue lagi gak mood gak usah sangkut pautin sama Hary, lo kira gue Gay!"

"Jomblo seumur hidup bisa jadi Gay," jawab Adam tak mau kalah, seharusnya Satria tahu percuma berdebat dengan Adam, laki-laki itu sangat cerewet dan keras kepala, yang ada perdebatan tidak akan selesai-selesai.

"Bacod!"

Satria mengambil tumpukan buku di atas meja tamu, lalu mendekapnya dengan kuat seraya berjalan keluar dengan sandal jepit bewarna abu-abu. Saat kembali menutup pintu rumahnya, Satria tidak sengaja melihat kearah seberang rumahnya, tepatnya rumah Alga.

Sambil memperhatikannya, Satria berjalan dengan pelan ia jadi ingat perkataan Adam sekitar beberapa detik yang lalu tentang Alga punya pacar.

"Apa itu cewek Alga?-batin Satria.

Cewek yang bersama Alga memakai masker biru, yang sedang berusaha menaiki motor sport milik Alga. Ia sama sekali tidak bisa melihat jelas siapa cewek yang dibawa Alga. Saat Alga sudah menancapkan gasnya, Satria terus memperhatikannya, dari kejauhan ia seperti pernah melihat tas yang disandang cewek itu.

"Ah, paling juga anak sekolah lain dan soal tas mungkin karena gue sering nemenin mama ke mall beli tas dan gak sengaja ngeliat tas begituan," Gumam Satria panjang lebar.

***

Aku ngejauhkan
Gara-gara kamu, bukan gara-gara
Dia apa lagi mereka.

Cewek itu bersusah payah turun dari motor, ditambah lagi karena kakinya yang pendek.

"Bisa gak? Makanya jangan pendek, kan jadi susah kalau naik motor gue." Alga menahan tawanya dibalik helm full face-nya, melihat tingkah lucu cewek yang akhir-akhir menarik hatinya untuk berjuang.

"Kak Alga bantuin, bukan ngeledekin, gue gak suka ya!" bagi Killa itu sudah amarahnya tapi bagi Alga itu adalah sebuah manjaan dari cewek pendek yang kesusahan itu.

"Gak mau, kita tidur di sini aja, lo meluk gue, dan gue bisa ngerasain dipeluk cewek buluk kek lo."

"Gue gak mau, nanti orang-orang rumah pulang, nanti dikira yang enggak-enggak."

Akhirnya Alga turun, menatap Killa sebentar seperti biasa ia masih tersenyum-senyum, dengan rasa gemas Alga menggendong Killa hingga ke depan pintu rumahnya, Alga tetap melakukan itu walaupun cewek itu terus merengek untuk diturunkan.

Setelah diturunkan Killa melihat Alga dengan lama, bibir tipisnya yang dimajukan serta tangan yang ia lipatkan di bawah dada.

"Lo nyebelin! Sana pulang!" Killa berbalik badan, lalu menutup pintu rumahnya rapat-rapat, sementara di luar sana ada Alga yang masih senyum-senyum sendiri melihat tingkah Killa.

"Besok gue jemputtt!!!"

"Gak usaaahhh!!"

***

@_Deruhujan on instagram

My CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang