4| segalanya tentang cogan

1.9K 89 8
                                    

"Kerupukk!!" mata cowok itu memerah, tidak bisa lagi menahan amarah untuk seorang cewek yang ada di hadapannya.

"Apa Cogan?" tanya cewek itu polos, Satria mengangkat dagu Killa--hanya sebentar ia langsung melepaskannya.

"Kerupuk," kata Satria lagi, Killa tidak mengerti apa yang dikatakan Satria padanya. Sedari tadi Satria hanya mengatakan kerupuk dan kerupuk.

"Cogan mau kerupuk? Tapi sayang aku gak bawa kerupuk." Satria diam, wajah datarnya tetap diperhatikan Killa. Mungkin, tidak ada yang menyadari kalau Satria mempunyai wajah tampan. Hingga tidak banyak cewek-cewek yang mendekatinya atau mungkin takut dicueki Satria habis-habisan.

"Oh, iya aku mau kekelas. Cogan mau ikut?" tanya Killa, ya meski ia sepenuhnya tahu sangat susah membawa Satria bicara.

"Masuk."

"Siapa?" tanya Killa.

"Yang nanya." setelah mengatakan dua kata itu, Satria langsung melenggang pergi. Tidak mendengarkan Killa yang berteriak-teriak di belakang.

Baru Satria sadari, tidak hanya Killa yang antusias mengejarnya. Tapi sekarang hampir semua cewek-cewek satu sekolahan, dari rumor yang beredar, Satria mendengar mereka jadi berani mendekati Satria karena Killa yang berani mendekati Satria, selebihnya mungkin karena datang belakangan.

"Cewek aneh," gumam Satria pelan, saat ini ia mencari kedua temannya. Hary dan Kiki dari tadi kedua orang itu tidak.memperlihatkan keberadaanya seolah ditelan bumi.

Rahang Satria yang kokoh dan rambut hitam lebat, alis mata yang tebal. Membuat kesan tampan pada dirinya. Kini ia jadi pusat perhatian ditambah lagi bajunya yang selalu rapi dan bersih. Cewek mana yang tidak ingin menjadi kekasih Satria?

Walaupun cuek dia kelewatan, tapi tetap Satria menjadi nomor satu dimata cewek-cewek. Seumur hidup Satria belum pernah merasakan pacaran, pacaran? Ia saja ingin muntah mendengar kata itu apa lagi sempat merasakannya.

"Sat!" merasa dirinya dipanggil, Satria menoleh kearah suara.

"Gue cariin lo dari tadi."

"Siapa?"

"Gue."

"Yang nyuruh," jawab Satria acuh, Satria kembali berjalan. Posisinya berada di tengah-tengah diantara Hary dan Kiki.

"Itu bukannya kak Satria?"

"Ganteng banget bego!!!"

"Astagaaa, dedek ganteng."

"Hilih ganteng dari mana, biasa aja."

Satria tersenyum miring mendengarnya, dulu saja semuanya mereka tidak sampai seperti itu, tapi sekarang?

"Jangan dengerin, yang penting gue ganteng Sat," ujar Hary, Kiki menjitak kepala Hary.

Jika Hary cerewet maka Satria tidak mau bicara, namun saat Hary dan Satria bertengkar ada Kiki yang menghalanginya. Persahabatan mereka sangat erat, dan saling melengkapi satu sama lain.

Mereka berjalan tanpa arah, bak orang yang tidak tau nasip sendiri.

"Kayanya kita telat deh," ujar Kiki saat melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya. Untuk saat ini Satria tidak peduli jika ia terlambat, toh semangatnya sudah hancur hari ini.

"Persetan dengan telat! Gak peduli gue." Kiki menarik nafasnya, mempunyai sahabat seperti Hary dan Satria harus memiliki kesabaran yang sangat tinggi.

Kiki memicingkan matanya berusaha melihat yang baru ditempelkan di papan penguman jarak mereka dengan papan pengumuman hanya sekitar beberapa meter.

"Kesana!" tanpa aba-aba lagi Kiki menarik kedua tangan sahabatnya. Lalu melepaskannya, wajahnya yang lumayan terlihat serius saat membaca lembaran kertas yang ditempelkan itu.

Satria sibuk dengan tali sepatunya sedangkan Hary sibuk membersihkan kukunya yang sedikit kotor.

"Woii!!! Ada berita penting!!!" sorak Kiki heboh.

"Apaan?" sahut Satria dan Hary bersamaan, Kiki tersenyum sumbrigah.

"Satu minggu lagi pendaftaran untuk calon ketua osis dan wakil ketua osis bakalan dibuka!!!"

Krikk krikkk..

Terasa da yang aneh tentang Kiki, biasanya cowok itu tidak peduli dengan semacam itu, apa lagi membahas osis dan antek-anteknya.

"Terus?" Satria mengangkat sebelah alisnya, masih belum mengerti apa maksud Kiki.

"Lo Sat! Harus daftar ya!?" wajah Satria kembali datar, bukannya apa-apa. Ia tidak tertarik dengan hal semacam itu, mengikuti organisasi? Tidak pernah sama sekali. Ekskul? Tidak. Yang ia ikuti hanyalah seleksi olimpiade atau menjadi utusan olimpiade.

"Gak." tolak Satria dengan cepat.

"Lagian lo kenapa sih Ki? Tiba-tiba nyuruh nih anak daftar jadi ketua osis?"

Kiki mengambil nafas panjang. "Bukan apa ya, gue liat akhir-akhir ini Satria banyak penggemar. Otomatis atau kemungkinan Satria bisa menang!"

"Dari dulu emang banyak kali," celetuk Hary.

"Tapi ini bertam---"

"Bacot!" Satria melangkah meninggalkan kedua sahabatnya yang masih beradu mulut.

•••

Saya terima cuek cogan
Seperangkat alat ketabahan
Di bayar lunas!

-Killa citra

Ketiga cewek itu terus berjalan dengan cepat, dari ujung keujung seperti ingin mengukur luas sekolah.

Suara langkah mereka saat di koridor terdengar, bahkan diantaranya ada yang memperhatikan Killa.

"Mau gimana lagi sih Kil?? Kita udah carikan tapi gak ada," ujar Yenaa pasrah, Killa menatap kakinya prihatin.

"Gimana dong? Gue kaya orang gila tau gak."

"Lagian kenapa sih Non Killa Citraadriana sampai lupa pake kaus kaki? Yang selalu lo inget itu apa sih sebenarnya?" geram Gyna.

Killa tersenyum dan seperti memikirkan sesuatu untuk menjawab pertanyaan Gyna.

"Yang gue inget itu..."

"Pertama, bagaimana gue bisa ketemu cogan."

"Kedua, senyum dan dinginnya cogan."

"Ketiga, segalanya tentang cogan."

Killa mabuk kepayang karena Satria, bahkan ia sempat-sempatnya membayangkan wajah Satria ditengah kegelisahannya tentang kaus kaki.

"Udah!"

"Sekarang terserah lo! Gue capek!" Gyna berjalan menjauh meninggalkan Yenaa dan Killa tidak tahu sama sekali ia tetap tersenyum-senyum sendiri membayangkan wajah Satria. Yenaa ikut mengejar Gyna.

"Gue gila masa? Gara-gara dia!!!" teriak Killa histeris.

"Udah lama."

Killa berhenti tersenyum, menoleh kearah suara yang berada di belakang. "Eh kakak."

"Masuk, jangan cogan terus!" kata cowok itu dengan tegas.

"Sebentar lagi kak."

"Terserah!!" cowok bernama Dimas itu kakak kelas Killa, kelas XII IPS 5. Sempat dekat dengan Killa semasa waktu Killa kelas X, tapi lambat laun waktu semuanya berubah, keduanya saling menjauh.

Next>>

Ada yang mau titip salam ke Satria?❤

@_deruhujan

My CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang