15| Poster

1.2K 51 5
                                    

Killa tersenyum puas melihat hasil karya posternya di kertas karton bewarna biru. Kelas XI IPS 5 sedang asik membuat poster persiapan kampanye untuk sang ketua kelas. Killa lantas ikut sibuk dan menyendiri seorang diri di pojok kelas, saat ada temannya yang mengangguk justru Killa melemparinya dengan kaus kaki milik Dean-cewek paling jorok seantero SMA LASKAR selain itu Dean adalah teman sekalas Killa yang tidak pernah ia harapkan. Selain jorok satu hal yang tidak disukai penduduk SMA LASKAR yaitu, sifat Dean yang sok akrab.

"Gue gak yakin deh, Killa bakalan milih Fadel."

"Sama gue juga."

"Tapi gak harus gitu dong, kan Fadel temen sekelas. Masa dia gak pilih temen dia sendiri!"

Bisik-bisik terdengar ke telinga Killa, tapi cewek itu tidak peduli. Ia terus menulis poster untuk kampanye. Nama Satria Rhama Altezza sangat jelas tertulis dengan besar di situ.

"Killaaa!!" panggil suara cempreng menghentikan aktivitas Killa seketika. Killa menoleh ke arah suara, Gyna sudah berdiri di samping meja single-nya

"Apa sih? Toa banget suara lo," sewot Killa.

"Cie nama Satria nih yeee....." ledek Gyna, bukannya kesal Killa malah tersenyum lebar mendengar nama Satria. Segitu besar Satria dalam hidup Killa yang dulunya hanya biasa-biasa saja kini sudah sangat luar biasa.

"Bagus gak?" tanya Killa, Gyna mengancungkan jempolnya.

"Makasih loh Gy.."

"Oke kapten!"

Gyna pergi, melanjutkan tugasnya. Killa melirik sekitar semua orang benar-benar sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Sementara Fadel sang calon ketua osis malah duduk enak di bangku guru dengan mengangkat sebelah kakinya. Mata Killa dan Fadel bertemu, kemudian cowok itu memasang wajah tengilnya. Killa melempar botol minuman mineral yang masih terisi ke Fadel.

Sasaran yang gagal.

Fadel menangkapnya, dan berjalan ke tempat Killa.

"Nih, siapa tau lo haus nanti." Fadel memberikan botol mineral itu ke Killa, Killa menatap cowok itu beberapa saat.

"Gak perlu! Sana lo! Gak butuh gue."

Fadel berbalik dan mengangkat bahunya tidak peduli.

"Kenapa men?"

"Galak dia braderr!"

Killa mengatur nafanya dengan tenang, dan melanjutkan aktivitasnya lagi dan lagi yang sedari tadi terganggu dengan makhluk-makhluk paling menyebalkan.

***

"Gimana? Udah disebarkan?" tanya Kiki kepada teman cowoknya yang lain.

"Udeee Ki!!"

"Nah manteb."

Kiki menghampiri Satria yang duduk mendnegar musik dari handphone-nya, Satria sama sekali tidak mempunyai masalah jika nanti ia kalah.

"Besok debat..." gumam Kiki, Satria diam seperti tidak mendengar Kiki yang di sampingnya berbicara.

"Udah siap lo?" tanya Kiki

Satria diam.

"Gue nanya Sat."

Dengan malas akhirnya Satria mengangguk pelan. Sebagian orang mungkin sudah mengubur Satria hidup-hidup karena sifatnya yang bodo amatan.

My CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang